DUA-DUANYA

 RENUNGAN HARIAN

TGL 4 JAN 25

 

Melalui Ibr 12: 1-4 penulis menyapa umatnya: "Sdr-2, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diriNya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. 

 

Markus dalam injilnya (5: 21-43) mewartakan: "Sesudah Yesus menyeberang dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Ketika Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Waktu melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kakiNya dan memohon dengan sangat kepadaNya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tanganMu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak juga mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekatNya. 

Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubahNya. Ia berkata: "Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 

Pada saat itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diriNya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubahKu?" Para muridNya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekatMu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" 

Lalu Ia memandang sekelilingNya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepadaNya. Maka kata Yesus kepadanya: "Hai anakKu, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" 

Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?" Sebaliknya, Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. 

Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihatNya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk Ia berkata kepada mrk itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusirNya mrk itu, lalu dibawaNya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. 

Lalu dipegangNya tangan anak itu sambil berkata: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

 

Hikmah yg dpt kita petik:

1. Umat Ibrani diteguhkan bhw mrk punya banyak saksi iman yg luar biasa dan telah memberikan teladan melalui hidup dan pengabdian mrk. Mrk kuat dan bertahan dalam kesusahan dan derita karena memandang / berada dalam ikatan kasih dg Yesus. Yesus itu telah membawa mrk ke hasapan Allah Sang Sumber keselamatan. Hendaknya kita pun berani mengutamakan Yesus sbg Penolong dan Penyelamat, bukan mencari harta, kedudukan atau popularitas. 

2. Pada saat sedang mengajar, Yesus mendapat permintaan utk menyembuhkan anak perempuan Yairus di rumahnya. Dia pun mengabulkan permintaan itu. Anak itu bukan hanya disembuhkan tetapi juga dibangkitkan. Sementara Dia dalam perjalanan, ada permintaan kesembuhan dr perempuan yg sdh 12th sakit. Perempuan ini pun disembuhkan. Yesus memberikan teladan bhw apa yg diajarkan, Dia wujudkan. Antara pengajaran (sdg sibuk melayani atau memberikan pencerahan) dan penyembuhan tidak ada pertentangan. Dua duanya bisa dilakukan. Hendaknya kita pun sadar bhw kesibukan duniawi untuk diri sendiri atau untuk keluarga inti, tidak bertentangan dengan tindakan menolong sesama. Jangan hanya bicara tetapi lakukan apa yg  diajarkan itu dg setia dan gembira hati. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer