BERKAT TUHAN SELAMA 11 TAHUN

PEMBACA YANG BUDIMAN

Melalui blog ini, saya ingin berbagi cerita tentang berkat dan karunia Tuhan yang diberikan kepada banyak orang dengan perantaraan saya. Saya menyadari bahwa tanpa Dia dan perlindungan yang diberikan-Nya, tidak mungkin semuanya ini terjadi. Ada begitu banyak saudara dan saudari yang telah menjadi tanda nyata kasih Tuhan kepada saya, dan kemudian kepada umat yang dipercayakan kepada saya. Tidak ada kata lain selain syukur yang dapat saya panjatkan kepada-Nya. Inilah cerita saya untuk anda:


Di KAME sudah ada banyak tarekat yang berkarya di bidang pendidikan dan kesehatan. Tarekat-tarekat yang berkarya adalah:
  1. Puteri Bunda Hati Kudus sejak 1928
  2. Puteri Renha Rosari sejak 1993, bekerja di Merauke dan Mindiptana
  3. Tarekat OFM sejak 2001, bekerja di Bade
  4. Sr KSFL (Kongregasi Suster Fransiskanes Santa Lucia) sejak 2005, bekerja di
    Merauke dan Semangga II
  5. sr KYM (Kongregasi Yesus dan Maria) sejak 2006, bekerja di Merauke, Kurik dan
    Tanah Merah.
  6. sr ALMA ( Asosiasi Lembaga Misionaris Awam) sejak 2005, bekerja di Merauke,
    di Tanah Miring dan Mindiptana
  7. Bruder Maria Tak Bernoda ( MTB ) sejak 2008 di Merauke
  8. Tarekat Maria Mediatrix ( TMM ) di Kampung Baru dan Buti sejak 2009
  9. Tarekat Jesus Maria Joseph ( JMJ ) sejak 2008 di Gudang Arang
  10. Tarekat Penyelenggara Ilahi di Kepi sejak 2009
  11. Kongregasi Suster Santo Yoseph di Kimaam sejak 2010
  12. Tarekat FSE ( Fransiskanes St. Elisabeth ) di Muting sejak 2012
  13. Tarekat SVD sejak 2012 di Nasem ( 15 km di selatan Merauke ) dan di Merauke

Selain itu, saya juga mendirikan Tarekat Bruder Gembala Baik (GB) tahun 2007. Pernah ada calon berjumlah 5 orang. Satu per satu mereka mengundurkan diri. Tahun 2013 ada 1 yang mengikrarkan kaul sementgara. Setelah 2 x pembaharuan kaul, dia mengundurkan diri tanggal 22 Janurai 2015 yang lalu. Setelah berjalan sekian tahun dan membuat meditasi yang serius, saya terdorong juga untuk mendirikan Tarekat Suster Putri Gembala Baik (PGB), tahun 2014. Saat ini, ada 1 aspiran bruder GB, dan 2 aspiran PGB.Untuk pembinaan awal ini, saya dibantu oleh Sr. Maura TMM, dan saat ini dibantu oleh Sr. Petronella PBHK. Moga-moga tarekat ini akan beekembang pesat dan membantu pelayanan bagi putra dan putri Papua. 

Saat ini, KAME mempuyai 30 calon imam projo (frater). Mereka studi di Abepura – Jayapura. Dari jumlah itu, frater projo yang sedang menjalani tahun pastoral sebanyak 10 orang. Sementara itu, yang juga sedang menjalani tahun pastoral adalah 2 Frater MSC dan 2 frater SVD. Inilah jumlah yang amat menggembirakan. Moga-moga mereka tetap setia dan menjadi imam-imam yang baik. Bisa saya informasikan bahwa jumlah frater projo yang sedang studi di Abepura, dari 5 keuskupan di tanah Papua berjumlah 150 orang. Frater OSA berjumlah 30 orang dan Frater OFM kira-kira 25 orang. Jadi total frater yang studi di STFT (sekolah tinggi filsafat teologi) – Abepura kurang lebih 200 orang.


Komunitas PBHK Kepi
  1. Komunitas Kepi sudah punya sumur sendiri. Sumur ini adalah sumur bor yang dibuat akhir tahun 2014, dan telah menghasilkan air yang baik. Sumur ini akan menjamin kebutuhan air minum, sepanjang tahun. Diperkirakan pada musim panas, mereka tidak akan kekurangan air seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
  2. Suster Komunitas Kepi juga sudah tinggal di rumah yang baru. Rumah yang lama dibongkar total. Semua tinggal kenangan..... Dan sekarang di sana ada 6 kamar yang besar-besar dan kapel yang luas. Susteran yang baru itu dibangun dengan biaya Rp 600 juta oleh keuskupan.
  3. Untuk kehidupan komunitas, suster di Kepi punya usaha air minum. Per hari dihasilkan air minum sebanyak 55 galon. Harga air per galon Rp. 14.000. Jadi per hari suster dapat rejeki Rp. 220.000 ,-
  4. Komunitas PBHK Kepi mendapat bantuan dari Pemda Kepi untuk membangun rumah baru. Susteran baru sedang dibangun, letaknya di jalan menuju ke Agham, kira-kira 3 km dari pusat kota Kepi. Di sana sudah banyak pendatang yang membangun rumah di sepanjang jalan. Memang kota Kepi berkembang ke arah selatan. Diperkirakan jumlah penduduk yang ada di sekitar itu, baik yang katolik, protestan maupun non kristen kira-kira 2.000 – 2.500 orang.

Komunitas MSC Kepi

  1. Dalam rangka kunjungan Duta Vatikan tahun 2009, telah dibangun 1 unit ( 2 kamar). Ketika itu direncanakan Duta akan menginap di Kepi, namun ada perubahan sehingga Duta menginap di Tanah Merah.
  2. Juga karena ada frater-frater pastoral, baik frater MSC maupun projo, jumlah kamar di Kepi kurang. Karena itu, dibangun juga 1 unit baru ( 3 kamar) dengan bantuan dana dari pemerintah daerah Kab. Mappi untuk keperluan itu.
  3. Pada musim panas, masyarakat kepi kekurangan air bersih. Sedangkan air di kali Obaa, makin hari makin kotor karena limbah dari kapal, speedboat dll. Air kali Obaa sekarang ini tidak layak untuk diminum, padahal 20 tahun lalu, masyarakat dengan mudah minum air itu. Untuk mengatasi kekurangan air, kevikepan telah membuat sumur bor, di dekat kamar mesin listrik, di belakang gereja paroki. Kedalaman sumur itu kira-kira 40 meter. Sekarang ini, air sudah didapat dan pada musim kering persediaan air bersih akan tetap terjamin. Biaya pembuatan sumur bor ini Rp 45 juta.
  4. Agham telah menjadi kuasi paroki, 3 tahun yang lalu. Pastor paroki di sana adalah pastor Igo Sarkol MSC. Umat di Agham makin maju. Di sana ada juga tempat ziarah yang bagus.

Asrama Kizito Kepi

Asrama ini dikelola oleh para suster Penyelenggara Ilahi ( Semarang ). Ada 2 suster yang bekerja di Kepi. Anak-anak laki-laki di asrama ini berjumlah 19 orang. Mereka duduk di kelas IV – VI SD. Beberapa di antara mereka adalah anak SMP. Memang kami memilih anak-anak yang masih SD supaya kualitas pendidikan mereka menjadi lebih baik. Pada sore hari, suster Jeanne PI memberikan les kepada anak-anak di bidang matematika. 

Asrama ini juga membuat sumur bor, dengan bantuan dana dari PJNS dan dari RD. Titus. Pada tahap pertama, yang dikerjakan secara manual, petugas lapangan gagal mendapatkan air. Akhirnya kontrak dengan pemborong itu dihentikan. Pada tahap kedua, dipanggil pemborong baru dan menggunakan bor mesin. Dengan bantuan mesin bor ini, sekarang sudah diperoleh sumur bor. Maka, mulai saat ini kebutuhan air bersih untuk asrama pada musim kering sudah terjamin.

Katolik Center
Pemda Kab. Merauke telah memberikan tanah seluas 5 hektar. Di atas tanah itu akan dibangun Katolik Center ( gereja, pastoran, dan aula untuk pembinaan umat dll ). Dana yang telah dikeluarkan sebesar Rp. 6 milyard. Pembangunan masih sedang berjalan. Tahun 2016 diperkirakan seluruh bangunan sudah selesai. Kompleks ini letaknya 4 km dari pusat kota Kepi.

Gedung Gereja Baru di wilayah Keuskupan Agung Merauke

Pemerintah Daerah membantu pembangunan gereja baru. Ada gereja-gereja yang dibangun dengan dana pemerintah seluruhnya, tetapi ada banyak yang dibantu dengan dana Rp. 200 juta. Gereja yang dibangun dengan dana pemerintah secara penuh adalah:
  1. Gereja di Tanah Merah, letaknya 6 km di luar kota, ke arah Mindiptana. Dana yang telah dikeluarkan untuk pembangunan itu Rp. 9 milyar
  2. Gereja di Kuda Mati. Gereja dibangun 2 tahun yang lalu dengan biaya Rp. 5 milyard. Direncanakan tahun 2015 selesai.
  3. Gereja di Eci, dibangun dengan dana Rp. 7 milyard
  4. Gereja di Aboge dengan dana Rp. 7 milyard

Rehab Gereja
Ada lebih dari 15 gereja di Kabupaten Merauke yang direnovasi dengan bantuan dana dari Pemerintah sebesar Rp. 200 juta. Sudah ada banyak yang selesai, sedangkan 50 persen belum. Tahun ini akan diberikan bantuan untuk merenovasi 15 gereja, masing-masing dengan dana Rp. 200 juta.

Pendidikan
Selain bangunan fisik, saya menginformasikan bahwa kualitas pendidikan di sekolah-sekolah katolik di kota Merauke sudah meningkat pesat. Dalam evaluasi yang dilakukan oleh accessor, sekolah-sekolah kita mendapat nilai A dan B. Begitu pula di Kimaam, SD dan SMP di sana dipuji oleh Pemda. Di Tanah Merah, suster Vianey KYM telah membawa perubahan dalam mutu pendidikan. Mereka menjadi kebanggaan masyarakat dan umat katolik. 

Saat ini, ada 5 calon dokter yang diberi beasiswa dan sedang studi di Jakarta. Seorang di antara mereka adalah putri muyu. Ada 15 calon perawat, mereka anak-anak asli berasal dari Bade, Mindiptana dan Merauke. Mereka (11 orang) studi di Tomohon Sulawesi Utara dan 2 orang di Makasar. Yang sudah tamat 5 orang tahun 2014, dan saat ini sedang mencari pengalaman kerja di rumah sakit katolik di Sulawesi utara. 6 orang akan tamat tahun 2015 ini.

Saya yakin masih akan ada banyak berkat dan karunia yang diberikan Tuhan kepada saya melalui banyak saudara. Salah satunya dari pembaca blog ini. Semoga anda tetap diberkati dan menjadi saluran kasih Tuhan kepada sesama.

Komentar

Postingan Populer