TANTANGAN / GANGGUAN DIUBAH MENJADI PELUANG


PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN

SYALOOM….

Sambil menunggu keberangkatan menuju ke Merauke, saya memanfaatkan computer yang ada di “lounge” (tempat transit sambil menikmati hidangan yang disediakan oleh pemilik  semi restoran) untuk menjumpai anda. Kali ini, saya mendapatkan sebuah inspirasi, tentang “gangguan / tanatangan diubah menjadi peluang”. Tidak banyak orang yang berani menghadapi tantangan, dan kemudian mengubahnya menjadi peluang. Memang perlu kenekadan  dan perhitungan serta berani ambil resiko.  Yang berani ambil resikolah orang-orang yang akan mempunyai peluang untuk mendapatkan banyak hal yang istimewa.

Di dalam kegagalan, orang  sering berpikir pendek / menyerah. Kegagalan dianggap sebagai penyebab diri ini tidak ada harganya lagi, dan tidak perlu mencoba lagi.  “Menyesali kegagalan” sama dengan membuang kesempatan baik, dan membentengi diri untuk melihat peluang yang masih terbentang / tersedia di depan kita.

Yesus kepada para murid-Nya pernah mengatakan: “ Batu yang dibuang oleh para pembangun telah menjadi batu sendi”.  Batu yang dianggap / diputuskan tidak berguna dan layak untuk dibuang, ternyata “tetap berharga’ dan pada waktunya “menunjukkan peran penting” bagi berdirinya sebuah bangunan.

Cerita di bawah ini, dapat memberikan kekuatan kepada kita untuk terus berjuang dan kerja keras dengan setia,  sehingga dapat mencapai cita-cita.  Mari kita ikuti ceritanya:                                     

Tahun 1892 Toko Buah Yu mengangkut 50 keranjang nenas dari Laiyang ke Shanghai. Karena perjalanan yg jauh maka nenas-nenas  membusuk dan dibuanglah semuanya itu. Di seberang Toko Buah Yu ini ada toko kecil dihuni sepasang suami istri yang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan dan segera memungut nenas yang dibuang itu. Nenas  dikupas, dipotong kecil-kecil dan dijualnya. Bisnis ini berjalan lancar. Suami istri ini membeli nenas busuk dari Toko Yu. Karena sudah membusuk, Toko Yu dengan senang hati menjual murah. Nenas itu diproses menjadi kue dodol nanas dan terjual laris. Dalam waktu singkat kue dodol nanas ini menjadi makanan khas daerah Tiongkok Selatan dan sampai ke kerajaan. Pemilik Toko Yu iri, akhirnya mereka tahu bahwa kue dodol nenas itu terbuat dari nenas busuk. Di malam harinya Yu menulis tiga aksara “Tian Zhi Dao” (Langit Tahu) lalu menempelnya di pintu toko kue dodol nanas.

Esok harinya suami istri itu melihat tulisan ini. Mereka terperanjat, tahu bahwa ada orang yang ingin merusak bisnis mereka. Sang suami  tertawa dan berucap, “kita kebetulan sedang berpikir mencari nama toko, hari ini ada orang yg menuliskan nama toko dan mengirimnya ke depan pintu bagus sekali. Kaisar juga pernah memakan kue dodol nanas tokoku, Kaisar adalah Putra Langit di masa ini, jadi sudah seharusnya kalau memakai nama ‘Tian Zhi Dao’. Oke, saya gunakan tiga aksara ini sebagai nama toko!”

Akibatnya bisnis kue dodol nenas ini menjadi semakin melejit. Yu menjadi berang. Kemudian dia dengan liciknya melukis di dinding toko itu seekor kura-kura yang menyembunyikan kepala di dalam tempurung dengan disertai tulisan: “Tidak tahu malu”. Keesokan harinya, melihat lukisan kura-kura ini, sepasang suami istri itu terdiam, namun sejenak kemudian berucap secara bersamaan, “Kita gunakan kura-kura sebagai logo produk. Kue dodol nenas dapat menyembuhkan batuk dan memperpanjang usia. Kura-kura adalah hewan yang panjang usianya.” Sejak itu, logo kura-kura menjadi logo yang terkenal di Shanghai.

 Tuhan tidak pernah menjadikan segala sesuatu yang diciptakan-Nya gagal. Meskipun menurut pengamatan / penglihatan manusia, ciptaan itu bercacat…..tetapi di dalam kecacatannya itu……. tetap terkandung rencana-Nya yang besar.  Dia mahakuasa dan sekalaigus maharahim, apa yang direncanakan-Nya tidak mungkin seutuhnya diketahui manusia. Meski banyak hal telah bisa diungkapkan dan diketahui dengan alat-alat modern,  Tuhan dan hal-hal yang terkait dengan-Nya tetap merupakan rahasia. Satu hal yang perlu yaitu kerendahan hati untuk mengakui kemahakuasaan-Nya dan keterbatasan kemampuan kita.

Komentar

Postingan Populer