DI KEDALAMAN HATI
RENUNGAN HARIAN
TGL 31 AGUST
25
Dalam Sir 3: 17-18.20.28-29 diserukan beginilah firman Tuhan: "Lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, ya anakku, maka engkau akan lebih disayangi dari pada orang yang ramah tamah. Makin besar engkau, makin patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan, sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga pendengar merupakan idaman orang bijak.
Melalui Ibr
12: 18-19.22-24a Penulis menyapa umatnya: "Sdr-2, kamu tidak datang kepada
gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman,
kegelapan dan angin badai, kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat
mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka.
Sebaliknya, kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.
Lukas dalam injilnya (14: 1.7-14) mewartakan: "Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Karena Yesus melihat, bahwa para tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
Sebaliknya apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang para sahabatmu atau sdr-2mu atau kaum keluargamu atau para tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
Maka, apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Sabda Tihan yg diserukan utusanNya, meneguhkan langkah / tindakan umatNya bhw mrk sudah datang ke rumah Tuhan. Peneguhan-2 yg demikian memang dibutuhkan agar mrk dan kita mantap hati utk berjalan terus dg dasar dan di jalan yg benar. Meneguhkan sesama yg hidup benar merupakan keutamaan yg patut dimiliki para utusan Tuhan.
2. Memberikan "harta milik: tenaga, waktu, sembako, tumpangan dll dg rela hati kpd orang2 yg tidak punya / hanya makan sekali sehari / sdg terpuruk, balasannya sungguh luar biasa. Ada kedamaian di kedalaman hati yg tidak bisa diukur dg uang. Org yg demikian itu telah menjadi saluran kasih Tuhan. Semoga makin banyak org yg berani berbuat demikian. AMIN. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar