KOMUNIKASI

PARA PEMBACA YANG BUDIMAN...

SYALOOM...

Inilah sharing saya yang berikutnya, yang merupakan sambungan dari sharing yang telah saya tuliskan untuk anda. Semoga dapat turut menikmati "butir-butir mutiara" di dalamnya. Silakan anda menikmatinya..........


Aku bersama rombongan ziarah di bawah payung Christour menumpang pesawat Turkish Airlines. Perjalanan dari Jakarta ke Singapore ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit, kami semua transit di Singapore selama kurang lebih 35 menit. Perjalanan dari Singapore ke Istanbul ditempuh dalam waktu 10 jam 18 menit.

Ketika aku terbangun, sebuah obyek yang menarik perhatianku adalah perjalanan yang terpampang di layar elektronik, yang letaknya di bagian tengah tempat duduk no: 6. Sementara aku sendiri duduk di kursi no: 14 J. Layar itu ukurannya kira-kira 21 inci.  Pesawat sudah terbang selama 6 jam lebih dan masih harus terbang selama 4 jam 18 menit. Saat menulis ini, pesawat masih harus terbang selama 1 jam 52 menit.

Istanbul adalah kota yang dituju. Di layar terpampang di sana waktu menunjukkan jam 04.00 sementara di singapore jam menunjukkan jam 09.00. Itu berarti ada perbedaan waktu antara singapore dan Turki. Perbedaan waktu itu adalah 5 jam.  Beda waktu antara Singapore dan Jakarta adalah  1 jam. Waktu Jakarta 1 jam lebih lambat daripada waktu singaoore. Jadi, beda waktu antara Jakarta dan Istanbul adalah 4 jam.

Apa yang kubuat untuk mengusir “kejenuhan” perjalanan ini. Aku kutak-kutik layar kecil di depanku yang bisa memberikan aneka kegiatan, yaitu musik hiburan, permainan, informasi perjalanan, informasi hotel, penerbangan dll. Ternyata hanya beberapa menit saja aku bisa tahan menonton tayangan di layar elektronik itu,udsh itu aku tertidur lagi. Layar itu gantian yang menonton aku tertidur.

Beberapa rekan yang lain menikmati perjalanan itu dengan tidur panjang. Syukurlah hanya ada 1 orang saja yang kedengaran mendengkur...syukur pula suara dengkurannya kecil sehingga tidak menggangu penumpang yang lain.  Memang kalau bisa istirahat, meskipun tidak tidur nyenak, masih lebih baik dan memberikan kesegaran, daripada hanya berbaring-baring tanpa bisa tidur. Badan rasanya lebih enak dan ringan, setelah beberapa jam bisa terlelap, meski dibawa terbang oleh pesawat dengan kecepatan 861 km per jam.

Beberapa menit sebelum mendarat, aku sempat melihat dari kaca jendela pesawat, bangunan-bangunan yang berdiri di sepanjang pantai. Ternyata bandara International ATATURK HAVALIMANI dibangun di dekat pantai.  Bandara ini cukup besar dan bersih.  Dindingnya terbuat dari kacar dengan piliar-pilar besar dan kokoh. Meskipun dindingnya terbuat dari kaca, bunyi suara pesawat yang akan terbang atau mendarat tidak mengganggu kenyamanan orang-orang yang sedang berada di gedung bandara. Di sana-sini dengan mudah didapatkan informasi, toko sovenir, cafe-cafe dll.

Dilihat dari fisik, warna kulit dan rambutnya, amat mudah dikenali bahwa orang-orang yang berada di bandara dan sedang transit berasal dari pelbagai negara. Orang-orang Turki sendiri, amat mirip dengan orang-orang dari Timur Tengah. Bahasa mereka rupanya amat mirip dengan bahasa Aram. Para ahli bahasa tentu akan d apat memberikan informasi yang lebih memadai.



Di tempat-tempat international seperti ini, menjadi sangat nyata bahwa bahasa-bahasa internasional, terlebih bahasa Inggris, menjadi bahasa pemersatu. Sejauh pengalamanku bepergian ke luar negeri, bahasa Inggris menjadi bahasa kedua bagi banyak bangsa. Bahasa pengantar di pesawat, selain bahasa negara dari pemilik perusahaan penerbangan itu, yang dipergunakan adalah bahasa Inggris. Maka, menguasai bahasa Inggris dalam pergaulan / perjalanan internasional, sungguh amat penting dan membantu untuk berkomunikasi dan mengerti apa yang sedang dihadapi.



Menguasai bahasa Inggris secara aktif akan memungkinkan orang untuk mudah berkomunikasi dan mendapatkan apa yagn diperlukan / menyampaikan apa yang dimaksudkian.  Pada jaman yang makin maju ini, patut disyukuri bahwa banyak bangsa “menyadari kebutuhan berkomunikasi dengan bangsa-bangsa lain, dan menyadari perlunya membekali diri untuk menguasai bahasa internasional” sehingga saling pengertian, saling menghargai, bekerja sama dan mengarah pada tujuan yang sama, untuk menghasilkan kebaikan bersama bisa terjadi. 

Komentar

Postingan Populer