LIMA PULUH LIMA TAHUN

PEMBACA YANG BUDIMAN

SYALOOM...

Untuk memenuhi kerinduan anda atas hadirnya tulisan di blog ini, saya menghaturkan kepada anda sekalian, cerita tentang hari ini, seputar hari ulang tahun saya ke 55. Selamat menikmati:

Hari ini, 6 Desember 2014, adalah hari ulang tahun saya yang ke 55. Bagi saya ini angka tersebut adalah angka kembar ke lima. Empat angka kembar yang mendahului adalah  yaitu 11, 22, 33, dan 44. Setiap sepuluh tahun, angka kembar itu berulang. Dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyamakan “dua angka yang sama itu”. Dua angka kembar yang berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, dan tampil dengan perawakan dan penampilan yang sama.  Hal ini, bagi saya menarik untuk direnungkan dan diperhatikan, karena dalam perjalanan ada begitu banyak pengalaman dan pendidikan, tawaran dan polesan, pilihan dan kebijaksanaan, yang membuat “satu angka akan selalu menjadi lebih besar” lebih dulu, namun kemudian sesudah 10 tahun, keduanya akan sama. Angka pertama setiap 10 tahun berubah, sedangkan angka kedua setiap tahun berubah.

Bila direnungkan dan diperhatikan dengan baik, tampak bahwa angka pertama “dituntut” untuk tetap bertahan dalam aneka perubahan selama 9 tahun. Yang di depan / yang menjadi dasar berdiri kokoh kuat, dan siap menanggung perubahan serta berjalan bersama dengan yang berubah, namun dirinya tidak terlindas oleh adanya perubahan itu. Hal itu pulalah yang saya alami. Di sana sini sudah ada banyak perubahan / permintaan perubahan. Namun semua itu perlu disikapi dengan penuh perhatian, arif dan kesabaran, sehingga perubahan besar yang terjadi “tidak menghilangkan esensi kehidupan dan nilai-nilai yang memang harus dipertahankan”.

Saya merayakan misa syukur bersama dengan Bruder dan 3 aspiran Gembala Baik yaitu Br Viktor GB, Agnes, Sinta dan Benny, serta Sr. Maura TMM. Hadir juga pada kesempatan itu, Bro Yoseph MTB, Bro Johny, MTB, dan Bro Clemens Pigai OFM, serta Laura dan Deo (dua anak muda voluntir dari Komunitas Tritunggal Mahakudus). Ternyata Agnes juga berulang tahun, yang ke 45. Dan ada beberapa kemenakan yang didoakan dalam ekaristi itu, beberapa kenalan, dan suster yang berulang tahun pada tanggal 6 Desember itu. Banyak di antara mereka memakai nama baptis “NICHOLAUS”. St. Nicholaus adalah seorang uskup yang hidup pada abad ke 4, dan terkenal dengan kemurahan hatinya kepada rakyat yang miskin dan lapar. Dia bersama rombongannya berkeliling ke banyak tempat untuk mengunjungi dan membagikan makanan kepada mereka, agar mereka bisa bertahan hidup. Juga kepada kaum muda dan anak-anak, dia memberikan perhatian yang besar.

Santo Nicholaus yang sering disebut juga santa Klaus, sering diperingati dengan kegiatan Sinterklas. Kegiatan ini digemari oleh remaja dan anak-anak, bahkan orang tua “untuk memberikan perhatian kepada anak-anak” khususnya memberikan “pendidikan budi pekerti” kepada anak-anak yang kadang-kadang nakal atau sedang menunjukkan kepada orangtua bahwa mereka juga punya “otonomi” yang patut diakui dan diteguhkan.

Dalam ketenangan pagi, saya ingat akan ibu kandung saya yang saat ini ada di Semarang dan sekarang ini berusia 79 tahun. Dialah perempuan pertama yang “memberikan semuanya” ketika saya masih dalam kandungan, dan pada jam-jam pertama kehidupan saya di dunia ini agar saya kuat dan bisa bertahan hidup” lewat ASI dan kemudian “membekali saya” sehingga dengan dasar yang kuat itu, saya bisa melangkah ke tahap kehidupan yang berikutnya. Dasar yang kokoh kuat telah diletakkan oleh perempuan yang kini telah 79 tahun dan sudah mulai tidak berdaya. Tenaganya sudah berkurang jauh, kekuatan raganya makin turun, keberaniannya untuk naik kendaraan sudah menurun drastis. Namun, kekuatan panca indranya, dan daya ingatnya luar biasa. Berita-berita dari televisi tidak pernah terlewatkan. Ada beberapa majalah dan koran yang tiap hari menjadi santapan keduanya. Dalam usia yang sudah cukup lanjut itu, “beliau tidak ketinggalan jaman”.  Bahkan beliau masih sanggup untuk memasak, dan membuat lukisan dengan cat minyak di atas kanvas.

Berat badannya kira-kira 45 kg. Beliau sudah tidak bisa makan banyak seperti dulu lagi, dan tidak sembarang makanan bisa dinikmati, karena udah takut cabe, takut yang keras-keras dan yang asam-asam. Badannya kecil memang, dan lebih sering memakai baju hangat, namun bila di daerah yang dingin, misalnya di Bogor, beliau malah berani lepas baju hangat. Kesegerannya meningkat dan tampak lebih sehat. Dalam misa syukur tadi pagi itu, beliau saya ingat dan saya doakan. Juga kaum ibu yang telah melahirkan rekan-rekan yang berulang tahun pada hari ini.

Saya juga menerima begitu banyak sms dan bbm dari banyak rekan baik di kota Merauke, maupun di luar kota Merauke. Mereka mendukung, mendoakan dan memberikan semangat. Mereka mencintai saya, dan akan terus mencintai para gembala umat dengan cara mereka masing-masing. Ada banyak yang menyatakan cinta dan dukungan mereka dengan membawa kue tart, bunga dan buah-buahan. Ada banyak pula yang dengan riang gembira ambil bagian dalam menyiapkan hidangan makan siang dalam rangka syukuran hari ini.

Puluhan anak seminari, para karyawan, para suster, bruder, kenalan dan staf dari Bank Papua, Bank BPR, beberapa wakil umat dan para imam turut ambil bagian dalam makan bersama di wisma uskup. Wisma uskup penuh dengan saudara-saudari yang diberikan Tuhan kepada saya. Mereka itulah yang turut ambil bagian dalam pekerjaan besar yang dipercayakan Tuhan kepada saya. Mereka pulalah yang sering saya mintai bantuan secara mendadak. Mereka itu pula yang menguatkan dan melengkapi apa yang masih kurang dalam diri saya.

Maka, sudah sepantasnya bahwa pada hari ini saya mengalami semuanya dengan hati gembira dan penuh syukur. Kepada Tuhan, umat, para imam, biarawan-biarawati, dan rekan-rekan sekerja serta mereka semua yang telah menghantar saya pada martabat dan jabatan sperti sekarang ini, saya haturkan banyak terima kasih. Saya teringat motto tahbisan imam yang saya pilih ketika itu: “Bagaiamanakah akan kubalas segala kebaikan Tuhan kepadaku ? Piala keselamatan akan kuangkat dan nama Tuhan akan kuserukan”.  Semoga semakin banyak orang mengalami kasih dan keselamatan Allah, melalui kehadiran dan pelayanan saya.

Komentar

Postingan Populer