RENUNGAN HARIAN
TGL 31 JULI 2021
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St Ignasius dari Loyola.
Waktu kecil dia bernama Inigo, tetapi kemudian dia ganti menjadi Ignasius utk
menghormati Ignasius dari Antiokia - uskup dan martir.
Dia terluka dalam pertempuran. Dalam masa perawatan dan pemulihan,
terjadilah pertobatan. Dia mengundurkan diri dari tugas dan karir sbg
militer, dan menjadi "tentara Kristus". Dia kemudian menjadi imam dan bersama rekan2nya mendirikan Serikat
Jesus. Bukunya yg terkenal adalah Latihan Rohani. Ignasius wafat th
1556.
Paulus dalam 1Kor 10: 31-11:1 menegaskan: "Sdr2, jika engkau makan
atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,
lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak
dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat
Allah.
Aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan
untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka
beroleh selamat. Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut
Kristus.
Luk 14: 25-33 mewartakan: "Pada suatu kali banyak orang
berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalananNya. Sambil berpaling Ia berkata
kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepadaKu namun tidak membenci bapanya,
ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan,
bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu. Barangsiapa tidak
memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu.
Siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak
duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk
menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan
tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya,
mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak
sanggup menyelesaikannya.
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain
tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan 10.000 orang ia sanggup
menghadapi lawan yang berjumlah 20.000 orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim
utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat
perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan
dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Ignasius yg terluka ketika di medan perang dan harus dirawat, tidak
menganggap dirinya gagal dan terbuang. Masa kesendiriannya malah menjadi titik
balik kehidupannya. Dulu dia berperang melawan musuh, dan selanjutnya dia
berperang melawan aneka macam hambatan dan godaan agar manusia bisa bertemu
Kristus dan memperoleh keselamatan. Caranya: membuat latihan rohani terus
menerus agar hidupnya dipimpin oleh Roh Allah. Kejatuhan pada satu titik
bukan berarti kegagalan seluruh hidup. Allah kita mempunyai rencana yg besar
bagi tiap-tiap org.
2. Yesus bersabda: "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut
Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu.
Banyak org yg sudah memikul salib, tetapi ikut maunya sendiri: minta
cepat selesai, lewat jalan pintas, dipikul bersama org lain, karena sdh biasa dilayani
/ dimanja. Dalam hal memikul salib, masing-masing harus memikul sendiri / melatih
diri. Guru utamanya adalah Yesus. Orang dalam, calo atau perantara, atau surat
sakti, atau apa pun namanya tidak ada dan tidak bisa membantu, karena setiap
org dilatih / dituntut utk menjadi orang kudus. Maka, hendaknya kita
memulainya sejak sekarang. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar