RUKUN SEBAGAI SAUDARA
RENUNGAN HARIAN
TGL 2 JAN 25
Hari ini kita
memperingati 1 orang kudus: st. Gregorius dr Nazianze. Dia menentang ajaran
sesat (bidaah) Arianisme. Menurut Arius Yesus Kristus diperanakkan Allah Bapa,
shg kedudukanNya lebih rendah dr Allah. Dia bukan Allah tetapi manusia suci.
Ajaran itu dibantah Gregorius shg dia akan dibunuh, namun rencana itu gagal.
Bekiau wafat th 390 dan digelari santo dan pujangga gereja.
Melalui Ef 4:
1-7.11-13 Paulus menyapa umatnya: "Sdr-2, aku, orang yang dipenjarakan
karena Tuhan, menasehati kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah
dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati,
lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Dialah yang memberikan baik para rasul maupun para nabi, baik para pemberita Injil maupun para gembala dan para pengajar. Semua itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Matius dalam injilnya (23: 8-12) mewartakan sabda Yesus: "Janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Paulus dipenjarakan para musuhnya, demikian pula Gregorius dibenci dan hendak dibunuh oleh mrk yg tidak senang kpdnya. Meski demikian, sabda Allah yg diajarkan, dan kebenaran ttg Kristus *tidak bisa dipenjarakan* / tidak bisa dihancurkan. Allah punya cara dan kuasa yg mengagumkan yg tidak mungkin disingkirkan manusia. Manusia tidak boleh sombong / sewenang-wenang kpd Allah dan para utusanNya.
2. Yesus menegaskan bhw sesama manusia adalah saudara, meski beda suku, bahasa, budaya dan bangsa. Dia menghendaki umatNya rukun, bersatu dan cinta damai, dan bukan bersaing / bermusuhan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar