SAHABAT SEPERJALANAN

 RENUNGAN HARIAN

TGL 5  SEPT 2021

 Hari ini adalah Hari Minggu Kitab Suci Nasional, dg tema: *"Yesus Sahabat Seperjalanan Kita!"*

 Di tengah kecemasan dan ketakutan, kegagalan dan pelbagai kesulitan di banyak bidang kehidupan,  ada banyak keluarga dan org2 yg tetap berjuang utk hidup tenamg, damai, rukun, tabah dan bangkit kembali. 

 Mereka tetap ingat bahwa  Tuhan tetap ada, hadir, melindungi dan peduli pada pergumulan dan pertarungan hidup - mati yg dialami umatNya. Sbg org beriman, kita percaya bhw Allah hadir pada jaman ini melalui Yesus yg menyatakan "kamu adalah sahabatKu".  Berarti Dia menyebut diriNya adalah sahabat kita. 

 Dalam situasi pendemi yg belum tahu sampai kapan, Dia adalah sahabat seperjalanan kita utk menghadapi peristiwa2 kehidupan. Bersama Dia, kita kuat dan bisa. 

  

Yesaya dalam kitabnya (Yes 35: 4-7a) menyuarakan:  "Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air. 

  

Dalam suratnya (Yak 2:1-5) Yakobus mengungkapkan: " Sdr2-ku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. 

 Jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah, lalu datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?

  Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikanNya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?  

 

 Markus (Mrk 7: 31-37)  mewartakan: "Pada waktu itu, Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.  Di situ orang membawa kepadaNya seorang yang tuli dan gagap dan memohon, supaya Ia meletakkan tanganNya atas orang itu. 

 Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Ia memasukkan jariNya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! 

 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarangNya mereka, makin luas mereka memberitakannya.   Mereka takjub, tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikanNya mendengar, yang bisu dijadikanNya berkata-kata."

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1. Tema Bulan KS Nasional: "Yesus Sahabat Seperjalanan Kita" hendak mengabarkan dan menyegarkan kembali peran, kepedulian, dan keberpihakan Yesus kpd kita yg telah Dia sebut sbg sahabatNya. Dia hadir, melindungi dan berjalanan bersama kita, kapan saja, terutama ketika berada dalam kesulitan dan bahaya. Dia adalah Sahabat yg setia. Maka bukalah pintu hati bagiNya. 

 2. Diwartakan bhw orang membawa kepadaNya seorang yang tuli dan yang gagap. Org itu disembuhkan shg bisa berbicara dg lancar. Peristiwa itu menjadi tanda bhw Yesus memahami derita batin, tekanan sosial, dan ketersingkiran org itu, shg mau menyembuhkan dia. 

 Beban berat itu Dia lepaskan shg martabatnya pulih dan status sosialnya yg telah lama hilang, didapatkan kembali. Sahabat berarti mau sependeritaan, dan mau pula berusaha utk berjalan bersama smp selesai. Semoga kita pun pada masa pendemi ini, berani utk hadir dan menjadi sahabat bagi sesama yg memikul beban kehidupan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC). 

Komentar

Postingan Populer