SURAT GEMBALA PRAPASKA 2019


SURAT GEMBALA PRAPASKA 2019
Uskup Agung Merauke

Saudara sekalian, umat katolik di seluruh Keuskupan Agung Merauke
Para pastor, diakon, bruder, suster dan frater
Orang Muda Katolik, Kaum remaja dan anak-anak yang saya cintai
Syaloom

Arti Prapaska
Tanggal 6 Maret 2019 yang akan datang, kita bersama-sama akan memasuki masa Pra-paska yaitu masa selama 40 hari sebelum kita merayakan pesta Paska. Bunda Gereja menetapkan waktu khusus bagi kita supaya kita dapat menyambut pesta paska dengan hati murni, karena ada semangat, ada pembaharuan hidup, dan dibangun niat untuk membuat pertobatan (bdk. Kis 26:20).  Kita diajak untuk mengikuti Yesus yang karena sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya membuka jalan keselamatan bagi banyak orang (bdk. Mrk 8:34). Kita juga diajak untuk bersyukur, karena penebusan itu telah mendorong kita untuk menanggapi kasih Allah yang dicurahkan kepada kita (Rom 5:5).  Karena pengalaman akan kasih Allah itu, kita berjalan bersama Yesus dan saudara-saudari seiman, menuju kepada kehidupan baru yang kita perjuangkan selama masa persiapan ini, agar pesta paska juga merupakan pesta kemenangan kita atas kelemahanan dan kedosaan kita.

Literasi Teknologi dan Keutuhan Ciptaan

Tema APP nasional tahun 2019 adalah LITERASI TEKNOLOGI DAN KEUTUHAN CIPTAAN. Arti sederhana dari tema tsb adalah ajakan untuk paham dalam menggunakan teknologi, dan peduli pada lingkungan hidup.  Pada jaman sekarang ini, ketika alat-alat komunikasi, komputer, internet, wa, face-book, instagram dll sudah amat berkembang, kita semua digugah untuk menggunakan secara bertanggung jawab.  Kita wajib untuk mengembangkan kemampuan kita, mengkritisi apa yang dikemukakan di koran, televisi dan di masyarakat.  Masih banyak masyarakat yang bingung dan cemas, karena berita-berita yang beredar di mana-mana yang sumbernya tidak jelas. Kita wajib untuk membantu memecahkan masalah itu. Alat-alat komunikasi dan teknologi yang makin canggih, semestinya makin mempersatukan dan membantu kehidupan manusia agar semakin rukun, saling menghargai dan menyejahterakan, bukan sebaliknya, yaitu merusak, menciptakan, permusuhan. Dan memisahkan.

Di bidang lingkungan hidup, kita juga digugah untuk peduli pada kerusakan lingkungan, yang menimbulkan bencana alam, pencemaran air sungai dan sumber-sumber air minum, hilangnya hewan-hewan di hutan-hutan kita, dan peminggiran masyarakat pemilik hak ulayat. Gerakan penyadaran akan hak-hak ulayat, perlu digalakkan. Juga adanya kontrak kerja yang jelas, adanya dokumen-dokumen penting milik masyarakat adat, perlu dibantu oleh semua pihak yang terkait dengan urusan pertanahan dan lingkungan hidup. Penjualan tanah akibat tidak adanya uang untuk makan  minum, penguasaan hutan yang tidak adil, perlu dibicarakan dalam forum yang resmi dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Perkembangan ilmu dan teknologi, dan penempatan SDM yang berpendidikan tinggi di semua bidang pelayanan, mestinya membuat lingkungan hidup makin memberikan kenyamanan dan ketenteraman hidup, bukan sebaliknya, yaitu mendatangkan bencana dan kemalangan.

Keluarga Katolik yang terlibat

Musyawarah Pastoral Keuskupan Agung Merauke (KAME) telah menetapkan tema tahun 2019 ini adalah Keluarga Katolik   KAME yang Sejahtera. Dalam bentuk apa kita bisa terlibat untuk turut mewujudkan kesejahteraan sesama kita ?   Kita dapat terlibat, dan keterlibatan itu diwujudkan dalam Aksi Puasa Pembangunan.  Bagaimana maksudnya ? 

1.       Yang sudah sangat kita kenal adalah pantang dan puasa.  Maka,  kita berpuasa dan berpantang, uang untuk beli makanan dan minuman, daging, rokok, pinang dll kita sisihkan dan kita masukkan ke dos supermi yang kosong dan sudah diplakban.  Uang itu jangan dikorek-korek lagi. Setiap hari minggu pagi, dos itu dibongkar dan isinya kasih masuk di amplop APP dan dipersembahkan pada saat kolekte.   Dana APP dikumpulkan dengan tujuan untuk menolong saudara-saudari kita yang berkekurangan dan menderita.
Puasa dan pantang wajib dilaksanakan pada hari Rabu Abu, tgl 6 Maret 2019 dan pada hari Jumat Agung, 19 April 2019. Pantang dan puasa pada hari-hari yang lain, bisa anda pilih sendiri waktunya. 

2.       Keterlibatan kita juga bisa diwujudkan dengan memperhatikan kebersihan halaman dan got-got di sekitar rumah,  supaya kita semua hidup sehat. Akhir-akhir ini serangan nyamuk malaria dan demam berdarah juga cukup  tinggi. Maka, air yang menggenang di sekitar rumah, di ember-ember yang berisi air, tempat-tempat yang lembab perlu  dikeringkan supaya tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Memberantas nyamuk, membuang sampah dan punting rokok di tempatnya, mengubur bangkai tikus, membuat sisa-sisa pinang dll, merupakan ucapan syukur kepada Tuhan, bahwa kita semua diberi pikiran untuk merencanakan kehidupan yang lebih aman dan damai. Syukur bahwa kita diberi hati nurani untuk membedakan yang baik dan yang tidak baik. Syukur bahwa ada penyakit sehingga kita tahu menghargai dan mengusahakan hidup sehat.

3.       Menggunakan alat-alat komunikasi dan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Kirimkan berita-berita yang benar dan membangun kerukunan dan kedamaian. Berita-berita bohong, fitnah, penghinaan dan ajakan-ajakan untuk mengganggu ketenteraman hidup hendaknya ditolak.

Papua Youth Day

Pada bulan Juni, tepatnya tanggal 23 – 29 Juni 2019, Keuskupan kita akan menjadi tuan rumah Papua Youth Day (PYD), yaitu Pertemuan Orang Muda Katolik se-Papua.  Inilah kegiatan OMK setanah Papua yang pertama, dengan tujuan:

1.         mempertemukan dan mempersatukan OMK, agar mereka bertemu dengan saudara-saudari seiman di tanah ini. Kita semua adalah saudara ( Mat 23:8). Bahwa gereja katolik di bawah pimpinan para uskup sebagai gembala mereka adalah gereja lokal, regional, nasional dan sekaligus universal.  
2.         mengalami dan menemukan sukacita dengan tinggal di keluarga-keluarga katolik di paroki-paroki di sekitar tempat penyelenggaraan kegiatan 
3.         melatih mereka untuk berorganisasi, bekerja sama, dan membekali mereka dengan Ajaran Sosial Gereja dan ketrampilan-ketrampilan lainnya 
4.         mensyukuri rahmat Tuhan yang mereka alami selama persiapan, pelaksanaan dan keikutsertaan mereka dalam PYD.

Melalui surat gembala ini, saya mendorong dan melibatkan keluarga-keluarga, para pastor, bruder, suster dan frater untuk mengikutsertakan OMK paroki masing-masing pada kegiatan PYD. Masing-masing paroki diminta untuk mengutus 50 OMK sebagai peserta. Panitia PYD saya harap bekerja baik-baik dan buatlah komunikasi yang baik dengan sering mengirim informasi sehingga pelaksanaan PYD dapat berjalan dengan baik pula.  Para pastor paroki saya minta untuk membicarakan hal ini dengan keluarga-keluarga, agar mereka bersedia menerima OMK dari keuskupan-keuskupan lain untuk tinggal di rumah mereka.

Kepada Pemerintah Daerah, Instansi-instansi terkait, pihak swasta manapun yang telah bekerja sama dengan kami, Dewan Paroki, Kelompok-kelompok Kategorial dan anda sekalian, yang telah banyak membantu  dalam banyak kegiatan saya haturkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan memberkati dan melindungi kita sekalian dalam melaksanakan apa yang baik bagi diri sendiri, keluarga, OMK, umat Allah dan masyarakat.

Selamat berpantang dan berpuasa
Berkat dari Uskup

Mgr. Nicholaus Adi Seputra MSC




Komentar

Postingan Populer