RENUNGAN HARIAN
TGL 20 SEPT 2021
Hari ini kita merayakan para martir dari Korea: st Andreas Kim Taegon,
st Paulus Chong Hasang dkk.
Gereja di Korea dibuka pada awal abad 17 oleh kaum awam. Selama 2
abad gereja berkembang tanpa kehadiran 1 org imam pun. Baru pd th 1836
datanglah misionaris dari Perancis. Tak lama kemudian muncullah penganiayaan,
selama kurang lebih 20 th. Ada 103 org martir yg gugur, di antara mereka adalah
imam pertama Korea: Andreas Kim Taegon , 1 org rasul awam: Paulus Chong Hasang.
Yang lainnya tanpa nama. Semoga kita mdapat karunia Allah melalui mereka.
Kitab 2Mak 7: 1-2.9-14 mengisahkan pada jaman pemerintahan raja
Antiokus Epipanes, terjadi penganiayaan. Ada tujuh orang bersaudara dan ibu
mereka yg ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh sang
raja untuk makan daging babi yang haram. Maka seorang dari antara mereka, yakni
yang menjadi juru bicara, berkata begini: "Apakah yang hendak baginda
tanyakan kepada kami dan apakah yang hendak baginda ketahui? Kami lebih
bersedia mati dari pada melanggar hukum nenek moyang."
Ketika sudah hampir putus nyawanya berkatalah ia: "Memang benar
kau, bangsat, dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam
semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati
demi hukum-hukumNya!"
Sesudah itu yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta segera
dikeluarkannya lidahnya dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga. Dengan
berani berkatalah ia: "Dari Sorga aku telah menerima anggota-anggota ini
dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya itu bukan apa-apa. Tetapi aku
berharap akan mendapat kembali semuanya dariNya!" Sang raja sendiri serta
pengiringnyapun tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang
kesengsaraan itu bukan apa-apa.
Sesudah yang ketiga berpulang, yang keempat disiksa dan dipuntungkan
secara demikian pula. Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya berkatalah ia:
"Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang
dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali olehNya.
Sedangkan bagi baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan."
Matius dalam injilnya (Mat 28: 16-20) mewartakan: "Pada waktu itu,
kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus
kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembahNya, tetapi beberapa orang
ragu-ragu.
Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Selama 2 abad gereja di Korea hidup tanpa kehadiran dan pelayanan 1
imam pun. Mrk digembalakan oleh Allah sendiri dan dibimbing oleh Roh Kudus.
Maka, janganlah kita cemas bila pelayanan rohani / pastoral dari para imam, dan
biarawan-wati berkurang atau terhenti, Allah sendiri akan melayani
umatNya.
Hendaknya kaum awam yakin, bhw mereka juga diberi karunia utk
mempertahankan iman, dan menguatkan iman sdr/sdri mrk. Semoga mrk tetap bangga
sbg umat Allah, meski di sana tidak ada imam utk kurun waktu yg panjang.
2. Seorang dr 7 bersaudara itu berseru dengan berani: "Dari
Sorga aku telah menerima badan ini dan demi Tuhan kupandang semuanya itu bukan
apa-apa. Tetapi aku berharap akan mendapat kembali semuanya
dariNya!"
Dia amat percaya bhw Allah adalah Penjamin dan Pemberi Kehidupan Kekal.
Semoga kita pun tetap percaya akan Dia, terlebih pada saat mengalami kesulitan,
derita dan kemalangan.
3. Yesus meminta kpd para muridNya: "Pergilah, jadikanlah semua
bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus.
Pada masa skg ini telah banyak org beriman, menurut agama mrk masing2,
sdgkan pada jaman Yesus, banyak bangsa tidak mengenal Dia. Mrk yg belum / tidak
beriman itulah yg diajar agar menjadi murid Kristus dan dibaptis. Pada masa skg, tugas utk menjadikan bangsa2 murid Yesus tetap berlaku,
yaitu dg mengenalkan dan memberikan teladan ttg hukum utama, yaitu kasih kpd
Allah dan sesama, dg setia.
Mrk yg mendengarkan hukum utama itu, dan melakukannya, boleh disebut
murid2 Kristus. Bila kemudian mrk percaya kpd Kristus dan minta dibaptis,
sesudah mengikuti pembinaan, baptisan juga bisa dilaksanakan. Semoga kita
semua menyadari bhw menjadi katolik adalah panggilan Allah, sekaligus jawaban
org itu terhadap panggilan itu. Baptisan adalah pilihan bebas dari org itu,
bukan paksaan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar