RENUNGAN HARIAN
TGL 29 JULI 2021
Hari ini kita memperingari org kudus: st Marta. Kisah ttg dia, terdapat
dalam Yoh 11: 1-44. Di sana dikisahkan bhw Yesus amat menyayangi 3 bersaudara:
Marta, Maria dan Lazarus. Ketika Yesus berkunjung ke rumah mereka, Marta kesal kepada Maria yg
duduk dg tenang sambil mendengarkan pengajaran Sang Guru (Yesus), sdgkan Marta
sibuk menyiapkan hidangan. Dia ingin Maria membantu pekerjaannya, shg
semuanya segera selesai.
Ternyata Yesus memuji Maria yg telah memilih *" Yesus, berada di
dekat Dia dan mendengarkan pengajaranNya sbg yg pilihan utama, dan menegur
Marta yg sibuk mengurus makanan atau hal-hal yg lain".
Dalam 1Yoh 4: 7-16, Rasul Yohanes mengajarkan: "Sdr2ku yang
kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari
Allah. Setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah
kasih.
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu
bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita
hidup olehNya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah
yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian
bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian
mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling
mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasihNya sempurna di dalam kita.
Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di
dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita spy mendapat bagian dalam RohNya.
Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus AnakNya
menjadi Juruselamat dunia. Siapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah
tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.
Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap
berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Dalam Injilnya ( Yoh 11: 19-27 ) Yohanes mewartakan: "Ketika
itu, banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk
menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.
Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkanNya. Tetapi
Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu,
bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta
kepadaNya."
Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta:
"Aku tahu bahwa ia akan bangkit ketika orang-orang bangkit pada akhir
zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang
hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah
engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa
Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Dikisahkan bahwa Yesus menyayangi 3 bersaudara: Marta, Maria dan
Lazarus. Sebagai manusia, Yesus membina relasi dengan orang2 yg pernah
dilayani-Nya shg mrk pun mengalami bahwa kasih Allah itu bukan teori, tetapi
sungguh nyata, bisa dirasakan dan dilihat.
Akhir2 ini - pada jaman now - orang cenderung utk berkomunikasi dg
orang2 di tempat jauh melalui gadget, sedangkan orang2 yg serumah atau semeja
makan, se-tempat duduk lebih sering diabaikan.
Kunjungan fisik dan sapaan yg disertai kehadiran sering lebih joss drpd
via gadget. Maka, luangkan waktu utk menyapa sdr/sdri serumah, setempat
duduk, meski hanya 2 - 3 menit, tokh sangat berarti. Usahakan ada perhatian, misalnya: sapaan selamat pagi, senyum, melambaikan tangan, memberikan teh hangat, atau apa saja yang sekiranya mungkin untuk dilakukan. Siapa tahu 2 -
3 menit adalah waktu yang amat berharga sebagai pintu masuk utk menemukan / mendapatkan kembali domba-domba yg hilang.
2. Ditegaskan oleh Yohanes: "Inilah kasih itu: Bukan kita
yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang
telah mengutus AnakNya."
Kasih artinya berani lebih dulu berinisiatif, bergerak dan memberi.
Maka, siapa yg berinisiatif dan bergerak serta berkorban / memberi, *dg rela
dan gembira* dia sesungguhnya melanjutkan dan menyampaikan ( membuat
kasih Allah itu sampai / mendarat) di pikiran dan hati sesama.
Marilah kita mohon karunia Tuhan, agar melalui kita makin banyak org
berani mendaratkan dan menumbuhkan kasih Allah di pikiran dan hati orang2 yg
kita jumpai / kita layani. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar