TULUS DAN LURUS

 RENUNGAN HARIAN

TGL 2 FEBR 22

 Saudara-saudariku yang terkasih, 

40 hari setelah pesta natal, merayakan pesta Yesus dipersembahkan di bait Allah. Yusuf dan Maria menepati Hukum Tuhan yg ditetapkan bagi seluruh umat Allah. Kedatangan Kanak-kanak Yesus itu, amat dirindukan oleh Simeon dan Hana, dua org saleh yg menantikan Cahaya Keselamatan. 

 

Dalam Mal 3: 1-4 dikisahkan :"Beginilah firman Tuhan semesta alam: "Lihat, Aku menyuruh utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke baitNya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. 

 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri?  Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak. 

 Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.  

 

Penulis  Ibr 2: 14-18 menegaskan: "Sdr, orang2 yg dipercayakan kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka, Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. 

 Sesungguhnya, bukan para malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, Ia dapat menolong mereka yang dicobai. 

 

Lukas dalam injilnya (Luk 2: 22-40) mewartakan: "Ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, Yusuf dan Maria membawa Kanak-kanak Yesus ke Yerusalem. Mrk menyerahkan Anak itu kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah". Mrk juga mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 

 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 

 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tuaNya untuk melakukan kepadaNya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatangNya sambil memuji Allah. 

 Katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dariMu. Keselamatan itu telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel." 

 Bapa serta ibu Yesus amat heran akan semua yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan — dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri —,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." 

 Di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. 

  Dia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 

 Setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya.  

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1. Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem utk memenunuhi Hukum Tuhan. Sbg pasangan muda mrk melakukan itu, dg tulus dan lurus (= sesuai dg yg ditentukan adat mrk).  Mrk bisa menjadi demikian karena diajarkan dan diteladankan ortu mrk. 

 Orangtua / piko / pemimpin umat mendapat *kuasa dan ijin* utk mengajar iman dan kesusilaan kpd anak2, anggota keluarga dan mrk sering kali bekerja bersama kita. Hendaknya kita tidak pernah lupa untuk mengajar dan memberikan teladan kepada mereka, agar kelak mereka menjadi generasi yang siap untuk meneruskan "kabar sukacita Tuhan" kepada generasi berikutnya. 

 2.  Dikisahkan Lukas: "Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel."

 Penghiburan / kegembiraan dan kekuatan di dunia dan di surga adalah milik Allah. Maka, tidak ada seorang pun yg boleh bersombong atau menuntut Allah atau memaksa org lain (yg kecil dan tak berdaya) demi keuntungan pribadi. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer