PERSEMBAHAN HIDUP

 RENUNGAN HARIAN

TGL 13 DES 25

 

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu st. Lucia, perawan dan martir. Lucia, adalah putri keluarga bangsawan yg kaya. Ketika masih kecil, ayahnya meninggal. Ia telah beniat hidup suci murni bagi Kristus.Ibunya memaksa dia utk menikah dg seorang pemuda kafir, tetapi dia menolak. Pemuda itu sakit hati dan melaporkan kpd penguasa bahwa dia beragama kristen. Dengan pelbagai cara dia dibujuk spy mau menikah, tetapi tetap menolak. Maka dia dibunuh dan mati sbg martir th 304. 

 

Melalui 2Kor 10: 17 - 11: 2 Paulus menyapa umatnya: Sdr-2, barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan, sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan. Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. 

 

Matius dalam injilnya (25: 1-13) mewartakan sabda Yesus: Kerajaan Sorga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Mereka yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan mrk yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. 

Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Mereka yang bodoh berkata kepada mrk yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Jawab mrk yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. 

Waktu mereka sedang pergi untuk membeli minyak, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

 

Hikmah yg dpt kita petik:

1. Lucia mampu bertahan dalam penderitaan dan tindakan kekerasan karena tekadnya utk mempersembahkan hidupnya kpd Kristus, betul kuat. Juga dia percaya bhw Kristus yg ia imani akan menyertai dia ketika menghadapi mrk yg membenci dia. Dia juga yakin bhw persembahan dirinya kpd Kristus, akan menguatkan iman mrk yg mengikuti Kristus. Semoga teladan st. Lucia mengobarkan semangat kita ketika menghadapi kesulitan, tantangan dan derita sbg pengikut Kristus. 

2. Gadis2 yg bodoh selain tidak membuat persiapan yg matang, juga membuat pilihan yg keliru, yaitu ambil keputusan sendiri dan menjauhkan diri dari tempat dan tuan pesta, justru pada saat-saat terakhir. Hendaknya pada saat yg demikian, jangan cepat2 ambil keputusan sendiri. Mintalah petunjuk dan pertimbangan kpd pengantin / tuan pesta /org2 yg berwenang utk menentukan masa depan dan kebahagiaan kita. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer