RENUNGAN HARIAN
TGL 9 FEBR 23
Dalam Kej 2: 18-25 dikisahkan: "Ketika itu, TUHAN Allah membuat
taman di Eden, di sebelah timur. Di situlah ditempatkanNya manusia yang
dibentukNya itu. Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi,
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat.
Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari
situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama, namanya Pison,
yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan
emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir
di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. TUHAN Allah
mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu.
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada
hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu
TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di
udara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia
menamainya. Dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap
makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di
udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak
menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu TUHAN Allah membuat manusia
itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk
darinya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah
seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia
itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan
dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan
isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Markus dalam injilnya (7: 24-30) mewartakan: "Sekali peristiwa,
Yesus pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada
orang yang mengetahuinya, tetapi kedatanganNya tidak dapat dirahasiakan. Malah
seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar
tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kakiNya.
Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada
Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata: "Biarlah
anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu
menjawab: "Benar, Tuhan, tetapi anjing yang di bawah meja juga makan
remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Maka kata Yesus kepadanya: "Karena kata-katamu itu, pergilah
sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." Perempuan itu pulang
ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan
itu sudah keluar.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Tuhan menempatkan manusia itu (Adam) di taman Eden. Taman itu luas
dan subur karena mendapat air dari 4 sungai. Pohon buah2 an dan pohon2 lain
tersedia. Banyak juga hewan yg telah diciptakan, dan diberi nama oleh
Adam.
Ternyata bagi dia, tidak ada teman yg sepadan. Dgn kebijaksanaannya,
Tuhan menciptakan teman yg sepadan yaitu seorang perempuan. Adam menerima dia
sbg pasangannya. Maka, hendaknya kita / sdr memperlakukan kaum perempuan sbg
teman yg sepadan. Lebih2 mereka yg hidup sebagai suami istri. Artinya, diakui
dan diterima dg kesadaran penuh bahwa perempuan juga mempunyai martabat, hak,
tanggung jawab dan peran yg setara dg kaum laki-laki.
2. Perempuan Siro Fenesia ( = orang kafir) karena yakin bhw Yesus
berkuasa atas setan dan permintaannya akan dikabulkan, benar-benar menerima anugerah
kesembuhan.
Yesus tidak menolak permintaan org itu tetapi memurnikan motivasinya dan
menguatkan keyakinan / kepercayaannya. Bukan pertama-tama kesembuhan yg dicari,
tetapi kenal dan percaya kpd Yesus - Anak Allah yg memberikan kesembuhan. Amin.
(Mgr Nico Adi MSC).
Komentar