RENUNGAN HARIAN
TGL 24 JULI 2022
Dalam Kej (18:20-33) dikisahkan: "Tuhan berkata kepada Abraham,
“Ada banyak keluh kesah terhadap Sodom dan Gomora, dan memang dosa mereka itu
sangat besar. Sebab itu Aku hendak turun ke sana untuk memeriksa apakah semua
keluhan yang Kudengar itu benar atau tidak.”
Lalu dua di antara tamu-tamu itu berangkat menuju ke Sodom, tetapi Tuhan
masih tinggal dengan Abraham. Abraham mendekati Tuhan dan bertanya, “Benarkah Tuhan hendak
membinasakan orang yang tidak bersalah bersama-sama dengan orang yang bersalah?
Jika ada lima puluh orang yang tidak bersalah di dalam kota itu, apakah seluruh
kota itu akan Tuhan binasakan? Tidakkah Tuhan mau mengampuninya supaya kelima
puluh orang itu selamat?
Janganlah orang-orang yang tidak bersalah itu dibunuh bersama-sama dengan
yang bersalah. Jangan Tuhan! Jika Tuhan melakukannya, orang yang tidak bersalah
pasti akan dihukum bersama-sama dengan yang bersalah. Mana mungkin hakim alam
semesta bertindak tidak adil!” Tuhan berkata, “Seandainya Kudapati lima puluh
orang yang tidak bersalah di Sodom, akan Kuampuni seluruh kota itu demi
mereka.”
Abraham berkata lagi, “Ampunilah keberanian saya menyambung pembicaraan
ini, Tuhan. Saya ini hanya manusia, dan tidak berhak untuk mengatakan sesuatu.
Jika hanya ada 45 orang yang tidak bersalah, dan bukan lima puluh. Apakah Tuhan
akan membinasakan seluruh kota itu hanya karena selisih lima orang saja?” Tuhan
berkata, “Kota itu tidak akan Kubinasakan seandainya di sana Kudapati 45 orang
yang tidak bersalah.”
Abraham berkata lagi, “Bagaimana kalau hanya ada 40 orang?” Tuhan
menjawab, “Demi 40 orang itu, akan Kubatalkan niat-Ku.” Abraham berkata,
“Jangan marah, Tuhan, jika saya berbicara lagi. Bagaimana seandainya hanya ada
30 orang saja?” Tuhan berkata, “Jika Kudapati 30 orang, akan Kuurungkan
niat-Ku.” Abraham berkata, “Ampunilah keberanian saya meneruskan pembicaraan ini,
Tuhan. Seandainya hanya ada 20 orang saja?” Tuhan menjawab, “Jika Kudapati 20
orang, kota itu tak akan Kubinasakan.”
Akhirnya Abraham berkata, “Janganlah marah, Tuhan, saya hanya akan
berbicara sekali lagi. Bagaimana jika hanya terdapat 10 orang saja?” Tuhan
berkata, “Jika ada 10 orang yang tidak bersalah, Aku tidak akan membinasakan
kota itu.” Setelah selesai berbicara dengan Abraham, Tuhan pergi, dan Abraham
pulang ke rumahnya.
Paulus dalam Kolose (2:12-14) menyapa umatnya: "Sdr2, pada waktu
kalian dibaptis, kalian dikubur bersama Kristus; dan dengan baptisan itu
juga, kalian turut dihidupkan kembali bersama Kristus karena kalian percaya
akan kuasa Allah yang sudah menghidupkan Kristus dari kematian.
Dahulu, kalian sudah mati secara rohani karena kalian berdosa, dan
karena kalian tidak disunat secara lahir. Tetapi sekarang Allah menghidupkan
kalian bersama dengan Kristus. Allah sudah mengampuni segala dosa kita, dan
membatalkan surat hutang terhadap kita, yang mengancam kita dengan
syarat-syarat yang berat. Dengan menyalibkan surat itu pada kayu salib,
Allah menghapuskan semua dakwaan terhadap kita.
Lukas dalam Injilnya (11:1-13) mewartakan: "Pada suatu kali Yesus
sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah
seorang dari murid-muridNya kepadaNya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama
seperti yang diajarkan Yohanes kepada para muridnya."
Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa,
dikuduskanlah namaMu; datanglah KerajaanMu. Berikanlah kami setiap hari makanan
kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun
mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami
ke dalam pencobaan."
Lalu kataNya lagi: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam
pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah
kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu
sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun
dan memberikannya kepada saudara.
Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya
kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak
malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang
diperlukannya.
Maka, Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan darinya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan
memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan
memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya."
Hikmah yg dpat kita petik:
1. Dikisahkan bhw ada banyak keluh kesah ttg Sodom dan Gomora.
Tuhan berencana utk membinasakan mereka. Lalu,
Abraham mendekati Tuhan dan bertanya: "Apakah Engkau akan
melenyapkan orang benar bersama dengan orang fasik? Beberapa kali dia
berusaha utk menawar (mohon belas kasih Tuhan). Permintaan terakhir
jika sekiranya ada 10 orang benar di kota itu, apakah Engkau akan
melenyapkan kota itu. Tuhan menjawab tidak.
Kisah itu mau menegaskan bhw Allah tidak pernah berniat membinasakan
umatNya. Dia selalu memberi kesempatan kpd umatNya utk bertobat dan hidup damai
bersamaNya. Allah sungguh penuh belas kasih dan pengampunan. Semoga kita pun
berbuat demikian.
2. Yesus bersabda: "Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian
yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan
Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya."
Betapa luar biasa keagungan dan kemurahan hati Allah itu kepada manusia.
Bukan hanya kebutuhan jasmani / duniawi yg Dia berikan, tetapi juga anugerah
surgawi yg tak ternilai harganya, yaitu Roh Kudus. Semoga kita pun dg ikhlas hati menjadi saluran anugerah Allah yg tak
pernah kering, bagi sesama, setiap hari, karena Allah adalah Sumber
Anugerah yg tak kunjung habis. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar