PEMBERIAN NAMA
RENUNGAN HARIAN
TGL 23
DESEMBER 25
Dalam Mal 3:
1-4.4: 5-6 dikisahkan beginilah firman Tuhan semesta alam: Lihat, Aku menyuruh
utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu! Dengan mendadak Tuhan
yang kamu cari itu akan masuk ke baitNya! Malaikat Perjanjian yang kamu
kehendaki itu, sungguh datang. Siapakah yang dapat tahan akan hari
kedatanganNya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan
diri?
Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Lukas dalam injilnya (1: 57-66) mewartakan: Ketika itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangganya dan sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan hendak menamai dia, Zakharia menurut nama bapanya
Sebaliknya, ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes."
Merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Menjelang kedatangan AnakNya, Tuhan Allah lebih dulu mengutus nabi, malaikat dan utusan lainnya utk mempersiapkan jalan bagi kedatangan AnakNya yg dinamai Emanuel. Para utusan itu dilengkapi dg pelbagai karunia utk memurnikan cacat cela dan dosa, serta membuat hati bapa dan anak2 mereka tenteram dan damai. Semoga kita pun menjelang pesta natal, sudah berdamai dg sesama di dalam keluarga / komunitas / di tempat kita bekerja dll.
2. Elisabeth dan Zakaria telah bersepakat bhw anak mereka harus dinamai Yohanes sesuai dg nama yg diberikan malaikat. Dan, ketika Zakarias menegaskan bhw anak itu diberi nama Yohanes, dia bisa berbicara lagi. Peristiwa "pemberian nama" ternyata punya arti penting: membuka belenggu kebisuan, membawa sukacita yg besar, dan menunjukkan kemuliaan Allah. Hendaknya kita mengimani bhw melalui peristiwa2 yg menyakitkan / sulit / berat, "pada saat pemberian nama / penamaan sesuatu / menyebut sesuatu dll, Allah akan menunjukkan karunia tertentu bagi org itu dan mrk yg ada di sekitarnya. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar