5 AGUSTUS 2019


Pembaca yang budiman...... ada sharing kecil lagi untuk anda. 

Tanggal 5 Agustus adalah hari pertama saya ketika mengikuti kursus bahasa itali. Saya sarapan sebelum doa pagi dan misa pagi, sehingga sesudah misa saya bisa langsung berangkat. Maklum belum kenal situasi, belum tahu bagaimana dan di mana naik bis, serta bis nomor berapa yang harus saya naiki, saya berangkat lebih awal.

Hari masih pagi, dan cuaca cukup baik.  Sejuk namun tidak panas, meski matahari sudah bersinar. Karena masih ragu-ragu, saya jalan kaki sampai di tempat kursus, selama kira-kira 20 menit. Tempat kursus masih sepi, namun kemudian satu per satu peserta masuk kelas. Saya disapa pakai bahasa Itali….. saya jawab dengan senyum saja kepada petugas yang ada di sana.

Tibalah saatnya kami masuk ruangan. Satu per satu peserta masuk ke ruang kursus. Suasana masih terasa kaku, karena kami belum saling mengenal. Ada 3 orang romo dari India. Nama mereka: Raja, Prem dan Judish. Ada yang juga dari Afrika: Benoit (dibaca: Benoa – dari Burundi), Ezekiel  ( Afrika Selatan ), Patrick ( Lesotania -  Negara kecil di dalam Negara Afrika Selatan), kemudian Raul ( Rumania ), Gabriel ( German ), Sr. Regina (India), dan Sr Christina ( India ). Yang paling akhir masuk, yaitu Sosteine ( dari Burnika Faso ). Tutor kami bernama: Monica.

Hari itu, setelah sekian lama tidak belajar atau ikut kursus, saya duduk sebagai seorang murid. Yang paling istimewa adalah….saya murid yang paling tua.  Saya dengan senang hati menerima situasi itu…..dulu sebagai pengajar… di tempat itu, saya diajar dan belajar bersama orang-orang muda. Tutor kami berumur 37 tahun. Umur saya sudah hampir 60 tahun.  Tuhan terima kasih atas kesempatan belajar bersama dengan orang-orang muda yang energik dan menyenangkan.

Komentar

Postingan Populer