JAMINAN
RENUNGAN HARIAN
TGL 20 OKT 25
Melalui Rom 4:
20-25 Paulus menyapa umatnya: Sdr-2, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang
karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan
Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang
telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai
kebenaran.
Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Lukas dalam injilnya (12: 13-21) mewartakan: "Ketika itu, seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Jawab Yesus: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" KataNya lagi: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu."
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Lalu datanglah firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil darimu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Abraham tidak ragu2 akan Allah yg telah memberikan janji kepadanya, meski ada banyak kesulitan dan alasan utk ragu-2 atau mundur dr perjanjian itu. Imannya tetap kpkoh dan tak tergoyahlan. Maka, kepadanya diberikan rupa2 anugerah. Janji itu juga diberikan kpd kita melalui Yesus. Siapa saja yg percaya dan setia kpd Yesus, juga akan menerina anugerah2 yg telah disediakan.
2. Melalui perumpamaan itu, Yesus menegaskan bhw harta benda dan semua yg di dunia, memang berguna namun tidak bisa dijadikan jaminan utk membeli hidup bersama Allah. Kehidupan itu bisa didapatkan melalui pengorbanan diri yg dilakukan dg dasar kasih kpd Tuhan dan sesama secara tulus dan ikhlas. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar