5 EMAS DAN 4 PERAK UNTUK MERAUKE
PEMBACA SETIA BLOG INI....
SYALOOM......
Saya suguhkan kepada anda, cerita / sharing yang kedua pada bulan Juli ini.
Selamat menikmati.
Ada
pepatah dalam bahasa latin yang berbunyi: “Qui bene cantat, bis orat”. Artinya,
“siapa menyanyi dengan baik, berdoa dua kali”. Mengapa demikian ? Kiranya
inilah jawabannya. Ketika menyanyi dengan baik, seseorang mengucapkan kata-kata
dengan jelas, sehingga maknanya dipahami oleh dia dan para pendengarnya. Volume
suara juga diperhatikan, “alam rasa dan penjiwaan dari orang yang menyanyi
diselaraskan dengan “jiwa dan alam rasa pencipta lagu itu”, serta teknik
menyampaikan pesan kepada pendengarnya pun menjadi bagian dari keseluruhan
penyajian lagu itu. Pendek kata, ada banyak hal yang perlu dipelajari dan
diperhatikan, agar lagu itu “dapat dengan mudah diterima, dan berkesan, serta
menjadi milik pendengarnya”. Lagu yang
telah menjadi milik pendengarnya, akan menjadi “inspirasi dan hiburan, saluran
/ ekspresi perasaan” dari orang itu.
Menyanyi
atau bernyanyi, ternyata telah dikenal dan dilaakukan orang ribuan tahun yang
silam. Banyak ayat kitab suci yang mencatat hal itu. Ada begitu banyak hal /
peristiwa yang bisa dijadikan dasar / titik tolak orang untuk menciptakan lagu.
Dalam kitab Tawarikh kita dapat menemukan ayat ini: “Bernyanyilah bagi-Nya,
bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib” (1
Tawarikh 16:9).
Beberapa
waktu yang lalu, para utusan dari pelbagai kabupaten di Provinsi Papua dan
Papua Barat, berbondong-bondong ke Wamena untuk mengikuti Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi).
Putra-putri Merauke juga turut ambil
bagian dalam kegiatan itu. Ketika kembali ke Merauke, mereka membawa hasil yang
gemilang. Inilah ceritanya:
Sebanyak 100 peserta Pesparawi
dari Merauke yang diberangkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke pada tanggal
23 Juni lalu, Senin tanggal 8 Juli 2013 tiba di Merauke dengan menggunakan
pesawat Hercules milik TNI AU. Kedatangan rombongan disambut oleh Asisten I Agustinus Djiko Guritno Msi, Asisten II
Markus Recky Teurupun dan Asisten III Urbanus Kaize di ruang VIP Bandara Moppa.
Ketua Kontengan Pesparawi ke XI,
Drs.Fredy Talubun Mpd, mengatakan selama 16 hari 100 peserta dapat tampil dengan
maksimal dengan mengikuti 9 jenis lomba dari 14 mata lomba. “Meski Wamena
hawanya cukup ekstrim (dingin) tetapi sama sekali tidak menyurutkan niat untuk
tampil lebih maksimal mengikuti perlombaan.
Dari 9 mata lomba yang diikuti Kontingan Merauke berhasil mendapatkan 5
emas dan 4 perak.
Tampil maksimal dan berhasil meraih
5 emas dan 4 perak merupakan suatu kebanggaan dan membawa nama baik Kabupaten
Merauke. Mudah-mudahan dalam ajang pesparawi tahun 2014, Merauke dapat tampil
lebih maksimal dan menjadi juara satu.
Di tempat yang sama, Asisten II
setda Merauke, Rekcy Teurupun mengaku bangga dengan prestasi yang diperoleh
kontingen Merauke. “Merauke memang selalu number one, dalam segala hal kegiatan
dan sebagian besar khsususnya di wilayah Papua, Merauke masih berada pada
posisi teratas. Diakuinya dengan berhasil meraih 5 emas dan 4 perak, kontingan Merauke adalah
kontingen yang terbaik.
Kita tidak boleh cepat puas
dengan apa yang sudah kita raih sekarang
ini, tetapi jadikan ini suatu pelajaran untuk terus berjuang agar menjadi lebih
baik dan terbaik ke depannya. Artinya, target dan keinginan kita untuk
mendapatkan ini semua adalah berkat Tuhan. Kita hanya dapat merencanakan tetapi
Tuhanlah yang menentukan semua pencapaian keinginan itu.
Tentang pertandingan /
perlombaan, rasul Paulus memberikan nasehatnya kepada umat di Korintus. Ayat itu
berbunyi: “Tidak tahukah kamu,
bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa
hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa,
sehingga kamu memperolehnya! (1 Korintus
9 : 24). Penulis berpendapat
bahwa inspirasi / semangat untuk bertanding / berlomba itulah yang penting,
bukan pertama-tama bentuk atau jenis kegiatan yang dipertandingkan /
dilombakan. Disiplin, kerja keras, kejujuran, kemantapan hati, semangat
berjuang dengan tidak kenal menyerah, fokus pada tujuan, dan mencapai garis /
tahap akhir, itulah yang dituntut dari setiap peserta.
Dengan
menggunakan perumpaan pertandingan, Paulus juga mengajak kaum beriman untuk
bertanding di bidang keimanan. Inilah nasehat beliau yang disampaikan kepada
muridnya yang terkasih, Timoteus: “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang
benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah
engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi” (1 Timotius 6:12).
Hadiah
yang akan diterima bukanlah uang rupiah atau dolar, bukan pula piala / tropi
yang bisa dibeli di toko, tetapi kehidupan kekal yang akan diberikan oleh Allah
sendiri.
Komentar