SENYUM - SAPAAN
RENUNGAN HARIAN
TGL 20 DES 25
Dalam Yes 7: 10-14 dikisahkan: TUHAN berfirman kepada Ahas: "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, apakah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN." Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda. Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Lukas dalam injilnya (1: 26-38) mewartakan: Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut ketika mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan."
Tanya Maria: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau. Sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Tuhan mempersilakan Ahas (pemimpin bangsa yg mewakili umat Allah) utk minta tanda kemurahan Tuhan, namun dia merasa tidak layak utk memintanya. Mungkin sekali karena sudah berulang kali / sudah banyak tanda yg diberikan Tuhan. Mungkin juga karena dirinya telah menjadi tanda itu. Maka, dia tidak meminta apa pun. Ternyata karena kejujuran dan kerendahan hatinya, Tuhan memberikan tanda yg istimewa dan mulia. Semoga kita meneladan Yesaya yaitu menjadi org yg tidak banyak menuntut, tetapi lebih banyak memberi.
2. Maria dipilih Allah utk mengandung dan melahirkan "Anak Allah" yg akan hadir di dunia sbg Juru Selamat. Apa yg disabdakan Allah menjadi Manusia. Hendaknya kita pun terpanggil utk menjadikan "sabda Allah" hadir di dunia dalam wujud senyum, sapaan, gerakan, derma, pemikiran yg kita lakukan. Allah memilih dan memakai kita utk menjadi saluran anugerahNya yg dpt dirasakan secara manusiawi. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar