ZIARAH BERSAMA RAINBOW

Tanggal 02 - 20 September 2010, 22 orang terbang dari Jakarta untuk mengikuti ziarah yang dipandu oleh Raymond Armante dari Rainbow Tour. Pendamping rohani para peziarah ini adalah Mgr Niko Adi MSC, dan turut dalam rombongan tersebut adalah Pastor Kris Ludong dan Pastor Ary Dianto.

Persiapan terakhir dan perkenalan antar para peserta dilaksanakan tanggal 1 September 2010 di rumah kediaman Bpk Jeff Supit. Acara tersebut diawali dengan misa kudus yang dipersembahkan oleh Mgr Niko, didampingi oleh Romo Yoseph Pontoan MSC. Mgr Niko berpesan bahwa tujuan kepergian ke tanah suci dan ke Lourdes adalah berziarah, maksudnya napak tilas, makin mendekatkan diri/hati kepada Tuhan dengan mengalami sendiri tampat-tempat suci yang dulu menjadi tempat berkarya Tuhan Yesus dan para kudus. Setahap demi setahap para peserta dihantar untuk masuk ke dalam pengalaman iman akan karya Tuhan yang besar yang terjadi di sana.

Para peserta pergi jauh-jauh bukan untuk "siaran" (bercerita dan bertelepon ria) dari jauh kepada saudara-saudari mereka yang berada di tanah air. Mereka ini bukanlah wartawan yang memberitakan aneka peristiwa segera mungkin, dan sibuk dengan rupa-rupa kegiatan yang tidak berkaitan dengan tujuan ziarah.

Mungkin pada awal mulanya ada yang ragu-ragu, atau tidak mengerti apa yang dilihat dan diamati, namun akan ada pemandu yang memberikan penjelasan, dan ada pembimbing rohani yang siap untuk menghantar peserta pada pengertian yang memadai. Di sana sini mungkin akan terjadi kekurangan, ada kejanggalan dan ada kekhilafan. Namun demikian, para peserta juga diajak untuk menerima "semuanya itu" dan membawanya ke hadapan Allah, agar Dia menyempurnakan "apa yang masih kurang itu". Hati yang terbuka pada rahmat dan bimbingan Allah, akan memungkinkan Allah bekerja lebih besar dan lebih sempurna.

Tidak ada pemandu tour dan biro perjalanan yang sempurna. Kalau para peserta hanya mengandalkan kekuatan dan melihat kegiatan ziarah adalah kegiatan manusiawi semata-mata, kecenderungan untuk kecewa, mempersalahkan, dan melihat kekurangan akan sangat besar. Namun, bila semua kegiatan itu dilihat sebagai kegiatan rohani dan Allah sungguh beserta mereka, kegembiraan dan sukacita yang besar dapatlah diharapkan dan dialami. Keterbatasan dan ke kurangsempurnaan para penyelenggara ziarah itu merupakan "pintu dan saat membuka diri yang baik untuk memohon karunia dan bimbingan Roh Allah", dan menyerahkan diri kepada Dia yang akan memberikan yang terindah pada waktunya.

Delapan belas hari masa ziarah telah selesai. Semua puas dan gembira. Ada begitu banyak yang tidak disangka namun hal luar biasa telah terjadi. Orang yang baru saja menjalani "operasi bypass jantung" berhasil mencapai puncak gunung Sinai. Keberanian untuk sharing pengalaman iman, terbayarnya kerinduan untuk melihat kain kafan, "mengalami kasih Bunda Maria di Lourdes", "menemukan kembali diri/perasaan/pribadi/kekasih yang hilang", persaudaraan yang telah terjalin selama masa penziarahan, merupakan anugerah yang tidak bisa disangkal.

Syukur Tuhan, terima kasih para peserta ziarah, bu Shirley dan Raymond serta semua pihak yang telah memungkinkan perjalanan selama 18 hari itu berlangsung dengan "luar biasa".

Komentar

Postingan Populer