KERINDUAN

PARA PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN

SYALOOM....


Sudah sekian minggu saya tidak mengunjungi anda lewat tulisan saya. Kesibukan pelayanan tentunya merupakan bagian yang tidak bisa ditinggalkan, selain itu "mood = kesiapan jiwa, badan dan roh" untuk menulis sedang menurun.  Maklum, kegiatan yang bertumpuk-tumpuk itu menyita banyak waktu, energi dan pikiran sehingga "kesiapan untuk menulis itu" betul-betul tidak terjamin. Namun di relung hati ini, ada kerinduan untuk menulis dan mengunjungi anda.

Saat ini rasa rindu untuk menulis itu kuat sekali, karena ternyata "ada keindahan, kedamaian, dan kebahagiaan tersendiri, ketika saya dapat "menuangkan apa yang saya rasakan dan saya alami kepada anda. Ada beberapa komentara yang masuk. Komentar itu pada umumnya memberikan apresiasi atas tulisan saya. "Ada banyak hikmah dan siraman rohani yang mereka dapatkan" demikianlah tanggapan balik yang saya terima atas tulisan itu.  Syukurlah kalau demikian. Memang lewat tulisan saya memberikan informasi tentang banyak peristiwa yang telah terjadi di bumi Merauke khususnya, dan wilayah Papua Selatan pada umumnya.

Saya mempunyai kerinduan memperkenalkan dan memberikan informasi yang baik, benar dan memadai tentang apa yang telah terjadi dan sedang  terjadi di bumi Papua. Bahwa telah banyak orang yang bekerja keras di tanah ini, dan menghasilkan banyak kemajuan, tentu patut diakui dan diperkenalkan. Bumi Papua dan masyarakat Papua sudah tidak seperti dulu lagi. Sudah ada banyak perkembangan dan kemajuan. Pelbagai suku bangsa yang berasal dari Sabang sampai Merauke, telah ada di kota-kota di seluruh tanah Papua ( Provinsi Papua dan Papua Barat ).

Dapat saya informasikan melalui media ini, bahwa Irian Jaya sejak tahun 2000 telah berubah nama menjadi Provinsi Papua, dengan ibukota: Jayapura. Dan pada masa presiden Megawati, lahirlah Provinsi Papua Barat, dengan ibukota: Manokwari. Di kedua provinsi ini, telah lahir dan besar, warga negara Indonesia yang berasal dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas sampai ke Rote. Maka, bila anda berkunjung ke semua kota di kedua provinsi ini, "wajah Indonesia mini" lah yang anda temukan.

Rumah Honai, dan para pemakai koteka jumlahnya makin sedikit. Hanya di daerah-daerah yang masih sulit dijangkau saja, masyarakatnya masih menggunakan koteka. Namun di kota-kota dan daerah-daerah yang telah lancar komunikasinya, mereka memilih hidup seperti masyarakat Indonesia pada umumnya.

Inilah tulisan pertama saya pada bulan April ini, semoga dalam waktu dekat akan muncul tulisan-tulisan yang lain, karena "dorongan kerinduan" untuk mengunjungi dan membagikan "berkat Tuhan" bagi anda.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengucapkan "Selamat Paska" dan salam bahagia untuk pembaca setia blog ini.  Syaloom.....

Komentar

Postingan Populer