PERUMPAMAAN
RENUNGAN HARIAN
TGL 10
JUNI
Melalui 2Kor 1: 18-22 Paulus menyapa umatnya: "Sdr-2, demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak "ya" dan "tidak", karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya". Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. Dia yang telah meneguhkan kami bersama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milikNya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan atas semua yang telah disediakan untuk kita.
Matius dalam
injilnya (5: 13-16) mewartakan sabda Yesus: "Aku berkata-kata dalam
perumpamaan kepada mereka, karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan
sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada
mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan
mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak
menanggap.
Hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Maka, berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Bagi Paulus dan para muridNya, Yesus Kristus dan semua janjiNya adalah "ya". Mrk tidak ragu-2 sedikitpun tentang hal itu. Maka, mrk pun mendorong dan meneguhkan umatnya utk percaya penuh kpd Kristus Tuhan yg setia pada janjiNya. Kini giliran kita yg sudah yakin, utk meyakinkan sdr-sdri kita agar teguh mengimani Kristus Tuhan dan semua janjiNya.
2. Dg jelas dan terus terang Yesus mengajar para muridNya dan org banyak dg perumpamaan. Alasannya: mereka (tampaknya) sudah melihat tetapi ternyata tidak melihat, mrk sepertinya mendengar namun tidak mendengar. Itu berarti mrk tidak mengerti apa-apa yg Yesus ajarkan. Kalau teruskan semuanya tidak efektif.
Maka, Yesus memakai perumpaan agar ajaranNya lebih mudah dipahami. Dia memberikan teladan bhw para pengajar perlu paham akan keadaan / keterbatasan umatnya dan siap utk menggunakan cara2 yg lebih efektif dan menghasilkan buah. Membuat umat bahagia karena memahami dan yakin akan Kristus, adalah lebih bijaksana daripada bertahan pakai cara lama namun tidak efektif / bikin bingung. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar