RENUNGAN HARIAN
TGL 25 MARET 22
Hari ini adalah Hari Raya Kabar Sukacita. Kita mengenangkan dan
merayakan peristiwa penting dalam sejarah keselamatan umat manusia: kunjungan
Malaikat Gabriel kepada Maria.
Pada kunjungan itu, Gabriel menyapa Maria: "Salam, hai engkau yg
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau". Atas salam itu Maria terkejut dan
takut, namun Gabriel meneguhkan dia: "Jangan takut, hai Maria, sebab
engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Engkau akan mengandung dan
melahirkan anak laki2 yg akan dinamai Yesus". Maria pada akhirnya
menjawab: "Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataanmu
itu".
Sejak saat itu, Sabda Allah menjadi Manusia dan tinggal di antara
manusia. Semoga kabar sukacita ini menumbuhkan dalam diri kita, semangat
ketaatan kepada Allah, dan kesediaan utk bekerja sama dg Dia dalam karya
keselamatanNya.
Dalam Yes 7: 10-14; 8: 10 dikisahkan: "TUHAN berfirmanNya
kepada Ahas: "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu
sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat
tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau
meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN."
Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud!
Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda. Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Penulis Ibr 10: 4-10 menyapa umatnya: "Sdr2, tidak mungkin
darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika
Kristus masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau
kehendaki, tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.
Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis
tentang Aku untuk melakukan kehendakMu, ya AllahKu." Mula2 Kristus berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan
korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan
kepadanya" meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat.
Kemudian kataNya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan
kehendakMu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. Dan
karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Lukas dalam injilnya (Luk 1: 26-38) mewartakan: "Dalam bulan yang
keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama
Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf
dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai
engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar
perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh
kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia
akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah
akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi
raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan
berkesudahan."
Maria bertanya kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu
mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya:
"Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi
engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang
disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Dikisahkan dalam kitab Yesaya: "TUHAN berfirmanNya kepada Ahas:
"Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari
dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di
atas." Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau
mencobai TUHAN."
Allah sungguh2 mau mengikuti kehendak (= menuruti / diatur oleh) manusia
ciptaanNya. Dia merendahkan DiriNya agar manusia memperoleh keselamatan. Di
sisi lain, Ahas menyadari kehinaannya, sehingga merasa amat tidak layak utk
meminta / mencobai Allah. Hendaknya kita mengikuti teladan Ahas bhw kita
merendahkan diri dan hati karena sesungguhnya penuh kekurangan dan dosa.
2. Maria sempat bingung dan tidak memahami "salam" (sapaan yg
begitu mulia) dan tawaran utk menjadi ibu Tuhan. Ketakutan Maria diobati
Malaikat dg kata peneguhan: "Jangan takut, sebab engkau beroleh kasih
karunia di hadapan Allah". Malaikat menunjukkan dan memberikan
kekuatan kpd Maria.
Kehadiran utusan Allah itu membawa kabar gembira, "obat
ketakutan, memberikan pencerahan dan kekuatan. Semoga kita pun sbg utusan
Allah, ketika hadir di komunitas, di keluarga, di lingkungan dll membawa kabar
gembira bukan fitnah / hoax, peneguhan bukan penghinaan, kekuatan dan
bukan ketakutan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar