HAMBATAN

 RENUNGAN HARIAN

TGL 25 JULI 2022

Hari ini adalah Hari Pesta St Yakobus Rasul. Dia adalah kakak dr rasul Yohanes. Petrus, Yakobus dan Yohanes adalah 3 rasul inti dalam kalangan para rasul. Dia adalah rasul yg kokoh imannya dan sangat setia kpd Yesus. Ketika minta kedudukan mrk ditanya: "sanggupkah kamu meminum cawan yg harus Kuminum ?". Mrk menjawab: "Kami dapat".  Ttg kedudukan,  Yesus menjawab bhw hal itu adalah hak BapaNya". Meski demikian, Yakobus adalah rasul pertama yg mengalami cawan kemartiran pada saat kematiannya th 43 / 44 pd pemerintahan Raja Herodes Agripa. 

 

Paulus dalam 2 Kor 4:7-15 menyapa umatnya: "Sdr2, harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.  Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa. Kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. 

 Demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu. Karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

 Kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama dengan kamu kepada diri-Nya. Semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.

  

Matius dalam Injilnya (20:20-28) mewartakan: "Pada waktu itu, datanglah ibu anak-anak Zebedeus dan anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Yesus bertanya:  “Apa yang kaukehendaki?” Jawabnya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”

 Yesus menjawab: “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Jawab mereka: “Kami dapat.”  Yesus berkata: “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” 

 Ketika mendengar hal itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Lalu  Yesus memanggil mereka: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah para bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan para pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. 

 Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” 

 Hikmah yang dapat kita petik:

 1. Paulus menegaskan bhw anugerah Allah itu dimiliki ( = berada dalam)  bejana tanah liat. Artiya dia mengakui kelemahan dan keterbatasan dirinya.  Yakobus juga pada awalnya "tidak mengerti tujuan kehadiran, tugas dan pelayanan Yesus" karena keterbatasan, ambisi, pengaruh keluarga dll. Maka, dia meminta kedudukan. 

 Bagi Allah, semua hambatan itu justru menjadi "jalan pertobatan". Tanpa campur tangan dan bantuan Allah, manusia tidak sanggup utk sukses, bahagia atau pun menjadi martir. 

 2.  Org di mana pun pada umumnya ingin sukses / mulia / sejahtera dan menjadi orang besar (= tuan besar) sehingga hidupnya nyaman dan semuanya mudah. Ternyata di hadapan Tuhan, "hukumnya terbalik": siapa ingin menjadi besar, hendaklah melayani. 

 Namun, ketika dijalani hukum Tuhan itulah yg memberikan kedamaian sejati dan ketenangan batin lebih daripada  hukum mana pun. Dg mempercayakan diri dan berjalan bersama Tuhan, hukum itu mungkin utk dilaksanakan, meski dg pengorbanan yg besar. Amin. ( Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer