PERHATIAN
PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN
Pagi ini saya menemukan sebuah sharing yang kiranya baik untuk kita nikmati dan cermati. Ungkapan tersebut bukan sekedar memberikan informasi, namun tercermin di dalmnya juga empati, bela rasa dan bukti kasih seseorang akan sesamanya yang sedang sakit. Memang nampaknya hanya sebuah wujud perhatian, namun kalau direnungkan lebih jauh, terdapat di sana "bela hidup" (membela kehidupan) sesama. Hidup manusia ternyata berharga dan bila dihargai di dalam komunitas / keluarga, pengaruhnya besar untuk kehidupan banyak orang. Inilah sharing yang ditulis oleh seorang pastor Sujono MSC dan bertugas di Marshall Island - sebuah negara di Samodra Pasifik.
Confrater yang terkasih,
Ametur....
Hari ini Pst. Amandus Reyaan MSC sakit.
Tadi pagi saya tidak lihat dia, maka saya ketuk pintu kamarnya dan
panggil-panggil dia, tapi tidak ada jawaban, akhirnya ada jawaban
lembut, sangat lirih (orang sakit). Saya masuk dan saya lihat dia berbaring, tidak ada reaksi, tidak bergerak, tidak menjawab sapaan dan pertanyaan saya; dia tidur sangat pulas..... saya takut karena jangan jangan.....
tapi syukur (saya lihat) nafasnya nampak baik, dan saya sentuh
tangannya tidak panas tidak dingin tapi hangat normal. Saya yakin dia
sangat lemah kondisinya. Informasi dari umat: sekitar 2 bulan lalu dia sakit yang sama, sampai tidak bisa pimpin misa minggu. Mereka bilang, kalau kerja keras, dia
akan sakit spt itu. Gawat juga. Mohon doa untuk dia. Saya akan update.
Selain menyampaikan informasi tentang keadaan Pastor Amandus, dia juga menyampaikan sarana komunikasi yang ada di sana. Di sana pun, sarana itu masih perlu dikembangkan. Apa penuturannya ?
Internet di sini sangat lemah, tidak selalu bisa on line, hanya sesekali kalau beruntung. saya berada bersama dia di Jaluit sejak Oct 27 dalam rangka perayaan
120 tahun Gereja Katolik di Marshalls. Lalu tidak ada pesawat dan tidak ada kapal.
Berkat Tuhan.
-jono msc-
Dalam suasana yang demikian itu, Pastor Sujono tetap mengalami kehadiran Tuhan. Dia menutup sharingnya dengan "Berkat Tuhan". Dialah yang utama dan pertama menguatkan dia dalam perutusannya di tempat yang jauh dari konfraternya. Pater Sujono, doa kami menyertaimu. Semoga Pater Amandus juga cepat sembuh.....
Apa yang pater buat, bukan hanya sekedar perhatian tetapi lebih dari itu: Pater telah menunjukkan kasih kepadanya. Dari tanah air, saya mengucapkan selamat berkarya dan berkat Tuhan untukmu.
Pagi ini saya menemukan sebuah sharing yang kiranya baik untuk kita nikmati dan cermati. Ungkapan tersebut bukan sekedar memberikan informasi, namun tercermin di dalmnya juga empati, bela rasa dan bukti kasih seseorang akan sesamanya yang sedang sakit. Memang nampaknya hanya sebuah wujud perhatian, namun kalau direnungkan lebih jauh, terdapat di sana "bela hidup" (membela kehidupan) sesama. Hidup manusia ternyata berharga dan bila dihargai di dalam komunitas / keluarga, pengaruhnya besar untuk kehidupan banyak orang. Inilah sharing yang ditulis oleh seorang pastor Sujono MSC dan bertugas di Marshall Island - sebuah negara di Samodra Pasifik.
Confrater yang terkasih,
Ametur....
Hari ini Pst. Amandus Reyaan MSC sakit.
Tadi pagi saya tidak lihat dia, maka saya ketuk pintu kamarnya dan
panggil-panggil dia, tapi tidak ada jawaban, akhirnya ada jawaban
lembut, sangat lirih (orang sakit). Saya masuk dan saya lihat dia berbaring, tidak ada reaksi, tidak bergerak, tidak menjawab sapaan dan pertanyaan saya; dia tidur sangat pulas..... saya takut karena jangan jangan.....
tapi syukur (saya lihat) nafasnya nampak baik, dan saya sentuh
tangannya tidak panas tidak dingin tapi hangat normal. Saya yakin dia
sangat lemah kondisinya. Informasi dari umat: sekitar 2 bulan lalu dia sakit yang sama, sampai tidak bisa pimpin misa minggu. Mereka bilang, kalau kerja keras, dia
akan sakit spt itu. Gawat juga. Mohon doa untuk dia. Saya akan update.
Selain menyampaikan informasi tentang keadaan Pastor Amandus, dia juga menyampaikan sarana komunikasi yang ada di sana. Di sana pun, sarana itu masih perlu dikembangkan. Apa penuturannya ?
Internet di sini sangat lemah, tidak selalu bisa on line, hanya sesekali kalau beruntung. saya berada bersama dia di Jaluit sejak Oct 27 dalam rangka perayaan
120 tahun Gereja Katolik di Marshalls. Lalu tidak ada pesawat dan tidak ada kapal.
Berkat Tuhan.
-jono msc-
Dalam suasana yang demikian itu, Pastor Sujono tetap mengalami kehadiran Tuhan. Dia menutup sharingnya dengan "Berkat Tuhan". Dialah yang utama dan pertama menguatkan dia dalam perutusannya di tempat yang jauh dari konfraternya. Pater Sujono, doa kami menyertaimu. Semoga Pater Amandus juga cepat sembuh.....
Apa yang pater buat, bukan hanya sekedar perhatian tetapi lebih dari itu: Pater telah menunjukkan kasih kepadanya. Dari tanah air, saya mengucapkan selamat berkarya dan berkat Tuhan untukmu.
Komentar
saya mencari info tentang pastor Amandus Reyaan,Msc dan saya menemukan ini...
apa benar pastor sedang sakit? bagaimana keadaannya sekarang??? saya keponakan dari pastor amandus dari indonesia..
tolong sampaikan salam rindu saya kepada bapak pastor tercinta kami