RENUNGAN HARIAN
TGL 13 SEPT 2021
Hari ini kita
memperingati 1 orang kudus yaitu St Yohanes Krisostomus. Beliau lahir di Syria
dari keluarga bangsawan. Beliau ketika berumur 20 th belajar teologi, dan
kemudian bersama dg teman2nya menjadi rahib di Antiokia, dan ditahbiskan sbg
imam th 386. Sepeninggal Patriark Nectarius, beliau dipilih sbg uskup dan
menggantikan Nectorius.
Ia membuat
pembaharuan moral di seluruh kota dan di kalangan para rohaniwan. Ia menerapkan
sabda Tuhan sesuai dg situasi susila kehidupan umat. Ia mengkritik gaya hidup
mewah di kalangan org2 kaya dan pejabat. Maka, dia dibenci oleh pembesar kota
dan uskup2 lainnya. Dia banyak menderita di pengasingan. Karena kefasihannya
berbicara, dia dijuluki "krisostomus" yg berarti si mulut emas.
Paulus dalam Ef 4:
1-7.11-13 menegaskan: "Sdr2, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan,
menasehati kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil
berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah
lembut, dan sabar.
Tunjukkanlah
kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh
ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah
dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu
Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di
atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Kepada kita
masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian
Kristus. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Markus dalam
injilnya (4: 1-10.13-20) mewartakan: "Pada suatu kali Yesus mengajar di
tepi danau. Lalu, datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya
mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu
duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau
itu.
Dia mengajarkan
banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka: "Dengarlah! Adalah seorang
penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di
pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian
jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun
segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah
ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh
di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai
mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia
tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat,
ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." Dan kataNya:
"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!"
Ketika Ia
sendirian, para pengikutNya dan 12 murid itu menanyakan arti dari perumpamaan
itu. Lalu Ia menjawab: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau
demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?
Penabur itu
menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, ialah mereka yang
mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru
ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang
berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera
menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar
saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu,
mereka segera murtad.
Dan yang lain ialah
yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu
kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal
yang lain masuk dan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Dan akhirnya yang
ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman
itu lalu berbuah, ada yang 30 kali lipat, ada yang 60 kali lipat, dan ada yang
100 kali lipat."
Hikmah yg dpt kita
petik:
1. Yohanes
Krisostomus membuat pembaharuan moral di seluruh kota dan di kalangan para
rohaniwan. Artinya yg perlu mengakui kekurangan, kelemahan dan kedosaan
bukan hanya "seluruh kota" (penduduk sipil / kaum awam) tetapi juga
kalangan para rohaniwan ( = org2 yg berkaul / yg ditahbiskan ).
Kita semua adalah org2 berdosa yg memerlukan pembaharuan diri, pertobatan dan
memperhatikan lingkungan tempat kita hidup.
2. Melalui
perumpamaan, Yesus menegaskan: "Ketika org itu menabur sebagian benih itu
jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian yg lain jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tidak banyak
tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Benih2 yg jatuh di
pinggir jalan, di tanah yg berbatu-batu, dan di semak berduri menandakan bahwa
ada begitu banyak benih yg terancam pertumbuhannya, dan akhirmya mati.
Tuhan terkesan
membiarkan semuanya itu terjadi. Apakah memang demikian ? Tidak ada seorang pun
yg tahu. Semua itu adalah misteri. Dan dalam iman kpd Kristus, kita
percaya bahwa Dia dpt menghidupkan kembali benih2 yg mati itu. Amin. (Mgr
Nico Adi MSC).
Komentar