REJEKI
Pembaca
yang budiman
Cerita
ini, kami haturkan untuk anda. Selamat menikmati.
Sore itu,
27 Juli 2019, saya sedang santai-santai di rumah, sambil menunggu kedatangan
seorang rekan. Kami sudah sepakat jam 5 sore, pergi jalan-jalan untuk mengisi
waktu senggang, sambil mengenal tempat-tempat penting, dan tempat-tempat
perhentian bis, serta nomor-nomor bis ke arah yang hendak dituju, sehingga pada
suatu saat, kalau ada keperluan saya sudah bias pergi sendiri.
Ketika
saya sudah hampir berangkat, ternyata ada 2 suster yang sedang berkunjung.
Mereka sedang bersharing dengan rekan yang ada di rumah. Yang satu berasal dari
Indonesia, dan yang lain berasal dari Vietnam.
Kami berkenalan….. memang sedang
nasib baik, mereka juga sudah hendak pulang.
Rekan yang saya tunggu pun sudah tiba. Karena itu, kami sama-sama
meninggalkan rumah dan menuju ke tempat pemberhentian bis.
Ketika dalam
perjalanan, sambil berbincang-bincang, mereka juga masih akan ke suatu tempat
dan kemudian menawarkan untuk makan malam bersama….. mereka sudah masak dan di
sana ada nasi. Kami pun sepakat untuk berjalan bersama, membeli suatu keperluan
dan ke komunitas mereka. Semuanya sudah selesai: jalan-jalan, membeli keperluan
dll sudah tergenapi. Maka, kami berempat naik bis yang sama, dan menuju ke
tempat mereka.
Mereka
tinggal / kos di kompleks biara para suster suatu kongregasi di Roma. Para
suster pemilik tempat tinggal itu sudah lansia, dan paling muda umurnya sudah
70 tahun. Ada sekian kamar yang disewakan
untuk para suster dan mahasiswi yang studi di Roma. Mereka yang kos boleh
memasak makanan mereka sendiri, meski menggunakan dapur yang sama.
Setelah
menunggu beberapa waktu, hidangan sudah siap, dan kami menikmati hidangan khas
Asia yang disiapkan oleh kedua suster. Ada ikan besar, ayam goreng, sayur, mie,
ikan teri, kerupuk dan cabe. Kerinduan untuk
makan nasi dan hidangan yang bermenu asia terjawab setelah sekian hari menikmati
hidangan dengan menu Eropa. Terima kasih
banyak patut disampaikan kepada kedua suster yang telah menyiapkan hidangan
istimewa. Terima kasih kepada Tuhan yang
telah memberikan rejeki kepada kami, melalui kedua suster itu.
Kemudian
kami ke Espagna (dibaca: espanya). Espagna adalah salah satu tempat rekreasi
yang tiap hari dikunjungi turis. Apalagi pada hari-hari libur, jumlah turis
selalu lebih banyak daripada pada hari-hari biasa. Pasangan-pasangan muda pada malam hari yang
cerah itu, banyak sekali. Kesempatan yang
baik itu “dilihat oleh para pedagang bunga mawar” untuk menawarkan bunga-bunga
segar kepada pasangan-pasangan itu.
Banyak pembeli juga. Si cowok
memberikan bunga mawar kepada si cewek dengan rasa bangga, si cewek pun
menerimanya dengan gembira…. Apalagi disertai dengan “cium manis”.
Dari
Espagna, kami berdua jalan kaki melewati pertokoan. Di toko-toko itu dipajang
tas-tas kulit, sepatu, pakaian-pakaian yang bermerek dan harganya mencengangkan….
Artis-artis atau bintang-bintang filem banyak yang ke sana untuk membeli tas
atau sepatu atau pakaian dll. Kami cukup cuci mata saja…sambil berolah
raga. Ada seniman-seniman jalanan yang
bermain music: gitar, biola, sexophon dll, ada juga yang menggambar, atau
melukis…. Di depan mereka, diletakkan
kotak sumbangan. Siapa saja boleh
memberikan sumbangan…. Ada juga yang hanya menonton saja. Ada banyak juga yang
memberikan sumbangan sukarela. Tuhan memberikan rejeki kepada mereka melalui
ketrampilan yang mereka tunjukkan ke hadapan umum.
Komentar