GURU DAVID

PEMBACA SETIA BLOG KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE YANG BUDIMAN
DALAM PELAYANAN DI KABE, SAYA BERTEMU DAN TINGGAL DI RUMAH SEORANG GURU YANG BERNAMA DAVID. SAYA MEMPUNYAI KESAN TERSENDIRI TENTANG DIA. KESAN DAN PENGAMATAN ITU, SAYA TUANGKAN DALAM TULISAN INI.

DAVID......GURU SD DI DESA KABE

Uskup dan rombongan dihantar ke rumah Bapak David, seorang guru SD yang telah  cukup mapan. Rumahnya terbuat dari kayu yang dia dirikan sendiri dengan  dibantu oleh beberapa anak muda dan murid-muridnya. Rumah itu mempunyai 1 ruang tamu, 1 ruang makan dan 1 ruang tidur. Sedangkan dapur terletak di bagian belakang rumah dan agak terpisah. Bapak David merelakan rumahnya untuk dijadikan tempat penginapan, sedangkan dia, istri dan anak-anaknya mengungsi ke tempat lain.

Rumahnya rapih dan bersih. Pak David ternyata orang yang gesit, rajin dan tahu mengatur rumah dan kebutuhan rumah tangga. Meskipun istrinya saat itu tidak di rumah, dia mampu menyediakan kebutuhan makan minum, dalam  waktu yang relatif amat singkat. Beberapa kali dia menyapu bagian depan rumahnya yang kotor kembali karena pasir-pasir akibat banyaknya tamu yang datang ke rumahnya.  Dia peka akan kebutuhan tamunya, dan segera menyediakan apa yang diperlukan itu. Jarang sekali saya menemukan seorang pria (bapak) yang begitu rajin, gesit, rapih dan cepat dalam menyiapkan kebutuhan makan minum dengan tangannya sendiri, dan dengan penuh gembiraan.

Dia adalah anak dari kampung itu. Saya amat yakin bahwa dia mempunyai semangat dan ketrampilan yang demikian itu, pasti belajar dalam kurun waktu yang lama dan dibina oleh orang yang tahu mengatur rumah tangga. Ternyata keyakinan saya benar. Dia ketika masih sekolah dididik oleh suatu keluarga yang melatih dia untuk menjadi orang yang terampil. Dia mengambil nilai-nilai yang dia yakini baik dan akan membawa dia pada “suatu tingkat kehidupan yang lebih membahagiakan”. 

David menyelesaikan pendidikan PGSD D2 di Kepi tahun 2001. Begitu tamat, dia mengabdi sebagai guru honor di kampungnya. Honor yang diterimanya rp. 80.000 per bulan. Kemudian dia mendapat tawaran untuk menjadi guru di SD Teriyemu – 5 jam dari Kepi. Dia sendirian mengajar di sana dengan honor Rp. 200.000 per bulan.  Tiga tahun kemudian dia diangkat menjadi PNS dan ditempatkan di kampung halamannya.

Karena kerajinannya baik di sekolah, maupun di rumah, hidupnya berkecukupan. Di sekeliling rumahnya ada tanaman buah-buahan. Begitu pula sepulang sekolah dia berkebun. Pohon durian yang ditanam tahun 2003 telah mulai berbuah. Istrinya juga termasuk orang yang rajin dan tahu mengatur keuangan, sehingga mereka makin sejahtera. Anak-anaknya semua disekolahkan. Anak sulungnya kini telah duduk di kelas II SMA di Kepi dan  bercita-cita untuk menjadi biarawati. Anak keduanya bercita-cita ingin menjadi pastor. Murid-muridnya juga diajar dengan baik, sehingga tamatan dari SD itu pada umumnya mendapat ranking yang baik di sekolah lanjutan.

David ingin anak-anak di kampungnya maju  dan hidup sejahtera seperti dirinya. Apa yang dibuat sekarang merupakan teladan hidup bagi anak-anak muda dan generasi berikutnya. Dia ingin menanamkan “kerja keras, kejujuran, tetapi juga solidaritas dan pengorbanan” kepada anak-anak asuhannya. Anak-anak kandungnya juga diajari untuk berjuang dan tidak dimanja.

David seorang anak asli Papua, tetapi punya pemikiran panjang ke depan yang patut dicontoh dan dicontohkan kepada anak-anak Papua lainnya. Ternyata anak Papua ada yang sudah sadar dan berhasil mencapai tingkat kesuksesan yang sama dengan saudara-saudarinya yang berasal dari daerah-daerah yang lain.  Dari desa yang  terpencil, ada mutiara yang berharga yang sedang berjuang untuk mengangkat derajat manusia / sesamanya agar mampu mengubah hidup mereka yang dulunya tergantung pada alam, berubah menjadi “hidup yang mengatur dan mengembangkan alam yang begitu kaya dan subur”.

Dari pengalaman ini, menjadi nyata bahwa Tuhan memberikan talenta dan memberkati orang yang berkehendak baik.  David telah memilih berkat itu, dan meneruskannya kepada sesama, yaitu orang-orang di kampungnya. Kita dukung dengan doa dan semangat untuk pak guru David yang berjuang untuk mengantar generasi muda agar dapat turut serta membangun anak bangsa pada masa mendatang.

Komentar

Postingan Populer