SIMBOL KEHADIRAN

 RENUNGAN HARIAN

TGL 18 NOV 22

 

Dalam Why 10: 8-10 dikisahkan: "Aku, Yohanes, mendengar suara yang berkata: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu." Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. 

 Jawabnya: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu." Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. Lalu, ia berkata: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum,  bahasa dan raja." 

 

Lukas dalam injilnya (19: 45-48) mewartakan: "Ketika itu, Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata kepada mereka: "Ada tertulis: RumahKu adalah rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 

 Tiap-tiap hari Yesus mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepadaNya dan ingin mendengarkan Dia.

 Hikmah yg dpt kita petik:

 1. Dikisahkan: "Yohanes, mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya.  Di mulut ia terasa manis seperti madu, tetapi di perut terasa pahit". 

 Yohanes digambarkan sbg pribadi yg taat dan tulus utk melakukan apa yg diperintahkan kpdnya, meski di perut "kitab itu" rasanya pahit. Dia mau karena yakin bhw kitab itu adalah kitab kehidupan dan isinya ialah firman Allah yg menghidupkan.  Dia kemudian, bernubuat kepada banyak bangsa dan kaum,  bahasa dan raja, demi kehidupan dan keselamatan mrk. Hendaknya kita pun demikian, apa yg kita katakan / kita lakukan itu demi kehidupan dan keselamatan manusia. 

 2.  Lukas mewartakan: Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua pedagang di situ, dg menegaskan "RumahKu adalah rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 

 Mereka itu betul2 sudah tidak menghargai lagi fungsi Bait Allah sbg "simbol kehadiran Allah dalam wujud  "Tabut Perjanjian".  Klo Allah yg amat mulia  dg begitu mudah direndahkan / disingkirkan, apalagi manusia. Mrk sama sekali tidak ada rasa apa pun kpd manusia. Mungkin sekali manusia disamakan dg benda. Itulah sebabnya, Yesus menegur keras dan mengusir mrk.  

 Hendaknya kita menunjukkan penghargaan yg tinggi kpd sesama manusia, sbg wujud hormat dan bakti kita kpd Allah Sang Pencipta. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer