KABAR BAIK TENTANG MERAUKE
PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN
SYALOOM....
Selamat bertemu kembali, setelah beberapa hari saya absen dari hadapan anda. Kali ini saya mau "memperkenalkan Merauke" yang baru saja masuk nominasi IGA. Kiranya baik, saya memulainya dengan kutipan berikut ini yang saya ambil dari Injil Yohanes 1: 45 - 49 sbb:
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
Keraguan atas seorang pribadi, atau pun akan situasi wilayah tertentu akan pupus, ketika dia sendiri mengalami apa yang ada dan yang sedang terjadi di tempat itu. Merauke sering dikenal karena ada lagu nasional yang berjudul "DARI SABANG SAMPAI MERAUKE". Namun, untuk menginjakkan kaki di tanah Merauke, mengalami alam dan iklim, menikmati ikan dan kelapa muda di Merauke, belum banyak orang yang punya pengalaman ini. Memang sering ada tayangan di televisi tentang sebagian wilayah di Provinsi Papua ini, namun semuanya itu belum lengkap bila anda belum mengalaminya sendiri.
Paling tidak, apa yang ditulis oleh wartawan Cendrawasih Pos, 09 Oktober 2012 ini, dapat memberikan suatu gambaran yang baik bagi anda, tentang Merauke. Ada apa gerangan ?
Merauke Masuk Nominator IGA 2012
Jakarta, Kementrian Dalam Negeri menetapkan 30 kabupaten / kota masuk sebagai pemenang penghargaan Innovative Government Award (IGA) tahun 2012. Meski mayoritas nominator didominasi daerah-daerah dari Pulau Jawa, namun peluang daerah lain juga tetap terbuka untuk terpilih sebagai empat besar pemenang nantinya.
Menurut Sekretaris Jendral Kementrian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Diah Anggraeni, di Jakarta, Senin (08/10), penetapan pemenang akan diuji berdasarkaan kajian dan penilaian dengan menggunakan parameter inovatif. “Karena inovasi-inovasi merupakan bukti kemampuan Pemda dalam menjalankan pemerintahan yang ada. Pemda harus mampu meningkatkan kemandiriannya melalui berbagai inovasi,” ujarnya.
Tanpa inovasi akan membuat masyarakat di daerah tertinggal dibandingkan kemajuan di daerah lain, serta memiliki daya saing yang rendah dalam percaturan regional global. “Oleh sebab itu Kemendagri senantiasa mendorong Pemda melakukan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah. “Namun harus tetap berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan, “ujarnya sembari.
Dikatakan, program tahunan IGA akan terus ditingkatkan sehingga inovasi-inovasi yang telah berhasil meningkatkan kualitas pelayanan Pemda tersebut bisa disebarluaskan dan memberi inspirasi bagi Pemda laainnya.
Ke-30 daerah yang masuk nominator empat di antaranya berasal dari Pulau Sumatera, yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Serdang Begadai, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Lampung Barat. Sementara dari Pulau Jawa masing-masing, Kota Tangerang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Purbalingga, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kota Surabaya, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Ponorogo.
Untuk Indonesia bagian tengah, dan timur masing-masing Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng. Selain itu juga termasuk kota Mataram, Kabupaten Sumbawa Barat, Lembata, Balangan, Bulungan, Minahasa Utara, Kolaka, Bantaeng, Enrekang, Sinjai, Kota Tual, dan Kabupaten Merauke.
Inovasi apa yang dilakukan oleh Pemda Merauke ? Ada 2 program: GERBANGKU ( GERAKAN PEMBANGUNAN KAMPUNGKU) dan GERMANI (GERAKAN MAKAN IKAN). Pada Program pertama, masyarakat dibantu Pemda dengan pemberian dana sebesar Rp. 200 juta. Dana itu dimaksudkan untuk membangun warga kampung (desa) baik manusianya maupun sarana prasarananya. Dana yang diberikan itu akan memacu masyarakat kampung berpikir, bekerja sama dan belajar bagaimana mengelola uang. Begitu pula, dengan adanya dana-dana besar di kampung, para pedagang juga mau masuk ke kampung-kampung, transportasi dan kegiatan jual beli meningkat sehingga pemerataan pembangunan bisa lebih cepat terlaksana.
Progam kedua mengajak masyarakat untuk rajin mengkonsumsi ikan. Di mana-mana banyak ikan, namun ada gejala sering ikan itu kurang diolah untuk makan anggota keluarga. Ikan lebih sering dijual sehingga anak-anak dan anggota keluarga sering kekurangan gizi. Program tersebut hendak mendorong warga untuk meningkatkan asupan gizi, khususnya bagi anak-anak, sehingga mereka menjadi generasi yang cerdas.
Ternyata, ketika berada di tempat itu ( Merauke ) ada banyak yang baik dan dapat dibanggakan. Wartawan Cendrawasih Pos itu telah "mewartakan kabar baik" kepada dunia dan masyarakat Indonesia melalui tulisannya. Kepadanya patut diucapkan banyak terima kasih. Mewartakan kebaikan seseorang atau kemajuan suatu daerah, bukanlah suatu kesombongan, namun merupakan "ucapan syukur atas berkat Tuhan yang telah diterima oleh masyarakat di wilayah ini" dan "ucapan terima kasih kepada tim penilai" yang telah menyatakan tingkat kemajuan suatu wilayah. Proficiat Merauke
Komentar