NAMA BESAR

 RENUNGAN HARIAN

TGL 1 OKT 22

 

Hari kita merayakan pesta 1 org kudus: St Theresia dr Kanak-kanak Yesus.  Theresia lahir di Alencon - Perancis th 1873 dan masuk biara pada usia 15 th. 9 tahun hidup membiaranya diwarnai dg pengalaman spiritual yg mendalam. Ia melatih diri dalam kerendahan hati, kesederhanaan injil, dan penyerahan diri kpd belas kasih Allah.  Melalui tulisan-tulisannya menjadi nyata bhw Theresia pantas menjadi teladan hidup rohani dalam semangat sabda bahagia. Dia wafat tgl 30 sept 1897, dan dikanonisasi 1925 serta dinyatakan sbg Pujangga Gereja oleh Paus Yoh Paulus II. 

  

Dalam 1Kor 12: 31 - 13: 13 Paulus menyapa umatnya: "Sdr2, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. 

 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 

 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.  Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.  Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. 

 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap, sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, yang tidak sempurna itu akan lenyap.  Ketika kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. 

 Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. 

 Matius dalam injilnya (18: 1-5) mewartakan: "Pada waktu itu datanglah para murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka. 

 Lalu Dia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku."

 Hikmah yg dpt kita petik:

 1.  Melalui tulisan-tulisannya menjadi nyata bhw Theresia pantas menjadi teladan hidup rohani dalam semangat sabda bahagia. 

 Tulisan sepertinya tidak berguna dan hanya begitu-begitu saja .... namun ketika diperhatikan dgn sungguh-sungguh, dan direnungkan, dia bisa memberikan inspirasi. Sering juga dia mendorong org utk membuat pembaharuan diri.  Hendaknya kita / sdr meluangkan waktu utk membaca. Melalui tulisan yg sederhana, atau yg sulit atau yg agak aneh,  Allah menyapa kita utk hidup baru. 

  

2. Para murid bertanya kpd Yesus: "Siapakah yg teebesar dalam kerjaan sorga ?" karena mereka ingin menjadi org besar.

 Di sisi lain, Paulus menegaskan biar pun dia punya semuanya (= harta, kedudukan, popularitas, bahkan menyerahkan tubuhnya utk dibakar), jika tidak mempunyai kasih, dia sama sekali tidak berguna.  "Nama besar" diraih bukan karena  harta, tahta dan popularitas, tetapi karena kasih yg diwujudkan dalam perbuatan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer