TAMPAK MUDAH DAN MENARIK
RENUNGAN HARIAN
TGL 8 AGUST 25
Hari kita memperingati 1 orang kudus yaitu st. Dominikus. Sejak masa kecilnya, dia rajin belajar dan semangat utk mengejar kekudusan sudah tampak. Pada usia 24th, dia masuk biara dan kemudian ditahbiskan sbg imam. Pada masa itu muncullah ajaran sesat yg disebut Albigensianisme. Mrk mengajarkan bhw semua yg bersifat jasmani itu jahat. Mrk juga menolak ajaran ttg Tritunggal Mahakudus. Agar dapat melawan ajaran sesat itu, Dominikus mendirikan yg disebut "Ordo Pewarta / Ordo Pengkotbah yg menekankan pentingnya pendidikan para calon imam, kegiatan pewartaan, kepemimpinan ordo, dan penghayatan kaul kemiskinan.
Melalui 1Kor 2: 1-10a, Paulus menyapa umatnya: "Sdr-2, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepadamu. Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari para penguasa dunia ini, yaitu para penguasa yang akan ditiadakan. Sebaliknya, yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
Ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Kepada kita Allah telah menyatakan semuanya berkat Roh-Nya.
Lukas dalam injilnya (9: 57-62) mewartakan: "Ketika Yesus dan para muridNya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Jawab Yesus: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya."
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Kata: Yesus "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Kemudian, seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Jawab Yesus: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Paulus demi membantu umatnya agar memahami ajaran dan firman Tuhan, "rela turun tingkat" (tidak menggunakan bahasa / istilah yg sulit-2), dan "menyelami suasana batin dan kehidupan mereka" serta dibarengi dg tindakannya nyata shg 'firman Allah mudah diterima". Hendaknya kita pun berani "melepaskan gelar-2, sebutan-2 yg menghalangi / mempersulit sesama utk berjumpa dg Allah.
2. Hal mengikuti Yesus secara lahiriah tampak mudah dan menarik, karena ke mana pun Dia pergi, orang banyak berjubel dan mengagumi Dia. Bahkan sebelum Dia tiba di suatu tempat, mrk sudah mendahului Dia. Ternyata ketika "mengikuti Dia" ada banyak yg harus dikorbankan: tenaga, waktu, kesenangan, harta milik, "kehendak bebas" bahkan orangtua dan sanak saudara. Dirinya menjadi milik Kristus utk selamanya. Maka, dia "tidak boleh menoleh ke belakang" (menyerahkan semua ke dalam tangan Tuhan) agar secara penuh menjadi tanda dan sarana kehadiran / kasihNya. St Dominikus telah melakukannya dan memberikan teladan kpd kita. AMIN. (Mgr Nico Adi MSC)
Komentar