Musyawarah Pastoral di Kepi - Kabupaten Mappi

Musyawarah Pastoral (Muspas) Dekenat Mappi telah berlangsung di Kepi - Ibukota Kabupaten Mappi. Muspas ini merupakan tindak lanjut dari Muspas Keuskupan Agung Merauke yang telah dilaksanakan tgl 19 - 25 Oktober 2008. Mengingat bahwa masing-masing wilayah / Dekenat mempunyai persoalan dan jalan keluar yang bisa berbeda dengan wilayah / Dekanat yang lain, para peserta mencoba menyelaraskan program-program kerja mereka yang diilhami oleh spirit dan hasil Muspas Keuskupan. Kami paparkan hasil Muspas Dekenat Mappi berikut ini.

KEVIKEPAN MAPPI
KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE

MUSYAWARAH PASTORAL 07-10 JANUARI 2009
NOTULEN RAPAT

Session 1
o Posisi Bpk. Wim Dumatubun di Dinas P & P harap menjadi peluang kerjasama yang baik dengan PSW.
o Perlu juga kerjasama dengan yayasan lain; perlu penambahan tenaga di PSW; dan ada keluhan terhadap guru-guru. Perlu juga tegas terhadap aturan.
o Guru Tutor ada juga yang belum dapat Honor Daerah.


Tanggapan:
o Kerjasama dengan yayasan lain kurang soal. Yang menjadi tekanan adalah pada kebersamaan.
o Kenyataan di Mappi adalah bahwa SD YPPK lebih banyak. Perhatian pasti ke sana juga.
o Dana terbatas bagi Honorer daerah.
Session 2
o Ada Kepala Sekolah YPPK yang protestan tapi kerjanya bagus.
o Tenaga PSD di lapangan belum bisa jalan karena biaya tidak cukup.
o Guru-guru di sekolah YPPK bingung. Urusan mereka semua langsung ke Dinas P&P.

Tanggapan:
o Kalau Kepala Sekolah kerjanya bagus, perlu dipertahankan.
o PSD akan dibicarakan sesudah rapat ini.
o Pelimpahan wewenang belum ada. Yang ada adalah aturan main yang sudah berlaku dalam kerjasama Dinas P&P dengan yayasan-yayasan pengelola sekolah. Atran main inilah yang perlu dihidupkan kembali.
o Perlu dipikirkan juga Kepala Sekolah YPPK Khanami dan Asaren untuk diganti. Tapi siapa mau menggantikan mereka?
Session 3
o Kapan PSD dilantik?
o Tentang dana blok-ren: ada KKN di dalamnya.
o Guru Agama Katolik di Sekolah Katolik harus ada Sk.
o Yang jadi tenaga honorer daerah adalah keluarga-keluarga dekat. Padahal, anak-anak kampong jadi korban.

Tanggapan:
o Perihal pelantikan PSD, saya dengar dari Pastor Paroki.
o Dan blok-ren langsung diserahkan ke rekening Kepala Sekolah. Diharapkan kepala sekolah buat sesuai perencanaan.
o Ujian persamaan sudah dihapuskan sejak 2003.
o Tidak semua guru yang beragama Katolik bisa mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Ini suatu tantangan.
Session 4: masukan tanpa tanggapan
o Perlu ada SMU YPPK di Kepi tahun ini, mengingat banyak sekali siswa/I di SMU Negeri.
o Perlu diberi kursus Pendidikan Agama Katolik bagi guru-guru Katolik yang mau mengajar Pendidikan Agama Katolik.

KESEHATAN IBU DAN ANAK
Presentator : Ibu Misra Daud
Moderator : Ibu Liberata Setitit
Session 1
o Pemberian ASI ekslusif berapa lama secara maksimal? Bagaimana dengan ibu yang setelah melahirkan tidak bisa mengkondisikan ASI
o Tujuan menekan kematian ibu dan anak. Ada data nasional. Apakah ada data kematian ibu dan anak di Kab. Mappi sendiri?
o Bidan di kampong punya tempat pelayanan kah…? Jangan di rumah to….
Tanggapan:
o ASI ekslusif diberikan sampai 6 bulan baru diberi makanan tambahan.
o Tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak memproduksi ASI. Anak harus menyusui walaupun ASI belum keluar. Itu untuk merangsang ASI. Selama hamil pertama, perlu datang ke bidan untuk merawat payudara.
o Ada data untuk tahun 2007. Tahun 2008 belum masuk.
o Sudah direncanakan untuk dibangun fasilitas bidan.
Session 2
o Materi ini bersifat umum, bukan khusus MAPPI. Tolong perhatikan upah para kader posyandu.
o Apakah ada patroli bersama dengan pihak Gereja? Mengingat banyak masyarakat yang tidak berada di kampong.
o Mengapa sampai ada ibu yang melahirkan kesulitan keluarkan ASI.

Tanggapan
o Kader: honor kader sudah disalurkan ke puskesmas. Tiap desa hanya 2 kader. Tentu kader yang aktif.
o Masukan itu perlu bagi kami.
o ASI tidak keluar bagus karena kurang gizi.
Session 3
o Bagaimana peran bapak bagi kesehatan ibu dan anak?
o Bagaimana suka-duka bidan di lapangan berhadapan dengan ibu-ibu yang dilayani.? Bagaimana metode penyuluhan KIA ke masyarakat kampong?
o Pelayanan tiba-berangkat apakah efektif? Perlu bahasa yang sederhana dalam penyuluhan.
o KIA penting. Apa yang menyebabkan hal ini penting? Peran kami di mana?

Tanggapan:
o Suami kurang mendampingi isteri saat melahirkan.
o Yang penting adalah pendekatan dengan masyarakat. Makanan tambahan perlu untuk merangsang ibu-ibu untuk datang posyandu.
o Pelayanan tiba-berangkat: dari dinas sudah disampaikan ke puskesmas bahwa perlu bermalam dengan tim yang agak lengkap. Pelayanan tiba-berangkat karena vaksin tidak bisa tahan lama. Rata-rata kepala puskesmas beragama protestan jadi kita tidak bisa mengaturnya….?
o Bidan di puskesmas perlu terus memberikan penyuluhan tanpa bosan-bosannya.
o Patroli bersama pastor. Jadwal pastor perlu disampaikan ke puskesmas.
Session 4
o Peraturan ibu hamil tidak pakaian ketat: apakah hanya untuk non bidan?
o Masyarakat meminta jasa pelayanan kesehatan di rumah mereka. Tolong pihak Gereja bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini.
o Pertanyaan untuk bapak-bapak: budaya bahwa laki-laki tidak boleh melihat perempuan saat melahirkan karena akan mengurangi kejantanan/keperkasaan. Bagaimana kalau ibu itu sendiri dan tidak ada orang lain?

Tanggapan
o Kelalaian bidan. Tapi juga bidan tahu kehamilannya.
o Tolong komunikasikan pelayanan kesehatan dengan Gereja.
o Usulan: ada banyak kendala bagi kami di Rumah Sakit. Setiap kali pembinaan Gereja, tolong dibuat penyuluhan kecil soal kesadaran akan kesehatan dan kebersihan.
Tentang budaya:
o Muyu-mandobo: ibu melahirkan di pondok. Sampai 1 minggu baru ke rumah. Tapi tidak boleh bakar sagu kasih makan keluarga. Suami tetap di rumah. Maksudnya supaya jangan sampai menyebabkan penyakit TBC, dll.
o Yaghai: ibu melahirkan, suami jauh. Sesudah itu keluarga tidak boleh makan ikan. Nanti kalau sudah selesai/sehat, baru ibu beritahu bapak bahwa sudah boleh dekat. Lalu sudah boleh makan ikan.
o Auyu: isteri mengandung sampai melahirkan, suami tidak boleh dekat isteri. Hal ini sangat Suami boleh kerjakan makan untuk isteri. Sedangkan isteri tidak boleh kerjakan makan untuk keluarga.
o Arare: sebelum melahirkan, sudah ada persiapan. Selanjutnya sda. Tapi hanya 3 hari saja.

Kesimpulan:
Perlu kerjasama yang baik antara kita semua untuk ke depan.


PRESENTASE PLENO HASIL DISKUSI

Moderator ; P Andreas Satur, OFM
1. Paroki Kepi;
Menyetujui semua agenda yang telah diprogramkan dari no 1- 7.
2. Paroki Arare ;
Poin yang diambil yakni poin 2 – 7,

Catatan ;
o Segera membentuk tiem Kevikepan Mappi
o Membentuk jaringan yang jelas.
o Kaderisasi kesehatan di semua Stasi di Kevikepan Mappi.
3. Paroki Aboge;
Poin yang mmenjadi prioritas yakni poin 2.
o Pembentuk tiem Kesehatan ; sasaran , Ibu hamil, Bayi, keluar baru.

o Pendataan yang akurat tentang ibu – anak.
o Peningkatang kesehatan ibu – anak.
4. Paroki Wanggate
Dari 7 poin yang menjadi kesepakatan yakni 5 poin. Poin 2 akan dilaksanakan pada bulan maret . poin 3 dan 4 kursus Keluarga Berencana( KB). Poin 5 dan 7 akan dilaksanakan satu bulan sekali.
5. Paroki Mur;
Dari 7 poin di sepakati semuanya. Dengan titi berat sbb: poin 2 yang menjadi sasaran adalah kelompok Kategorial yakni ibu –ibu BHK, PKK. Ibu Kasih. Sedang
Kan poin 2 sampai 7 akan dilaksanakan setelah ada kesepakatan hasil pertemuan Kevipan ini.
6. Paroki Bade
Hasil diskusi kelompok menyepakati bahwa dari 7 poin yang akan dilaksanakan yakni 2 poin yakni poin 1 dan 2 . Realisasinya baru dibuat setelah rapat Kevikepan ini.
o Pendataan ibu –anak, bayi Keluarga baru.
o Peningkatan kualitas hidup melalui kesadaran akan hidup sehat. Poin 3 lebih prioritas bagi ibu –ibu hamil. Poin 5 tidak diambil alasan poin ini sulit untuk dilaksanakan di lapangan.
7. Tambahan : P Vikep; Pembentukan TIem Kesehatan Perlu ada kesepakatan secara terulis dengan Dinas terkait yakni Dinas Keshatan. Hal ini merupakan jawaban atas hasil tepas KAM . Struktur jelas yakni: Keuskupan – Kevikepan – Paroki – Dinas Kesehatan.
8. Rumusan Gerak Kevikepan al: 6 poin menjadi keputusan Kevikepan Mappi untuk ditindaklanjuti oleh setiap paroki dalam Kevikepan Mappi.

EVALUASI KOMISI PENGHUBUNG

Moderator : P Stanislaus, MSC
Sie liturgy
o Pengadaan / pengetikan bahan kotbah yang menjadi bahan acuan kotbah yang diambil dari pendahulu. Ada kendalah yakni sulit utuk mencari dan menemukan bahan kotbah dari pendahulu dimaksud.
o Rencana kedepan yakni Menghadirkan bahan – bahan yang sifatnya sesuai dengan tuntutan zaman. Bahan –bahan ibadat akan diperbanyak untuk stasi –b stasi yang belum ada. Selalu menghadirkan cirri khas kekatolikan secara
Sie kepemudaan
o Program tahun 2008 belum dapat tterlaksana karena ada banyak kendala di tubuh sie. tersebut.

Penghubung Komisi Katekese: Bpk. Vinsen Basik-Basik.
Program:
o Pelatihan Katekese pada bulan Juli di Kepi bekerjasama dengan KomKat KAM.
Kendala:
o Bekerja sendiri, tiada tenaga tambahan
o Kurangnya komunikasi antara seksi katekese paroki dan penghubung komisi Katekese Kevikepan.
Rekomendasi:
o Meminta kepada Vikep untuk menambah tenaga di komisi Katekese.
Penghubung Komisi Keluarga: P. Amatus Mill, OFM
Program:
o Misa Keluarga: belum terlaksana di semua paroki.
o Mendata keluarga bermasalah seperti kawin saudara, kawin piara, dll).
o Rekoleksi/ret-ret keluarga.

Rekomendasi:
o Meminta kepada ordinaries wilayah (Uskup) untuk memberikan dispensasi kepada keluarga bermasalah seperti kawin saudara.
Penghubung komisi Kerawam: Sr. Theresia, PBHK
Program:
o Mendata tokoh awam Katolik di Kabupaten Mappi.
Rekomendasi:
o Meminta kepada Vikep untuk menambah tenaga di penghubung komisi Kerawam Kevikepan.


Penghubung Komisi PSE: Bpk. Niko Kambirop
Program:
o Pengembangan ekonomi dengan dana APP
o Membentuk kelompok basis di paroki-paroki
o Menanamkan budaya menanam kepada umat saat pelayanan sakramen.
Rekomendasi:
o Meminta para pastor untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya formalin, kosmetik, dll kepada umat.
o Meminta kepada umat untuk membentuk kelompok arisan guna membantu sesama yang berkekurangan.

Penghubung Komisi SKP: Bpk. Jimi Layan
Program:
o Pelatihan HAM di Mur pada Juli 2008 terlaksana dengan baik.
o Pelatihan Gender dan Kepemimpinan di Bade ditunda pada Juli 2009.
Rekomendasi:
o Meminta kepada Vikep untuk memilih Penghubung Komisi SKP yang terpisah dari birokrasi.
o Meminta kepada para pastor untuk memberitahukan kepada umat mengenai isu-isu sentral yang terjadi di Kabupaten Mappi.

HARI: SABTU,10 JANUARI 2009
MODERATOR: ESEBIUS NGALA
PEMBAWA MATERI: P. STEFANUS TRI.MSC

I.INFORMASI
o Tentang keberpihakan Gereja dalam perpolitikan bagi mereka yang beragama katolik yang cerdas, cakap, memiliki kepedulian terhadap Gereja Katolik.
o Informasi tentang wilayah Senggo: dalam pembicaraan kedua uskup yakni uskup KAM dengan uskup Asmat terhadap usulan vikep kevikepan Mappi menganjurkan kepada uskup KAM atas pertimbangan uskup Asmat bahwa melihat paroki Senggo merupakan wilayah kevikepan Mappi, maka paroki Senggo menjadi bagian dari kevikepan Mappi. Menunggu hasil Keputusan Uskup Agats dan Uskup Merauke
o Wilayah paroki yang tetap menjadi wacana pemekaran terdiri dari 4 paroki yakni: Paroki Kepi, Arare, Mur, dan Bade
o Kilas balik perkembangan politik menyongsong pemilu 2009: Vikep telah mengadakan rapat bersama para Caleg Katolik. Hasil pembicaraan tersebut mengagendakan bahwa menempatkan orang-orang Katolik duduk di lembaga legislaif,yang cerdas,dan peduli,yang bisa menyalurkan aspirasi masyarakat akar rumput. Ada hal yang mendasar yang menjadi pertimbangan yakni dapat kita baca dalam dokumen konsilsi vakitikan II dalam dekrit AA No.6,AA No.29
Ruang Dialog:
o Bagaimana para caleg yang akan duduk di lembaga legislative dapat menyalurkan aspirasi rakyat?
o Tentang safari natal ; hal dimaksud harus buat rekomendasi ke kabupaten agar dapat menyikapi bahwa safari natal merupakan cara yang kurang bagus dalam hal ini menggangu persiapan masa adven bagi umat katolik. Menganjurkan agar hari Rabu dijadikan sebagai hari libur. Soal pembagian yang jelas tentang dana baik dari Lembaga sekolah dalam hal ini dana BOS, dan dari tingkat Distrik agar dalam pembagian dana harus melihat kategori umat yang mayoritas di atas minoritas.
o Gereja harus membangun sikap komunikasi yang baik dengan para caleg kita yang beragama katolik.
Tanggapan:
o Perlu membangun jaringan yang jelas & sinkron sehingga kepentingan kita dapat terakumulasi dengan baik.
o Membentuk forum kepedulian yang dapat menjawab persoalan besar umat Katolik dalam arti luas di Kabupaten Mappi.
o Tentang bantuan akan diperjuangkan dalam pemilu dengan syarat jika caleg – caleg kita yang kompeten duduk di Dewan Perwakilan Rakyat( DPR )
o Tentang harapan dan komitmen kita sudah jelas yakni membangun kerja sama yang sinergis yaitu pihak DPR dengan Gereja. Ada kerja sama dari setiap elemen masyarakat.

1. Tanggapan Dinas P dan P ;
o Perlu penataan kembali tenaga – tenaga PSW
o Mendata asset PSW a.l. ; Sarana Prasana, Guru, siswa
o Pengangkatan guru menjadi tugas PSW dalam hal ini PSW yang akan merekomendasikan ke Dinas P dn P.
o Akan dibangun Sekolah unggulan dari tingkat Sekolah Dasar sampai SMA di bawah satu atap.
o Catatan Dinas Pdan P untuk PSW yakni perhatian PSW tentang output yang masih rendah, yakni perlu mencari tenaga-tenaga professional; perhatian yang serius tentang standar pengangkatan guru agama Katolik yang kompeten.



2. Tanggapan Dinas Kesehatan:
o Peran serta masyarakat dalam menjawabi perilaku hidup sehat masyarakat Mappi secara menyeluruh.
o Tahun 2009 akan dibangun pos-pos desa dengan tenaga terlatih sebanyak 2-4 orang.
o Perlu adanya pendataan berjenjang di tingkat paroki-paroki.
o Penyuluhan HIV/AIDS yang berpusat di stasi-stasi dan lingkungan-lingkungan.
o Akan juga dibuat pemasangan poster-poster yang akan memberikan kecerahan bagi masyarakat umum.
o Pendidikan perlu diprioritaskan bagi anak-anak kita sejak dini.
o Gereja lebih bergiat untuk bekerja sama dengan puskesmas-puskesmas atau pustu-pustu yang dibangun di stasi-stasi atau desa-desa.

7 Transpotasi


Transpotasi Kehadiran peserta ditanggung oleh tiap paroki

J u m l a h 21,1000,000


Biaya transpotasi dan administrasi belum dimasukan, karena ditanggung tiap paroki dan donator yang membantu pengadaan barang tersebut tanpa menyebut berapa harganya.


DAFTAR PESERTA TEPAS KEVIKEPAN MAPPI 2009

NO
NAMA LENGKAP
UTUSAN
JABATAN
K E T
1
Pst. Stefanus Tri S, MSC
Kepi
Vikep

2
Bpk, Paulus Nong
Dinas P & P
Kepala Dinas P&P
Nara sumber
3
Bpk. Wilhelmus Dumatubun
PSW Mappi
Ketua
Nara sumber
4
Bpk. Sebastianus Saga Lengari
PSW Mappi
Sekretaris

5
Pst. Jakobus Priyana OMI
Mur
Pastor Paroki

6
Pst. Amatus Mil OFM
Bade
Pastor Paroki

7
Pst. Andreas Satur OFM
Bade
Pastor Bantu

8
Pst. Yoseph Jorolan MSC
Wanggate
Pastor Paroki

9
Pst. Stanislaus Digman Layan MSC
Arare
Pastor Paroki

10
Pst. Anselmus Amo MSC
Aboge/Eci
Pastor Paroki

12
Dokter Ronni Tombokan
Dinkes Mappi
KTU Dinkes
Nara sumber
13
Misra Daud AMK
Dinkes Mappi
Kasie. KIA Mappi
Nara sumber
14
Liberata Setitit AMKibi
Organisasi IBI
Bidan Pengilia Dinkes

15
Veronika Tokomonowir
Organisasi IBI
Bidan

16
Innosenta Bauruta
Organisasi IBI
Bidan

17
Maria P, Wakide
Organisasi IBI
Bidan

18
Roosje Bonay
Organisasi IBI
Bidan

19
Theresia Wangbon
Organisasi IBI
Bidan

20
Rosalia Resubun
SD Inpres Kepi
Kepala Sekolah

21
Walter Miyak
SD YPPK Kepi
Kepala Sekolah

22
Yosep Tominap
SMP YPPK YP II
Kepala Sekolah

23
Salomina
SMP YPPK YP II
Guru

24
Engelbertha Kabagaimu
WKRI Cab. Kev. Mappi
Wakil Ketua II

25
Muscory Kainakaimu
WKRI Cab. Kev. Mappi
Wakil Ketua III

26
Sumarno
SMP N I Obaa
Wkl. Kepsek

27
Ignatius Babaga
SMA N I Obaa
Kepala Sekolah

28
Agustina Diah, ST
SMK N Obaa
Wkl. Kepsek

29
Eusebius Nggala
Paroki Kepi
Petugas Gereja

30
Vinsentius Jamlean
Paroki Kepi
Sekretaris Dewan

31
Carla Irwantiyastuti
Paroki Kepi
Sekretaris II Dewan

32
Hendrika A.I. Lebang
Paroki Kepi
Sie Katekese

33
Adriana Sarkol
Paroki Kepi
Sie Katekese

34
Imelda Doritsay
Paroki Kepi
Sie Kesehatan

35
Petrus Dedy Lein
Paroki Kepi
Ketua Dewan Himp

36
Fabianus Yermogoin
Paroki Kepi
Ketua Dewan Himp







NO
NAMA LENGKAP
UTUSAN
JABATAN
K E T
37
Sr. M, Christella PBHK
Paroki Kepi


38
Sr. M, Hubertin PBHK
Paroki Kepi


39
Fr. Engelbertus Rumsori MSC
Paroki Kepi


40
Yoseph Marpemu
Paroki Kepi
Ketua Dewan Himp

41
Yuliana Loblar
Paroki Kepi


42
Anselma Mahuze
Paroki Kepi


43
Rustina Ohoilulin
Paroki Kepi


43
Herona Igimu
Paroki Kepi


44
Sr. M, Theresia U. PBHK
Susteran PBHK


45
Niko Kambirop
Paroki Bade
Petugas Gereja

46
Vinsentius Basik-basik
Paroki Bade
Kepsek SMAN Bade

47
Anna M, Fofied
Paroki Bade
Ketua Dewan

48
Fredy Rettob
Paroki Bade
Sie

49
Krisantus Rahangiar
Paroki Bade
Sie Liturgi

50
Tarsisius Yokor
Paroki Bade
Perawat

51
Yasintha Rahalus
Paroki Bade
Bidan

52
Antonia Nafere
Paroki Bade


53
Lodefikus Chamas
Paroki Bade


54
Fr. Jack Java Pr
Paroki Mur
Frater Pastoral

55
Martinus Yadohamang
Paroki Mur


56
Linus Songyap
Paroki Mur


57
Kosmas Yawon
Paroki Mur


58
Vinsentius Y
Paroki Mur


59
Adolfia Ipkuy
Paroki Mur


60
Yohanes D. Layan
Paroki Mur


61
Yakobus Kamagaimu
Paroki Wanggate


62
Kaitanus Kamagaimu
Paroki Wanggate


63
Yohanes Gowo
Paroki Wanggate


64
Emerikus Sakse
Paroki Wanggate


65
Natalia Yakena
Paroki Wanggate


66
Isak Sumahagi
Paroki Wanggate


67
Marietha Reyaan
Paroki Wanggate
Bidan

68
Imelda Tapurachair
Paroki Wanggate
Bidan

69
Norbertus Mbejewi
Paroki Aboge/Eci
Ketua Dewan

70
Noe Asiam
Paroki Aboge/Eci
Dewan Gereja

71
Alida Theodora Kakaipman
Paroki Aboge/Eci


72
Yakobus Amkay
Paroki Arare
Kepsek SD YPPK Arare

73
Ignatius Erro
Paroki Arare









JADWAL TEMU PASTORAL KEVIKEPAN MAPPI
(07 -10 JANUARI 2009)

WAKTU
MATERI
PENANGGUNJAWAB
Rabu, 07 Januari 2009
06.00-07.00
Misa Pagi
Vikep
07.15.08.00
Makan Pagi
Konsumsi
08.00-09.00
Pembukaan
Koordinator Kegiatan
09.00-09.30
Minum
Konsumsi
09.30-10.00
Penyampaian tata tertib dan jadwal Kegiatan
Penaggungjawab Kegiatan
10.00-11.00
Gambaran situasi Pendidikan di Mappi
PSW
11.00-12.00
Evaluasi Kerasulan Pendikan di masing-masing Paroki
Paroki Masing-masing
12.00- 13.00
Pleno Masing-masing Paroki
Moderator : Pst Stan, MSC
13.00-14.00
Makan siang
Konsumsi
14.00- 16.00
Istirahat siang

16.00-16.30
Minum Sore
Konsumsi
16.30-18.00
Lanjut Pleno

18.00-19.00


19.00-20.00
Makan Malam
Konsumsi


WAKTU
MATERI
PENANGGUNJAWAB
Kamis, 08 Januari 2009
06.00-07.00
Misa Pagi
Pastor Mur
07.15-08.00
Makan Pagi
Konsumsi
08.00-08.30
Evaluasi dari PSW
Ketua PSW
08.30-10.00


10.00-10.30
Minum
Konsumsi
10.30-11.00
Ice Breaking

11.00-12.00
Kesehataan Ibu dan Anak
Dinas Kesehatan Kab. Mappi
12.00- 13.00
Dialog
Moderator P. Yakob, OMI
13.00-14.00
Makan siang
Konsumsi
14.00- 16.00
Istirahat siang

16.00-16.30
Minum Sore
Konsumsi
16.30-17.30
Kesepakatan Tindak Lanjut Kerasulan di Bidang Pendidikan
Moderator : Bpk. Sebas
17.30-19.00
Sosialisasi hasil TEPAS KAM 2008 dan Dialog bersama tentang Paham/Pengalaman/Kasus Kesehatan.
Pst. Trie, MSC
Moderator. Pst, Yakob, OMI
19.00-20.00
Makan Malam
Konsumsi
20.00
Istirahat



WAKTU
MATERI
PENANGGUNJAWAB
Jumat, 09 Januari 2009
06.00-07.00
Misa Pagi
Pst. Bade
07.15-08.00
Makan Pagi
Konsumsi
08.00-08.30
Benang-benang merah Hari II
Sekretariat
08.30-10.00
Pleno Hasil Diskusi
Moderator : P. Satur, OFM
10.00-10.30
Minum

10.30-11.30
Rencana Tindak Lanjut Kerasulan Kesehatan
P. Yoseph, MSC
11.30- 13.00
Diskusi Kelompok
Masing-masing Pastor Paroki
13.00-14.00
Makan siang
Konsumsi
14.00- 16.00
Istirahat siang

16.00-16.30
Minum Sore
Konsumsi
16.30-17.30
Kesepakatan Agenda Kerasulan Bidang Kesehatan
Moderator : P. Trie, MSC
17.30-19.00
Evaluasi masing-masing Penghubung Komisi
Moderator : P. Stan MSC
19.00-20.00
Makan Malam
Konsumsi
20.00
Istirahat


WAKTU
MATERI
PENANGGUNJAWAB
Sabtu, 10 Januari 2009
06.00-07.00
Misa Pagi
Pst. Arare
07.15-08.00
Makan Pagi

08.00-10.00
Lanjutan Evaluasi dan Usulan untuk Penghubung Komisi
Moderator : P. Stan MSC
10.00-10.30
Minum

10.30-12.30
Serba- Serbi
Moderator : Bpk Eusebius
13.00-14.00
Makan siang
Konsumsi
14.00- 16.00
Istirahat siang

16.00-16.30
Minum Sore
Konsumsi
16.30-19.00
Penutupan :
1. Penayangan Program Kerja Kerasulan Pendidikan dan Kesehatan di Kevikepan Mapi Serta Rekomendasi dan keputusan Temu Pastoral Kevikepan 2009
2. Tanggapan dari Kepala Dinas Pendidikan
3. Tanggapan dari Kepala Dinas Kesehatan
4. Sambutan Vikep/ Menutup MUSKEP
Koordinator Kegiatan
19.00-20.00
Makan Malam

20.00
Rekreasi bersama



HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Setiap peserta berhak meminta kesempatan untuk berbicara dan mengajukan pendapat sesuai dengan norma sopan santun musyawarah.
Setiap peserta berkewajiban menghadiri setiap acara yang sudah dijadwalkan.
Setiap peserta yang karena alasan tertentu meninggalkan ruang rapat hendaknya memohon isin atau memberitahukan kepada pemimpin rapat atau ketua rombongan untuk kemudian diberitahukan kepada peserta musyawarah lainnya.
Setiap peserta berkewajiban untuk mematuhi peraturan yang disepakati bersama.

Komentar

Postingan Populer