PERSIAPAN DIRI
PARA PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN
SYALOOM
Ternyata tidak mudah untuk duduk tenang
dan menulis sesuatu ( cerita atau pengalaman ), apalagi kesibukan saya
akhir-akhir ini cukup tinggi. Keinginan untuk menulis memang selalu ada, namun
keadaan fisik yang udah capek, menyurutkan semangat untuk menulis. Akhirnya,
waktu lewat dan lewat terus, tanpa ada suatu tulisan pun yang bisa ditambahkan
di blog tercinta ini.
Tulisan saya ini, saya beri judul
“Persiapan Diri”. Mengapa demikian ? Saya teringat pepatah: “Sedia payung
sebelum hujan”. Artinya, selalu siap
dalam segala cuaca, sehingga ketika dibutuhkan “perlengkapan itu sudah ada di
tangan kita” dan pekerjaan bisa berjalan semestinya. Hasilnya, adalah batin ini
tenang, pekerjaan bisa dilaksanakan pada waktunya, dan rekan sekerja untuk
gembira, dan sukses dengan sendirinya merupakan bagian dari seluruh rangkaian
proses itu.
Tanggal 16 – 21 Januari 2014, di
Merauke dilaksanakan Sidang Majelis Pekerja Lengkap ( PGI ) Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia. Saya diminta untuk mewakili Konferensi Waligereja
Indonesia (KWI) untuk hadir, sementara itu, saya juga mendapat undangan dari
Panitia untuk menghadiri acara penting itu, sebagai uskup – pimpinan tertinggi
gereja katolik di Keuskupan Agung Merauke. Sebagaimana lazimnya, yang terjadi di Jakarta,
ketika KWI mengadakan sidang tahunan, perwakilan dari PGI diundang juga. Dan
beliau diminta untuk memberikan sambutan pada acara pembukaan, begitu pula Duta
Vatikan, Dirjen Bimas Katolik memberikan sambutan. Maka, sebagai wakil KWI,
saya pun menyiapkan sambutan tertulis.
Ternyata, saya bersama dengan 5
perwakilan dari 5 agama di Indonesia ( katolik, protestan, islam, hindu dan
budha ) hanya hadir. Sambutan-sambutan dibawakan oleh Gubernur Papua, Bupati
Merauke, Ketua Panitia, Dirjen Bimas Kristen, dan Sekjen Persekutuan
Gereja-gereja di Asia. Sambutan tertulis saya, saya bawa pulang. Namun, dibuang
....koq rasanya sayang. Waktu, tenaga dan renungan yang ada di dalamnya “tertulis
dengan sebuah perjuangan untuk duduk manis dan menelorkan gagasan penting bagi
banyak orang”. Maka, saya putuskan “dimasukkan
di blog saja”. Itulah konteksnya....... dan inilah “sambutan tertulis itu”
untuk anda.
Yth. Ibu
Dirjen Bimas Agama Kristen Depag. RI
Bapak Gubernur Provinsi Papua
Bapak Bupati Merauke
Bapak
Ketua PGI : Bpk Pdt. Dr. A.A. Yewangoe
Bapak Sekretaris Umum PGI: Pdt. Gomar
Gultom
Bapak Ketua Panitia
Bapak-bapak Pendeta
Para Peserta Sidang Majelis Pekerja
Lengkap PGI tahun 2014
Hadirin sekalin dan para tamu undangan
yang berbahagia.
Syaloom......
Untuk
mengawali sambutan saya ini, perkenankan saya untuk terlebih dulu mengucapkan “Selamat
Natal 25 Desember 2013, dan “Selamat Tahun Baru 1 Januari 2014”. Pada kesempatan ini, saya hendak menyampaikan
bahwa Bapak Ketua KWI, tidak dapat menghadiri Sidang yang istimewa ini. Beliau
memberikan mandat kepada saya untuk mewakili beliau pada pembukaan Sidang
Majelis Pekerja Lengkap PGI saat ini. Saya pribadi, saya juga mengucapkan
banyak terima kasih atas undangan untuk turut serta dan hadir pada sidang ini.
Kepada anda
sekalian yang baru pertama kali datang ke Merauke, saya mengucapkan selamat
datang dan selamat bertemu. Merauke adalah kota kecil namun penuh persahabatan,
dengan moto persauaraan “Izakod Bekai Izakod Kai” ( satu hati satu tujuan
). Semoga anda cepat kerasan di tanah
ini, dan semoga anda sekalian yang telah menikmati hidangan dan minum air
Merauke, akan tetap ingat daerah ini, bahkan akan kembali lagi.
Hadirin yang
berbahagia
Dapat saya
katakan, bahwa hubungan yang harmonis antara KWI dan PGI telah berlangsung
lama. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan saling mengunjungi, menggunakan dan
menyempurnakan terjemahan Kitab Suci yang kita pakai bersama, merayakan ibadat
ekumene, mengusahakan adanya kerukunan hidup beragama dengan saudara-saudara
yang berkeyakinan lain, dan juga menerbitkan “surat natal bersama KWI dan PGI”.
Pada Sidang Tahunan KWI, perwakilan PGI juga diundang dan memberikan kata
sambutan pada pembukaan sidang.
Perwakilan PGI selalu hadir pada pembukaan sidang KWI itu. Di Merauke
pun, kegiatan bersama antar kita sebagai umat kristen sudah beberapa kali kita
laksanakan.
Dengan
mengambil tema “ Tuhan itu baik kepada semua orang”, sidang yang terhormat ini
mendasarkan seluruh kegiatannya pada pengakuan bahwa semua orang diberkati, dan
dicintai Tuhan. Tidak ada seorang pun yang terlewatkan. Hal ini berarti bahwa para peserta sidang ini
pun sesungguhnya menggali kebaikan Tuhan, agar dapat diterapkan dalam kehidupan
masyarakat pada masa kini. Saya berharap bahwa dalam sidang ini akan diyakini
bahwa tanah Papua ini adalah tanah yangg diberkati, penghuninya adalah
orang-orang baik, orang-orang yang diundang untuk menjadi baik, serta
orang-orang yang diutus untuk mewartakan dan memberikan kesaksian tentang
kebaikan Tuhan.
Maka, dengan
sub-tema “Bersama-sama seluruh komponen bangsa mewujudkan masyarakat majemuk
Indonesia yang beradaban, inkulsif, adil, damai dan demokratis”, dinyatakan tekade
bahwa umat kristen mau terlibat dan membaur bersama sesama warga bangsa di bumi
Indonesia. Sekaligus dinyatakan pula bahwa kegiatan gerejawi dan kegiatan
kemasyarakatan adalah kegiatan yang satu, utuh dan tidak terpisahkan. Kebaikan
Allah, yang dialami orang perorangan, komunitas-komunitas dari pelbagai gereja,
meski berbeda kepemimpinan, tata ibadah dan tata kelola, hari ini disuarakan
secara bulat bahwa kebaikan itu ditujukan kepada semua orang.
Melalui
kegiatan ini tercermin tekad umat kristen untuk turut ambil bagian secara aktif
dalam membangun bangsa, melalui pembangunan diri, jemaat dan organisasi secara
keseluruhan bagi tanah ini, dan bagi Indonesia. Majelis Pekerja Lengkap PGI
hendak membuat pembaharuan, penyegaran, dan pencerahan agar kemajemukan,
keadaban, keterbukaan, keadilan, perdamaian dan semangat demokratis, semakin
dimiliki dan dihidupi oleh semua warganya. Kerja keras dan tekad untuk
membangun ini, berani didengungkan dan dinyatakan lagi, karena telah sekian
tahun mengalami betapa indahnya hidup dalam persaudaraan, kebenaran, kesetiaan,
kejujuran dan ketenteraman. Saya berharap bahwa dalam seluruh kegiatan yang
akan berlangsung ini, tetapi diimani bahwa Allah turut bekerja bahkan Dialah yang menjadi sumber dan pemersatu kita
semua.
Tahun ini
adalah tahun penting bagi bangsa kita, karena akan ada 2 kali Pemilu, Pemilu
Legislatif pada bulan April dan Pemilu Presiden pada bulan Oktober. Mungkin ada
di antara anda yang akan maju untuk Caleg, baik tingkat daerah maupun tingkat
provinsi atau malah tingkat pusat. Moga-moga apa yang digarap pada kesempatan
ini, merupakan bekal yang berharga dan kontekstual bagi bangsa kita, bagi
gereja, dan kaum muda khususnya untuk tanah Papua. Tanah dan bangsa ini
membutuhkan orang-orang yang beriman, cerdas, visioner, nasionalis dan
berkepribadian yang kokoh untuk membangun tanah dan masa depan masyarakat dan
gereja dalam kebenaran dan keadilan demi kesejahteraan bersama dan anak cucu
kita.
Sidang
Majelis Pekerja Lengkap merupakan jembatan, sekaligus tiang raja hadirnya
tokoh-tokoh agama yang beriman teguh kepada Kristus, menjadi wadah lahirnya
para cendekiawan yang bermoral kristiani, sekaligus pekerja, tokoh-tokoh yang
tahu turun ke bawah untuk membangun masyarakat, dan tokoh-tokoh yang melindungi
tanah ini, dan melestarikannya untuk anak cucu.
Sebagai
pimpinan Gereja Katolik di wilayah ini, saya menyampaikan selamat bersidang. Semoga
sidang ini menghasilkan buah-buah rohani yang bernilai tinggi yang mendorong
terwujudnya hidup berbangsa dan bernegara yang beretika. Tuhan memberkati anda
sekalian. Syaloom dan terima kasih.
Merauke, 16 Januari 2014
Salam dan hormat saya
Mgr. Nicholaus Adi Seputra MSC
Uskup Agung Merauke
Pembaca yang budiman...
Demikian sambutan tertulis itu.......meskipun
tidak dibawakan, saya tidak kecewa. Sebagaimana bunyi pepatah tadi: “Sedia
payung sebelum hujan”. Ternyata hari
tidak hujan, payung tidak dipakai. Payung yang telah disiapkan dan tidak
dipakai tetap utuh, tidak rusak, tersimpan baik-baik, dan bisa dipergunakan
pada kesempatan lain. Sambutan tertulis
itu pun demikian keadaanya. Dia tetap utuh dan tidak rusak. Moga-moga anda sekalian dapat memetik
butir-butir mutiara yang ada di dalamnya, dan menjadi modal untuk kekuatan
hidup harian kita.
Komentar