TIGA SATU MEI

PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN

SYALOOM...

TULISAN YANG SAYA SAJIKAN INI, ADALAH HASIL DARI "PERMINTAAN KHUSUS" SEORANG REKAN YANG BEGITU ANTUSIAS UNTUK MENYAMBUT PESTA EMAS PERKAWINAN ORANGTUA MEREKA.  SUNGGUH SAYA TIDAK TAHU HARUS MULAI DARI MANA......TETAPI SAYA MENCOBA MENULIS SEMUA YANG TERASA BERKECAMUK DI DADA.

TERNYATA HASILNYA SEBUAH PUISI YANG CUKUP PANJANG. BAGAIMANA ISINYA DAN RASANYA...... SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA PEMBACA. DARI TEMPAT YANG JAUH DARI ANDA, SAYA UCAPKAN SELAMAT MENIKMATI BUTIR-BUTIR MUTIARA YANG ADA DI DALAMNYA.



TIGA SATU MEI

Tiga satu mei satu sembilan enam empat
adalah hari  dan tanggal keputusan final.
Tidak ada yang menyuruh dan mendesak aku
untuk menyatakan “ya” seumur hidup sebagai suami istri.
Semua adalah keputusan tunggal dan bulat
yang lahir dari pengamatan, pengalaman dan pergumulanku
atas seorang pribadi yang kelak menjadi pasangan hidupku.

Perkenalanku dengan dia kurasa biasa-biasa saja
secara kebetulan, aku bertemu dengan dia di kereta api Bogor – Jakarta.
Namun ada suatu magnit yang amat kuat
yang membuatku terpikat padanya.

Seiring berjalannya waktu
Aku semakin kenal dia
Aku punya hobi yang sama dengannya
Yang kusebut dengan 3 M
yaitu “melukis, menyanyi dan makan”.

Hobi dan kemampuan-kemampuan yang lain adalah bonus
yang semakin menyatukan dan menguatkan aku
serta makin memberanikan aku
untuk menyatakan dengan lantang
“I Love You Full”

Lima puluh tahun telah berlalu
Bagiku bukan soal perjalanan waktu
Yang pendek atau panjang,
Tetapi soal komitmen dan soal mengisi komitmen,
dan menjabarkannya dan menghidupinya untuk seumur hidup
dan membaharuinya.


Lima Puluh Tahun
dan tahun-tahun mendatang
adalah soal komitmen.
Komitmen tentang kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan,
penguasaan diri dan pengampunan.

Pada hari ini
Aku mau menyatakan
Terima kasih kepada pasanganku
Yang telah menerima, memperkaya dan mengembangkan hidupku,
Yang telah menghibur, menguatkan dan mengampuni aku.

Terima kasih kepada anak-anakku yang telah mewarnai, menyegarkan dan
Menyemarakkan hari-hari hidupku,
Yang telah mendidikku untuk menjadi orangtua yang baik dan bijaksana

Terima kasih kepada kakak, adik, bapak-ibu, sahabat, kenalan dan handai taulan
Yang telah memperluas cakrawala kehidupanku.
Terima kasih kepada para pastor, bruder, suster dan frater yang telah menemani perjalanan rohaniku.

Tentu…dan paling istimewa
Terima kasih kepada Tuhan
Yang telah memperkenankan aku
Lahir dan hidup di dunia ini.

“Selamat Pesta Emas Perkawinan Bp. Dicky dan Ibu Thres”.
Selamat berbahagia
Selamat menikmati anugerah-anugerah Tuhan
Pada tahun-tahun mendatang.


                                                    Merauke, 10 Mei 2014


                                                      Turut bahagia dan bangga

                                               (+ Mgr. Nicholaus Adi Seputra, MSC)
                               
                                                          Uskup Agung Merauke.

Komentar

Postingan Populer