KUNJUNGAN SUSTER JENDERAL PBHK KE MERAUKE

PEMBACA YANG BUDIMAN 

SAYA HATURKAN CERITA TENTANG KUNJUNGAN SUSTER JENDERAL PBHK UNTUK ANDA. Meski sedikit, saya berharap tulisan ini memberikan sapaan pribadi kepada anda. Selamat menikmati isinya. 


Sr Marife Mendoza PBHK (Suster Jendral PBHK =Putri Bunda Hati Kudus) bersama asistennya ( Sr Elly PBHK) yang  didampingi Sr Imaculae PBHK (Provinsial PBHK Indonesia) dan Sr. Monika Kaha PBHK (anggota dewan) mengadakan kunjungan ke Merauke selama kurang lebih 1 minggu. Beliau mendarat di bandara Moppa Merauke tanggal 18  - 24 April 2015 yang lalu, dengan disambut oleh tari-tarian khas Marind yang dibawakan oleh muda-mudi Merauke. Beliau mendarat sekitar jam 09.30 pagi dengan pesawat Garuda, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 8 jam dari Jakarta.

Sehari sebelumnya beliau mendarat di Jakarta, setelah melakukan perjalanan panjang dari Roma. Itulah perjalanan pertama beliau ke Indonesia, sebagai orang nomor 1 di Tarekat PBHK yang berpusat di Roma. Beliau yang berasal dari Philipina, terpilih sebagai pemimpin PBHK seluruh dunia dalam kapitel umum yang dilaksanakan di Roma pada tahun 2014 yang lalu. Karena itu, ketika mendarat di Jakarta, dan kemjudian ke Merauke, beliau mengatakan rasanya kembali ke kampung halaman sendiri. Cuaca, pepohonan, suasananya, makanan yang disajikan, orang-orangnya mirip dengan orang-orang di tanah air beliau. Hal-hal itulah yang membuat dia senang dan cepat merasa kerasan.

Ketika tiba di susteran PBHK kota Merauke, sebelum memasuki rumah, beliau dan sr Elly mendapat pengalungan bunga dari para suster PBHK senior sebagai tanda / ucapan selamat datang. Suasana persaudaraan dan keakraban sungguh-sungguh terjadi, meskipun berbeda bangsa dan bahasa, namun hati yang penuh sukacita telah menjembatani perbedaan itu. Ucapan selamat datang kemudian dilanjutkan dengan minum sederhana di susteran, kemudian mereka dipersilakan untuk beristirahat. Maklum jarak yang begitu panjang, perbedaan waktu antara Roma, Jakarta dan Merauke membuat “kondisi badan” tidak sesegar seperti bila hanya tinggal di tempat. Istirahat adalah obat yang terbaik untuk memulihkan kondisi badan agar cepat segar kembali.

 Pada sorenya beliau berkunjung ke Uskup Merauke ( Mgr Niko ) dengan didampingi sr Imaculae oleh serombongan suster dari komunitas Merauke. Pertemuan tersebut merupakan “perjumpaan kembali 2 orang bersaudara” karena keduanya mempunyai spiritualitas yang sama, pernah berjumpa dan hidup dalam lingkungan MSC – PBHK yang sama di Manila ( 1999 – 2001 ), dan pernah pula berjumpa di Issoudun - Perancis, tempat lahirnya tarekat MSC dan PBHK pada tahun 2009. Pembicaraan tentu saja diungkapkan dalam bahasa Inggris, karena beliau belum / tidak mengenal bahasa Indonesia, begitu pula Mgr Niko tidak paham betul bahasa Tagalog.

Mgr Niko memberikan informasi tentang luas wilayah keuskupan, perkembangan daerah, keadaan umat, serta tantangan yang dihadapi umat dan masyarakat pada masa sekarang ini. Daerah ini makin maju dan menarik banyak minat bagi saudara-saudari dari daerah yang lain untuk bekerja dan menetap di sini. Sementara itu, pendidikan yang terbatas, transportasi yang kurang memadai, infrastruktur yang amat sulit dan terbatas, membuat perkembangan itu hanya terbatas di kota. Sedangkan di pinggiran dan di pedalaman, perkembangan itu seakan-akan tidak terjadi.

Sementara itu, di pedalaman dan di pinggiran justru jumlah umat katolik amat besar. Meraka membutuhkan orang-orang yang mau berjuang dan tinggal bersama mereka untuk kurun waktu yang lama dan memberdayakan mereka. Jumlah tenaga imam, biarawan-wati sungguh amat terbatas. Maka, bukan hanya menambah jumlah tetapi juga meningkatkan ketahanan mental, kemampuan dan ketrampilan individu untuk membangun dan mengembangan masyarakat sungguh amat penting.  Kerja sama dengan Pemerintah dan semua pihak, perlu dijalin dan dipupuk serta dikembangkan terus.
Para suster telah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan suster Jendral, dengan terlebih dulu tiba di Merauke. Mereka datang dari Bupul, Tanah Merah, Bade dan Kepi serta Eci. Maka yang terkumpul di Merauke sekitar 32 orang. Ada yang tiba via jalan darat, ada yang tiba dengan pesawat dari pedalaman. Mereka menunjukkan kesatuan dan kegembiraan atas kunjungan pimpinan tertinggi mereka.

Kunjungan itu memang menggembirakan, dan memberikan pencerahan. Salah seorang suster mengatakan: ”Kami bagaikan tanaman yang sudah mulai layu. Kunjungan suster Jenderal merupakan air yang memberikan kesegaran dan kekuatan kepada kami”. Demikian pula suster Jenderal menyampaikan bahwa  beliau juga mendapatkan kesegaran, informasi dan inspirasi melalui perjumpaan, makan bersama, wawancara, dan kunjungan ke beberapa tempat. Beliau juga mengucapkan banyak terima kasih, atas penerimaan, keramahtamahan, kerja keras, pelayanan (mencucikan dan menyeterikakan pakaian), juga atas makan minum yang disiapkan. Selain menggembirakan, kunjungan juga membuat  fisik terasa lelah.  Kelelahan fisik tentu akan cepat pulih karena pengalaman akan kegembiraan itu jauh lebih indah maknanya.

Dari Roma, beliau datang untuk mengunjungi, mengenal dan memahami situasi para anggotanya. Beliau mau makan minum seadanya, dan mendengarkan satu per satu pengalaman dan harapan mereka. Kehadiran, pengorbanan, sapaan dan pesan-pesan  yang beliau sampaikan pada kesempatan istimewa ini sungguh amat berharga dan menjadi bekal dan gugahan yang baik dan kuat untuk mengembangkan mental dan kepribadian serta iman saudari-saudari se tarekatnya.






Komentar

Postingan Populer