RENUNGAN HARIAN
TGL 18 APRIL 22
Dalam Kis 2: 14.22-32 diceritakan: "Pada hari Pentakosta,
bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring
ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang
tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Hai orang-orang
Israel, dengarlah perkataan ini.
Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah
ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan
mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan
Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah
menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan
bangsa-bangsa durhaka.
Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut,
karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Daud berkata tentang
Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah
kananku, aku tidak goyah.
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku
akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia
orang mati, dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan. Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan
sukacita di hadapanMu.
Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu
tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih
ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa
Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan
mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.
Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang
kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam
dunia orang mati, dan bahwa dagingNya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah
yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Matius dalam injilnya (28: 8-15) mewartakan: "Pada waktu itu,
perempuan2 kembali dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang
besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu."
Mereka mendekatiNya dan memeluk kakiNya serta menyembahNya.
Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah
kepada saudara-saudaraKu, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka
akan melihat Aku."
Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu
ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan
sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan
sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus
mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika kamu
sedang tidur.
Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara
dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka
menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan
ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Dicatat dalam kitab suci: "Yesus yang diserahkan Allah
menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan
bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia
dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut
itu".
Manusia menyangka ketika Yesus dibunuh, misinya gagal dan
berhenti. Ternyata tidaklah demikian. Rencana keselamatan Allah tidak rusak /
tidak hilang / tidak basi meski telah berlangsung selama berabad-abad.
2. Manusia bisa menghancurkan bangunan, patung2, dan fasiliitas
pendukung lainnya, namun tidak berkuasa utk mengatur / melenyapkan Allah. Maka
janganlah manusia itu sombong. Semoga kita menggunakan talenta yg
kita miliki utk menjadi mitra Allah dalam menghadirkan keselamatan. Amin. (Mgr
Nico Adi MSC).
Komentar