RENUNGAN HARIAN
TGL 8 JAN 22
Dalam 1Yoh 5: 14-21 Yohanes menyapa umatnya: "Sdr2, inilah
sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa
kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya. Dan jikalau
kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, kita juga tahu,
bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta
kepadaNya.
Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak
mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup
kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut.
Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia
harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak
mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa;
tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat
menjamahnya. Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada
di bawah kuasa si jahat.
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah
mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita
ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang
benar dan hidup yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Dalam injilnya (Yoh 3: 22-30) diwartakan: "Ketika itu Yesus pergi
dengan murid-muridNya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka
dan membaptis. Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ
banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis. Pada waktu itu
Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.
Maka timbullah perselisihan di antara para murid Yohanes dengan seorang
Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata
kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai
Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga
dan semua orang pergi kepadaNya."
Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu
bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat
memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus
untuk mendahuluiNya.
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat
mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia, dan yang mendengarkannya, sangat
bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan
sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin
kecil.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Yohanes menegaskan: "Inilah sebabnya kita berani menghadap
Allah, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu
kepadaNya menurut kehendakNya".
Betapa baik, tertib dan konsekwennya Bapa surgawi kepada anak2Nya.
Bila sesuai dg kehendakNya, doa itu akan dikabulkan. Sifat baik, tertib dan
konsekwen patutlah kita jadikan pedoman dan pola hidup, agar kita pun menjadi
org2 yg baik, tertib dan konsekwen.
2. Ditegaskan Yohanes dslam injilnya: "Yang empunya mempelai
perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-lak juga
sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu".
Suasana gembira itu bukan hanya milik para mempelai, tetapi juga milik
para sahabat mrk. Artinya, kita semua digugah utk turut / masuk ke dalam
suasana itu. Janganlah menjadi asing dg sahabat / kenalan / rekan sekomunitas
karena kita tidak mau tau keadaan mrk, dg alasan sudah kirim wa.
Gadget memang bisa membantu, namun tidak bisa mewakili sepenuhnya
kehadiran pribadi yg punya sarana itu di rumah / suasana yg sdg berlangsung.
Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar