SYUKUR DAN TERIMA KASIH

REKAN-REKAN PENGURUS KKI DI USA DAN CANADA
KELUARGA BESAR KKI USA - CANADA
PARA ROMO
YANG TERKASIH............

KEMARIN SIANG, tanggal 1 Juni jam 13.02 wib saya mendarat dengan selamat di Jakarta. Hari Minggu sore saya diantar oleh Simon (bapak muda dari Sorong) dan pasutri Ignatius dan Lia ke bandara International Atlanta. Mereka mengantar saya sampai di tempat pemeriksaan barang-barang untuk di X-RAY, meski pun mereka berada di balik dinding kaca. Hal yang sama juga terjadi ketika saya diantar ibu Densy di bandara Ontario ketika saya hendak terbang menuju ke San Jose; dilakukan juga oleh Om Hok Kan di Bandara San Fransisco ketika saya hendak terbang ke Atlanta.

Ketika saya mendarat di LA, Romo Adri Budhi MSC telah menjemput saya di tangga turun dekat pintu keluar. Di pintu luar telah menunggu Obeth dengan sebuah koper besar, koper ini yang saya bawa dari Indonesia dan saya tinggalkan di pastoran gereja Catherine dari Alexandria ( tempat romo Adri tinggal). Setelah isi 2 koper disesuaikan, kami bertiga menuju ke tempat cek in Bandara International LA, untuk menuju ke Tanah Air.

Obeth dengan senang hati menjadi pengganti saya untuk antri. Sambil menunggu antrian panjang, saya dan romo Adri makan mie kuah panas, sebagai makan malam. Kurang lebih 1,5 jam dia antri, dan akhirnya sampailah dia di bagian counter. Saya mengikuti dia, dan cek in di salah satu counter Eva Air. Yang paling terakhir, mereka menemani saya ketika harus melewati pintu pemeriksaan, seperti yang telah terjadi di bandara-bandara sebelumnya. Segala sesuatu yang menjadi penggangu dan akan menimbulkan bunyi saya lepaskan. Hasilnya aman, dan dengan tenang saya menuju ke ruang tunggu keberangkatan.

Saya ingat pengalaman pahit di Roma. Ketika lewat X-RAY alarm bunyi dan saya harus beberapa kali digeledah. Ada yang terselip di saku tanpa saya ketahui. Hampir saya ditelanjangi kalau barang itu tidak diketemukan. Ternyata, ada koin rp 500,- yang terselip di saku.

Kepada rekan-rekan sekalian, yang telah mempersiapkan keperluan administratif untuk kedatangan saya dan yang telah bersusah payah mengadakan pertemuan-pertemuan persiapan, yang terlibat dalam pertemuan dan perjamuan, yang menyemarakkan misa-misa di 2 paroki di LA dan OC, dan di paroki xxx (maaf saya lupa) di Atlanta, yang mengantar saya bertemu dengan para uskup, instansi-instansi penting gerejani dan sekolah-sekolah, saya haturkan banyak terima kasih.

Kunjungan saya telah membuka lebar pintu persaudaraan dan kedekatan solidaritas antara KA.Merauke dengan keuskupan-keuskupan di USA, seperti halnya yang terjadi di Vancouver tahun yang lalu. Telah juga terjalin tali kasih antara saya dengan KKI -USA yang didahului oleh tali kasih UKIBC.

Tuhan telah mengulurkan berkat-Nya melalui anda semua kepada umat di KA Merauke. Kita semua menjadi kepanjangan Tuhan bagi saudara-saudari kita yang saat ini sangat membutuhkan bantuan moril dan materiil untuk mengejar ketertinggalan mereka.

Di tempat-tempat lain, mereka membutuhkan bantuan untuk melengkapi sarana kehidupan. Di Merauke mereka membutuhkan bantuan yang lebih besar lagi bukan hanya sarana kehidupan tetapi "komitmen dan dana" untuk mengangkat martabat dan mutu pendidikan sekelompok anak bangsa yang saat ini tingkat pendidikannya "kelas 3 SD".

Kalau mereka tidak dibantu, jumlah orang yang buta huruf makin banyak. Dari 250 ribu umat kita, 180 ribu di antaranya TIDAK BISA MEMBACA, MENGHITUNG DAN MENULIS DENGAN BAIK. BANYAK DI ANTARA MEREKA YANG TIDAK TAHU MENULIS NAMANYA SENDIRI.

Keadaan seperti ini jauh lebih dahsyat dan signal akan lahirnya generasi yang kecewa / putus asa dan bermasa depan suram sungguh sangat nyata. MEREKA INI ADALAH GENERASI MASA DEPAN DI DESA MEREKA, DAN SEKALIGUS GENERASI MASA DEPAN dari GEREJA DI K.A. MERAUKE.

Bila hal itu terjadi, K.A MERAUKE AKAN PANEN GENERASI YANG HANYA TAHU HARI INI: HARI YANG PENUH PENDERITAAN DAN KESULITAN. Tanah mereka yang amat subur ternyata tidak lagi ramah dan tidak lagi memberikan kemakmuran bagi umat lokal. Semuanya telah berakhir. Tanah Papua telah berubah menjadi tidak ramah bagi mereka. Sebaliknya, mereka yang datang dari pulau lain, lebih-lebih para pemilik modal menikmati kemudahan dan kemakmuran yang besar. Rumah mereka bagus-bagus dan fasilitas penunjang kehidupan mereka makin mewah.

Jabatan-jabatan tinggi, pegawai di kantor pemerintah dan swasta hampir semuanya diduduki oleh orang-orang dari pulau lain. Meski ada Otonomi Khusus, hanya 5% masyarakat lokal yang bisa terlibat dalam gerak pembangunan. Jumlah 95% itulah yang amat menentukan kebijakan dan keputusan pemerintahan dan kehidupan masyarakat banyak.

Kepulangan saya ke Tanah Air membawa harapan. Bahwa ada banyak saudara yang telah rela ambil bagian dan bahkan menyatakan komitmen untuk peduli pada peningkatan mutu pendidikan di 6 titik ( 6 SD yang saya pilih) sebagai "pilot project".

SD Don Bosco Kimaam dibantu oleh UKIBC - Vancouver

SD St..... Kepi dibantu oleh Kel Bpk Anggai Wardhana.

SD St.... Bade oleh .......

SD St. ..... Tanah Merah oleh .....

SD St. Xaverius Merauke oleh Jakarta dan Merauke

SD St. ...... Mindiptana oleh ........


SD yang masih kosong itulah yang belum mendapatkan sponsor. Demikian penyampaian saya, dan semoga apa yang saya haturkan ini memberikan informasi yang lebih jelas tentang apa yang telah kita mulai ini dalam nama Tuhan.

Mohon informasi ini diteruskan kepada saudara-saudari kita yang mempunyai alamat email, supaya dapat disebarluaskan ke semua pihak.

Saya juga akan menulis surat ucapan terima kasih kepada para uskup yang telah saya kunjungi. Mereka amat murah hati dan memberikan kepada saya kesempatan untuk "mission appeal tahun depan". Saya akan mengatur jadwal sehingga pada saatnya nanti saya bisa datang lagi, dengan program dan persiapan yang lebih mantap.

Dari Jakarta saya ucapkan banyak terima kasih atas semua kebaikan anda. Maaf saya tidak bisa menyebutkan nama anda satu per satu, karena saya mengalami kebaikan anda atas cara anda masing-masing. Moga-moga hal ini tidak mengurangi rasa terima kasih saya.

Syukur dan terima kasih juga kepada Tuhan (Bapa, Putera dan Roh Kudus) yang telah menyatukan kita, yang memungkinkan dan berkati pertemuan kita. Dia yang telah memulai pekerjaan dan kegiatan yang baik ini, akan meneruskannya dengan buah-buah yang berlimpah.

Terima kasih atas sumbangan dana yang telah anda berikan demi pengembangan pendidikan di Keuskupan Agung Merauke. Tuhan tidak akan pernah melupakan apa yang telah kita berikan dengan sukacita kepada sesama.

Berkat Tuhan beserta anda semua. Pagi ini saya berangkat ke Jayapura untuk hadir dalam rapat para Uskup Papua tanggal 3 - 5 Juni 2010.


salam dan hormat


+ Mgr. Niko Adi MSC

Komentar

karismaministry mengatakan…
Yth Bapak Uskup Niko Adiseputera MSC. serta Saudara/iku seiman katolik di Merauke,

Tuhan sungguh baik kepada kita semua sebagai anak2Nya yang tinggal ditempat berbeda jarak jauh ribuan-ribuan kilometer tak mungkin dijangkau oleh kendaraan darat namun karena kasih Tuhan kepada anda2 semua kita boleh disatukan utk saling membagi utk kebangkitan bukan hanya iman namun juga pendidikan, pengetahuan yang dibutuhkan manusia didunia ini. Tak ada kata lain yang dapat diucapkan hanya Puji Syukur kepada Tuhan kita kalau kita boleh ber-sama2 menikmati berkat yang dicurahkan kepada anak2Nya di tanah Amerika ini.
Jiak Tuhan berkenan kami akan datang ber-sama2 teman2 sehingga kami boleh saling merangkul muka ketemu muka utk bersyukur kepadaNya ber-sama2 anda semua. bawakan saja dalam doa anda semua.

Kasih dalam Kristus Yesus
Karisma Ministry
Henry Sandjaya & team

Postingan Populer