KANTUNG KHUSUS
PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN
SYALOOM DAN SELAMAT BERJUMPA KEMBALI
Kegiatan pada bulan November 12 ini, amat padat sehingga untuk menulis di blog ini rasanya sulit. Namun demikian, hasrat untuk membagi pengalaman kepada anda tetap besar. Karena itu, saya hadir kembali pada kesempatan ini, untuk bercerita tentang satu pengalaman yang menarik. Silakan anda simak ceritanya.........
Pada suatu kesempatan, saya
diajak oleh seorang rekan pergi berbelanja di suatu supermarket. Supermarket
itu besar, lengkap dan banyak penggemarnya. Nampaknya banyak barang kebutuhan
disediakan di sana. Tidak mengherankan
“counter kasir” tampak berderet-deret dan banyak jumlahnya, supaya para
pelanggan yang telah selesai berbelanja tidak usah harus menunggu lama ketika
hendak membayar.
Waktu itu, saya menenteng sebuah
tas kecil dan di dalamnya ada barang-barang kecil. Ketika hendak melewati pintu
masuk, mereka yang di depan saya karena membawa tas, dipanggil satpam, dan
kemudian tas itu dimasukkan ke dalam kantung yang sudah disiapkan. Kantung
dengan warna khas supermarket itu, kemudian disegel dan diserahkan kepada
pelanggan tadi. Saya pun mendapat perlakuan yang sama. Tas saya dimasukkan ke
dalam kantung, dan kantung itu disegel dan diserahkan kepada saya. Baru setelah
itu, saya diijinkan masuk untuk berbelanja.
Sesudah urusan belanja selesai,
saya kembali ke satpam tadi. Kantung yang saya bawa kemudian dibuka segelnya.
Tas kecil milik saya dikeluarkan dari kantung itu, dan dikembalikan kepada
saya. Sedangkan kantung khas tadi, diambil kembali oleh pak satpam. Saya dan
rekan kemudian pergi ke tempat lain, untuk mencari kebutuhan yang lain.
Dua hari kemudian, saya diajak
oleh beberapa kenalan makan siang di suatu mall. Karena beberapa rekan yang
lain belum datang, sambil menunggu, kami pergi melihat-lihat di suatu
supermarket yang besar. Supermarket ini jauh lebih besar daripada yang saya
ceritakan tadi. Di mall ini ada rupa-rupa barang yang dipajang. Ketika kami
masuk, tas-tas yang kami bawa tidak diapa-apakan. Tidak ada seorang pun yang
tasnya harus dimasukkan ke dalam “kantung khusus dan disegel”. Ketika keluar pun, tidak ada pemeriksanaan
apa pun.
Dalam perjalanan pulang setelah
jalan-jalan di mall, beberapa pemikiran / buah-buah renungkan muncul di hati
saya. Pertama, mungkin sekali terjadi bahwa pihak supermarket banyak kali
dirugikan oleh tangan-tangan usil. Banyak orang pergi ke mall dengan hati tidak
jujur. Mereka mencuri barang-barang yang dipajang, sehingga pihak pengusaha
mengalami kehilangan barang yang nilainya tentu cukup besar. Barang-barang
curian tsb dimasukkan ke dalam tas, sehingga amat sulit untuk dilacak. Apalagi
di banyak mall lain ada begitu banyak barang yang mirip, sehingga mencurigai
setiap orang / pelanggan yang hendak berbelanja tentu tidak etis.
Kedua, “kantung khusus” yang
disiapkan oleh pihak pengelola adalah salah satu usaha untuk memperkecil
kehilangan barang. Dengan menyegel kantung khusus tadi, para pelanggan akan
lebih hati-hati, dan akan lebih mudan untuk memisahkan barang yang mereka bawa
dari rumah, dengan barang-barang yang hendak dibeli. Ketiga, semua pelanggan
yang membawa tas / kantung, apakah mereka datang dari kota, dari desa, dari
gunung atau dari belahan dunia mana pun, atau anak pejabat, diperlakukan sama. Keempat, kejujuran itu perlu ditanamkan sejak
kecil, di rumah oleh orangtua, sehingga merupakan nilai yang dihidupi di mana
pun dan sampai kapan pun.
“Kantung khusus” yang disiapkan
oleh pihak supermarket, merupakan cermin bahwa di tengah-tengah pembangunan
bangsa dan makin mendunianya pemasaran
barang dan jasa, ternyata “kejujuran” tetap merupakan nilai yang tidak bisa
diganggu gugat. Di tengah dunia yang makin maju ini, tidak semua orang punya
mental yang mengiringi kemajuan itu. Masih ada begitu banyak orang yang suka
mencuri, yang menyepelekan “harga dirinya sendiri” dan mau diperbudak oleh
“nafsu bersikap curang”, dan tega merampas hak orang lain. Orang yang tidak
jujur, sebenarnya adalah orang yang “merusak dirinya sendiri” dan pada
gilirannya merusak banyak orang lain.
Maka menjadi jelas bagi kita,
“kantung khusus” menjadi indikator bahwa di sana ada banyak orang yang tidak
jujur. “Kantung khusus itu sebenarnya merupakan “isyarat” bahwa di dunia ini
diperlukan gerakan kejujuran oleh “orang banyak” (masyarakat) yang dimulai
sejak dini agar nilai-nilai yang baik
atas kehidupan ini dipilih dan dilaksanakan oleh manusia (ciptaan Allah yang
bermartabat).
Komentar