BUKU KEHIDUPAN
PEMBACA YANG BUDIMAN
SELAMAT BERTEMU KEMBALI. Lama nian
saya tidak mengunjungi anda. Melalui sapaan kecil ini, saya menyapa anda dengan
sebuah tulisan kecil tentang : BUKU KEHIDUPAN. Semoga anda menemukan
butir-butir mutiara di dalamnya. Inilah
sharing itu:
Saya tiga belas bersaudara. Dari sekian bersaudara, ada 2 saudara yang
melayani di luar negeri, yang lain di luar Jawa dan yang lain lagi di Jawa.
Kami disebar di banyak wilayah di nusantara ini, untuk meneruskan sukacita
Injil. Apa yang dilakukan oleh orangtua
kepada kami – anak-anaknya- sehingga
berani pergi ke mana-mana ? Saya
adalah sebuah buku kehidupan, yang telah diisi dan diperkaya oleh banyak orang,
sehingga menjadi seperti saya sekarang ini.
Ketika masih di rumah, orangtua
setiap malam mengumpulkan kami semua, 13 orang. Kami duduk mengelilingi meja
makan, bersama dengan orang tua. Jumlah anggota keluarga yang berkumpul bersama
adalah 15 orang ( 13 anak, dan kedua orangtua ). Dalam suasana penuh persaudaraan dan kasih,
saling pengertian dan saling mendengarkan, kami bersharing, mendengarkan 1 – 2
hal yang hendak ditanamkan oleh orangtua. Kami melihat kembali apa yang kami
lakukan sepanjang hari itu, dan mengevaluasinya. Kegiatan ini menanamkan dalam diri kami,
kepekaan akan bisikan roh, kehalusan hati nurani, ketulusan dan kejujuran dalam
kehidupan. Kami mengakui kekurangan kami, dan menerima dan menghargai
keberhasilan kami. Kemudian, kami semua berdoa bersama.
Buku kehidupan saya, telah dibuka dan
dimulai di dalam keluarga. Allah sendiri yang membuka dan memulainya melalui
orangtua. Apa yang saya lakukan adalah kelanjutan dari semuanya itu. Buah-buah
roh yang telah ditanamkan orangtua, sanak keluarga, para guru dan banyak orang
lain, telah memungkinkan saya menjadi seperti sekarang ini. Sekarang giliran
saya untuk menulis dan melengkapi apa yang telah ada, agar buah-buah roh itu
semakin berkembang dan menghasilkan banyak buah.
Buku kehidupan itu ditempatkan Allah di wilayah-wilayah baik di kota, di desa atau pun di pedalaman, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, sesuai dengan rencana-Nya. Semua itu dimaksudkan agar kasih-Nya dialami dan dikembangkan oleh orang-orang yang telah mendengar dan mengalami sapaan dan kasih-Nya.
Tiap-tiap orang adalah buku kehidupan
yang unik dan mulia. Setiap orang adalah
penulisnya. Tentu apa yang ditulis / dikerjakan merupakan “pernyataan syukur
atas anugerah dan kepercayaan yang telah
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari”. Kemudian ia menyerahkan kembali kepada
Sang Pemilik, ketika saatnya tiba. Pada waktu itu, setiap orang akan
mendapatkan ganjaran / anugerah sesuai dengan buah-buah roh yang telah
dihasilkannya.
Dia hadapan Sang Pemilik buku
kehidupan, tidak ada yang bisa disembunyikan..... semuanya terbuka, dan apa
yang dihasilkan itu merupakan bukti atas apa yang dia kerjakan.
Komentar