PELITA ALLAH

 RENUNGAN HARIAN

01 AGUSTUS 2022

  

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus: St. Alfonsus Maria de Liguori.  Beliau lahir di Napoli - Italia, th 1696. Dalam usia 16th, beliau meraih gelar doktor bidang hukum di Universitas Napoli. Th 1723 dia dikalahkan lawannya ketika diminta utk membela perkara besar.  

 Kekalahan itu menjadi titik balik kehidupannya. Dia meninggalkan dunia politik, dan mengikuti Kristus. Ia ditahbiskan sbg imam th 1726. Pada usia 66th, dia diangkat menjadi uskup. Tgl 1 Agustus 1787,  beliau wafat. 

  

Paulus dalam Rom (8:1-4) menyapa umatnya: "Sdr2, sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.  Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

 Apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa. 

 Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

 

Matius dalam Injilnya (5:13-19) mewartakan: "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

 Juga orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan utk menggenapinya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

 Hikmah yang dapat kita petik:

 1.  Dalam riwayat hidup Alfonsus, dikisahkan bhw kekalahan / kejatuhannya tidaklah meruntuhkan kehidupannya, tetapi memurnikan motivasinya. Dia tidak lagi melayani sesama di bidang politik, tetapi di bidang rohani, mental dan moral. 

 Hendaknya kita pun demikian. Kejatuhan / kegagalan / kekalahan kita, menjadi jalan utk pemurnian motivasi, utk menemukan nilai2 dan cara2 baru kehidupan serta pelayanan kpd sesama. 

 2.  Yesus bersabda: "Orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, tetapi di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu".

Kita adalah pelita Allah bagi dunia. Maka, Dia menghendaki "tampil" / menampakkan pelita yg bernyala" sehingga terang Allah sampai / menembus hati manusia. Semoga kita menerima tugas dan tanggung jawab itu, dg penuh rasa syukur. Amin. (Mgr. Nico Adi, MSC)

 

Komentar

Postingan Populer