KEPUTUSAN SENDIRI
RENUNGAN HARIAN
TGL 22 NOV 24
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu sr. Sisilia. Dia lahir dari keluarga bangsawan, dan sejak kecil hidup saleh sbg org katolik. Dia bercita-cita utk mempersembahkan dirinya seutuhnya kpd Allah. Ketika ditunangkan dan dinikahkan oleh orangtuanya, dia taat kpd mrk. Dia menikah dg Valerius, seorang yg tulus hati namun masih kafir. Sbg istri, dia berterus terang kpd suaminya bhw ia bertekad utk hidup suci murni. Valerius merestui tekad istrinya itu karena dia melihat ada malaikat yg selalu menjaga Sisilia. Beberapa tahun kemudian Valerius pun dibaptis sbg org katolik. Ketika terjadi penganiayaan terhadap org kristen Sisilia ditangkap dan dibunuh th 230. Utk menghormati dia, dia diangkat sbg pelindung paduan suara.
Dalam Hos 2: 13b.14b.18-19 dikisahkan firman Tuhan: "Aku membawa kekasihKu ke padang gurun, dan berbicara untuk menenangkan hatinya. Dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir. Firman Tuhan: "Aku akan menjadikan engkau isteriKu untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteriKu dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN".
Matius dalam
injilnya (25: 1-13) mewartakan: "Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis,
yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di
antaranya bodoh dan lima bijaksana. Mrk yang bodoh itu membawa pelitanya,
tetapi tidak membawa minyak, sedangkan mrk yang bijaksana itu membawa pelitanya
dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Karena mempelai itu lama tidak
datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Mrk yang bodoh berkata kepada mrk yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Jawab mrk yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga mereka yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu. Ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Allah yg mahabijaksana, dg cara yang mengagumkan melindungi dan menyertai orang yg bertekad mempersembahkan dirinya secara total. Utk menyertai Sisilia, seorang malaikat diutus. Ketika dia ditangkap karena beragama kristen dan dibunuh oleh kaisar, tentu Tuhan tetap menyertai dan menguatkan dia. Kemartirannya justru makin menyuburkan jumlah org yg perxaya kpd Allah, dan menguatkan iman mrk. Semoga kita tidak ragu2 bila harus menjadi saksi Kristus, karena Allah tetap menyertai kita.
2. Dalam injil dikisahkan bhw gadis yg bodoh berjumlah 5 org. Junlah itu sama dengan 50 persen / separuh dari nrk yg pergi menyongsong Sang Pengantin. Pengorbanan mrk begitu besar: capek, lapar, menunggu sampai tengah malam, shg mrk tertidur. Pengorbanan mrk sama dg mrk yg dikatakan bijaksana.
Perumpamaan tentu tidak sama dengan realita. Benar bhw umat Allah diminta utk selalu berjaga-jaga dan siap sedia. Di sisi lain, kita tetap percaya Allah Bapa kita tentu siap sedia juga utk mengampuni semua org yg bertobat. Maka hendaknya kita membuat persiapan yg baik, dan bila ternyata ada kekurangan / kesalahan, mintalah pengampunan. Ketika menghadapi masalah, biarlah Tuhan / majikan / piko / boss yg ambil keputusan. Janganlah ambil keputusan sendiri / menjauhkan diri yg justru berkibat fatal bagi kehidupan kita. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar