COCONUT BAY - LOS ANGELES
Bertempat di Restoran :"Coconut Bay - Los Angeles" sekitar 90-an anggota komunitas Katolik yang berada di Keuskupan Los Angeles, Orange County dan San Bernardino mengadakan acara ramah tamah dan berkenalan dengan Mgr. Niko msc, Rabu tanggal 19 Mei 2010 jam 16-21.30. Bertindak selaku MC adalah bapak Henry Sanjaya.
Acara itu diawali dengan makan bersama yang disponsori oleh Bpk dan ibu Angga, seorang pengusaha yang cukup sukses. Hidangan yang disiapkan adalah hidangan Asia dengan menu ala Thailand. Hidangan yang enak dan cocok dengan lidah dan selera orang Indonesia.
Ramah Tamah itu disusul dengan suguhan "slide show" yang diberi judul "Amazing Journey of Nicholaus Adi Seputra". Romo Adri Budhi yang telah mengumpulkan banyak foto kenangan itu, mengeditnya dan kemudian memasukkan "kata-kata spiritual" sehingga tayangan itu bukan sekedar tontonan, namun punya arti besar dalam kehidupan. Apa maksud dari "punya arti besar" ? Maksudnya adalah dalam seluruh kegiatan dan kehidupan itu, Allah sendiri bekerja dan memberikan yang terbaik kepada setiap orang, tanpa orang itu merasa terpaksa / dipaksa untuk mengikuti jalan itu.
Kemudian Mgr. Niko msc memberikan siraman rohani yang bersumber dari Yoh 10: 1-10. Bahwa Allah adalah Gembala yang baik sekaligus pintu bagi domba-domba itu, sehingga domba-domba merasa aman, damai, dan menemukan padang rumput yang hijau. Domba-domba mengenal suara-Nya dan mengikuti Dia. Dia bertekad agar agar domba-domba itu mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan ( ayat 10).
Uskup Niko juga diutus ke domba-domba di tanah Papua, agar mereka semua mempunyai hidup dan hidup dalam kelimpahan. Dia bekerja keras, membangun jaringan kerja sampai di keuskupan-keuskupan lainnya, dengan banyak instansi dan pribadi di luar keuskupan bahkan sampai ke mancanegara, agar domba-dombanya hidup dalam damai dan kelimpahan rahmat Tuhan.
Selain itu juga hendak dibangun rasa solidaritas antar umat katolik. Bahwa umat Allah ini ada di dalam gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Di dalam gereja, ada yang sudah kecukupan, ada yang sedang berjuang dan ada pula yang dalam kekurangan. Memahami dan mendengar bahwa di belahan dunia yang lain ada umat Allah yang sedang berjuang adalah suatu tanda yang baik bagi mereka yang sedang dalam perjuangan / kesulitan.
Diinformasikan bahwa di tanah Papua telah terjadi banyak perubahan dan perkembangan. Tidak benar bahwa di Papua hanya ada perang suku dan koteka, masyarakatnya masih kanibal dan tradisional. Benar bahwa infrastruktur masih jauh dari apa yang diharapkan, tenaga terampil dan kemampuan masyarakat tidak sekelas dengan mereka yang tinggal di kota-kota besar.
Namun di Papua pada umumnya dan di Merauke pada khususnya telah terjadi banyak kemajuan. Ada banyak bank, toko-toko, supermarket, mobil, pesawat, dll. Ada juga restoran, mall, sarana komunikasi via telpon, HP bahkan internet. Penerbangan dari Jakarta ke Jayapura tiap hari bisa dilayani oleh Garuda, Batavia, Lion Air, Merpati, Express Air, dan Airfast Indonesia. Penerbangan ke Merauke memang hanya dilayani oleh Merpati, namun tiap hari ada penerbangan.
Sudah ada banyak anak asli Papua yang menjadi guru, bidan, dokter, perawat, pegawai pemerintah, bahkan menjadi Bupati dan Ketua DPRD. Ini tanda bahwa masyarakat pun ingin maju dan berjuang untuk mengejar ketertinggalan mereka. Ada begitu banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan dan memajukan masyarakat.
Melalui mereka semua itu, Tuhan telah bekerja dan memberkati mereka. Mereka telah menjadi saluran kasih dan kesetiaan Allah. Mgr Niko diutus ke tanah Papua, agar domba-domba yang dipercayakan kepadanya mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Dengan bantuan umat katolik di banyak wilayah di tanah air, di luar negeri dan uluran tangan lembaga-lembaga donor, kemajuan masyarakat di Papua dapat diwujudkan.
Patutlah kita semua mengucapkan banyak terima kasih kepada para misionaris yang telah berjasa memajukan masyarakat asli Papua sehingga mereka saat ini dapat berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain dalam bahasa Indonesia, tercipta suasana damai, telah banyak yang sukses menjadi pegawai, banyak yang telah berhasil membangun kampung dan masyarakat mereka sendiri.
Terima kasih kepada Tuhan yang terus menerus mengutus para abdi-Nya untuk membangun masyarakat dan tanah Papua.
Hadir juga pada kesempatan itu, Romo Galih Pr dan Sr. Magda PMY yang sedang belajar di Boston. Mereka datang dari tempat yang jauh, 7 jam terbang. Romo Budi dan Romo Heruyanto, serta pendamping Komunitas Katolik dari Keuskupan San Bernardino: Romo Adri Budhi MSC.
Mgr Niko ditodong untuk menyanyi. Lalu sambil main gitar Mgr menyanyi 3 lagu: Terima Kasih Tuhan, Indah RencanaMu Tuhan, dan Opo Wananatas. Mereka menyambut dengan sukacita dan tepuk tangan. Dan seluruh acara ditutup dengan doa dan berkat Tuhan melalui tangan bapak Uskup. Tidak ketinggalan ada acara foto bersama. Malam itu, Uskup menjadi selebritis............... dari kota kecil, tampil di kota besar.... Semua itu terjadi karena kasih Tuhan.
Komentar