ORANG LAIN BISA

 RENUNGAN HARIAN

TGL 4 JAN 24 

 

Dalam Ayb 7: 1-4.6-7 dikisahkan Ayub berbicara kepada sahabatnya: "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan, seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah dibagikan kepadaku bulan-bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku malam-malam penuh kesusahan. 

Bila aku pergi tidur, yang kupikirkan: Bilakah aku akan bangun? Ternyata malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari. Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas; mataku tidak akan lagi melihat yang baik. 

 

Melalui 1Kor 9: 16-19.22-23 Paulus menyapa umatnya: "Sdr-2, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri, sebab hal itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak utk menerima upah. Karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. 

Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. 

Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.  

 

Markus dalam injilnya (1: 29-39) mewartakan: "Setelah keluar dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesua pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. 

Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. 

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Lalu, Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." JawabNya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil di rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Hikmah yg dpt kita petik:

1. Di dalam KS yg ditulis dan disampaikan kepada bangsa manusia bukan hanya pengalaman gembira, menang, keberhasilan dll, tetapi juga kisah kegagalan, sakit, kematian dan  kemalangan. Di dalam kutipan tsb, dikisahkan kehidupan Ayub yg suram. 

Makna dari kisah-2 tsb adalah di dunia ini manusia menghadapi  semua yg ada. Mrk bisa gagal, sakit, kecewa dll tetapi juga bisa banyak berhasil dan terkenal. Di dalam semua peristiwa itu, Tuhan hadir dan menyertai mereka. 

2.  Dikisahkan bhw ibu mertua Simon sakit, dan mrk segera memberitahukan hal itu kepada Yesus. 

Tidak usah org sakit itu sendiri  yg langsung minta, orang lain pun bisa dan boleh menyampaikan permintaan itu kepada Yesus. Yesus menerimanya. Maka, hendaknya kita percaya bhw atas nama org lain, kita bisa dan boleh memintakan anugerah kpd Tuhan bagi sesama kita, dg rela hati / tanpa upah spt yg diteladankan st. Paulus. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer