ORANGTUA

 RENUNGAN HARIAN 

TGL 20 JULI 2021

 Hari ini sdr/sdri kita yg beragama islam merayakan Hari Raya Idul Adha.

Pada hari ini diperingati bhw nabi Ibrahim mentaati perintah Allah SAW untuk mengorbankan Ismail anak yg telah lama dinantikannya. Karena melihat ketaqwaan Ibrahim dan anaknya, Allah SAW mengganti nabi Ismail dg domba. Marilah kita turut bersyukur atas anugerah yang diterima oleh saudara-saudari kita ini. Semoga mereka semakin menjadi umat yang taat dan berkenan kepada Allah sebagaimana diteladankan oleh nabi Ibrahim. 

 

Dalam Kel 14: 21-15: 1 dikisahkan: "Pada waktu itu, Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. 

 

Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka  sampai ke tengah-tengah laut. Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukanNya tentara orang Mesir itu. 

Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir." Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." 

 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. 

 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut. 

 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hambaNya itu.  Pada waktu itu Musa bersama mrk menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkanNya ke dalam laut.  

 

Matius dalam injilnya (Mat 12: 46-50) mewartakan: "Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibuNya dan saudara-saudaraNya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepadaNya: "Lihatlah, ibuMu dan saudara-saudaraMu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." 

 Tetapi jawab Yesus: "Siapa ibuKu? Dan siapa saudara-saudaraKu?" Lalu kataNya, sambil menunjuk ke arah murid-muridNya: "Ini ibuKu dan saudara-saudaraKu! Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di sorga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu."

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1.  Apa yg diajarkan dan diimani oleh sdr/sdri kita (=umat islam) ada kemiripan (= kedekatan / kesamaan) dg yg diajarkan kpd kita dan kita  imani, yaitu Abraham diminta utk mengorbankan anaknya. Dia taat. Perbedaannya: bagi mrk, yg dikorbankan adalah Ismail. bagi kita yg dikorbankan adalah Ishak. 

 Ketaatan Abraham itulah yg mbuat dia, berkenan kpd Allah dan menjadi berkat bagi bangsa manusia.  Ketaatan itu pulalah yg tetap diminta Allah kepada umatNya sepanjang jaman. Marilah kita menyadari bahwa ketidaktaatan sering membawa banyak kesulitan, kemalangan dan derita yg berat bagi kehidupan diri sendiri dan org lain. 

 2. Diwartakan bahwa ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibuNya dan saudara-saudaraNya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia".

Kepedulian dan perhatian seorang ibu  tidak pernah bisa dihentikan meski anaknya audah besar / dewasa.  Demikian pula yg dialami Yesus. Dia dikunjungi oleh ibu dan saudara2Nya. Pertemuan pribadi dg pribadi secara langsung jauh lebih terasa dan mendalam serta joss drpd pertemuan lewat hp atau zoom atau sarana komunikasi lainnya.  Namun demikian, tali kasih itu perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak kecil oleh orgtua mereka. 

Pada.jaman now ini, patut disuarskan kembali bahwa peran penting dr para orgtua ini tidak pernah bisa digantikan  oleh pembantu atau gadget atau sejumlah uang. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).  

Komentar

Postingan Populer