PENGHINAAN
RENUNGAN HARIAN
TGL 17 AGUST
25
Dalam Sir 10: 1-8 diserukan: "Pemerintahan yang bijak mempertahankan ketertiban pada rakyatnya, dan pemerintahan orang arif adalah teratur. Seperti penguasa bangsa demikianpun para pegawainya, dan seperti pemerintah kota demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seorang manusia, dan kepada para pejabat dikaruniakan olehNya martabatnya.
Hendaklah engkau tidak pernah menaruh benci kepada sesamamu apapun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci Tuhan dan manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan dan uang.
Melalui 1Ptr 2: 13-17 menyapa umatnya: Sdr-2, tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada para wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkam kepicikan orang-orang yang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Matius dalam
injilnya (22: 15-21) mewartakan: "Ketika itu, pergilah orang-orang Farisi;
mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
Mereka menyuruh para murid mereka bersama dengan orang-orang Herodian bertanya
kepada Yesus: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan
dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga,
sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapatMu: Apakah
diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"
Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepadaKu mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepadaNya. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Ditegaskan dan disuarakan bhw pemerintah / penguasa punya kewajiban dan tanggung jawab utk menyejahterakan masyarakatnya. Kuasa dan kewenangan mrk adalah anugerah Allah. Maka penyalahgunaan kuasa itu sebetulnya adalah "penghinaan kpd Allah".
2. Yesus menegaskan bhw membayar pajak (= hormat dan taat kepada pemerintah) dan hormat dan taat kepada Allah adalah 2 hal yg berbeda, dan wajib dilakukan oleh semua warga negara. Lebih dr itu, hormat dan taat kpd pemerintah adalah wujud hormat dan taat warga kpd Allah, karena pemerintah yg bijaksana itu berasal dari Allah. Maka, hendaknya 2 hal itu dilaksanakan dg rela dan gembira, dan bukan dg keluhan / penolakan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar