DUBAI
PEMBACA YANG BUDIMAN
SYALOOM
Saya mengunjungi anda kembali, setelah hampir satu bulan absen. Ternyata menulis itu tidak mudah, dan membutuhkan "kemauan, ketetapan hati, dan fisik yang segar" serta keputusan untuk memulai menulis. Yang lain-lainnya memang diperlukan, namun menurut saya, keempat hal itulah yang utama. Banyak cerita akhirnya terlewatkan, karena tidak ditulis. Cerita berikut ini adalah sambungan dari cerita yang saya tulis tanggal 1 Juli yang lalu. Selamat membaca.
Kami transit di Dubai
selama 1 jam 30 menit. Masa transit ini dipergunakan untuk menuju ke
tempat pemberangkatandi bagian lain, karena kami harus ganti pesawat.
Sebelum masuk ke ruang tunggu, barang-barang bawaan kami dicek lagi.
Semua yang mengandung metal (logam) harus dikeluarkan (misalnya:
arloji, ikat pinggang, dompet, koin dll). Ada seorang rekan kami,
meskipun semuanya telah diserahkan untuk dicek, ketika melewati
“pintu detektor”, tokh alarm berbunyi. Dia diminta untuk ke kamar
khusus, supaya bisa bisa diperiksa “ada benda apa yang
mengakibatkan alarm berbunyi. Pihak petugas meminta rekan itu
membongkar sanggulnya..... ternyata yang membuat bunyi itu adalah
“jepet sanggul”. Dalam dialog itu, akhirnya rekan itu “bebas
tanpa syarat” bahkan tersenum karena tahu benda berlogam itu adalah
“jepet” yang ada di sanggul.
Setelah semuanya beres,
masih ada waktu 1 jam untuk bersantai sejenak, sebelum panggilan
untuk naik pesawat tiba. Kami sempat jalann-jalan di sekitar ruang
tunggu. Ada macam-macam pilihan untuk mengisi waktu itu. Ada yang
minum kopi, ada yang menikmati roti hambergur, ada yang sekedar
jalan-jalan (cuti mata ), ada yang duduk-duduk santai.
Bandara Dubai memang buka
24 jam. Penumpang dapat dengan mudah membeli apa yang mereka
butuhkan, termasuk makanan setiap saat. Bandara itu tidak pernah
sepi. Manusia dari pelbagai negara dapat menikmati apa yang
disediakan di banyak kantin, toko sovenir, duty free dll baik untuk
memenuhi kebutuhan saat itu maupun untuk oleh-oleh. Bandaranya amat
besar sehingga dapat menampung ribuan orang setiap harinya, dan amat
lengkap serta nyaman. Bandara ini menjadi penghubung banyak orang
yang hendak pergi dari negara ke negara lain. Pemerintah Emirates
memang mempunyai banyak pesawat yang terpercaya, dan telah terbukti
pelayanannya memeunuhi standart internasional untuk melayani
penumpang dari dan ke banyak negara.
Pelayanan, bukan hanya
sekedar menyediakan barang dan jasa, tetapi “mental, sikap,
tindakan dan cara pelayanan” itulah yang lebih utama. Barang dan
jasa merupakan wujud “kesiapsediaan dan pengorbanan seseorang”
untuk memenuhi apa yang dibutuhkan orang yaitu “adanya dan
terjaminnya rasa aman dan nyaman di tempat itu”. Hal inilah yang
membuat orang merasa kerasan dan terkenang akan “kebaikan dan
keramahtamahan dari pihak tuan rumah atau penyelenggara” yang telah
menyediakan dan menyajikan kebutuhan manusiawi itu.
Apa yang dialami secara
lahiriah, dapat mengantar orang kepada sesuatu dan Pribadi yang tidak
kelihatan yaitu rahmat / anugerah dan sekaligus Sang Pemberi Rahmat
dan Anugerah, yaitu Allah sendiri. Dengan demikian menjadi amat
jelas, bahwa manusia adalah saluran dan penghadir rahmat Allah.
Melalui mereka, Allah memelihara dan memberkati umat-Nya.
Komentar